News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2024

Poin Klasemen Euro Sepanjang Masa: Jerman Penguasa, Dongeng Indah Yunani Sulit Dipercaya

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Siti Nurjannah Wulandari
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

23 Maret 2024, Prancis, Lyon: Sepak Bola: Pertandingan internasional, Prancis - Jerman, Stadion Groupama. Florian Wirtz (kanan) dari Jerman merayakan golnya dengan skor 1:0 bersama rekan setimnya Jonathan Tah (kiri), Joshua Kimmich dan Ilkay Gündogan. Foto: Christian Charisius/dpa

TRIBUNNEWS.COM - Berikut ini klasemen Euro sepanjang sejarah mulai sejak digelar perdana tahun 1960 sampai dengan edisi terakhir 2020.

Timnas Jerman berhak menyandang status sebagai penguasa utama dalam sejarah Euro alias Piala Eropa.

Der Panzer setidaknya mampu mendulang poin terbanyak jika turnamen Euro dibuat klasemen liga sejak pertama kali digelar.

Tak kurang dari 94 poin berhasil diraup Jerman yang sudah mencicipi gelar juara Euro sebanyak tiga kali sepanjang sejarah.

Torehan 94 poin itu didapatkan Jerman dalam 53 pertandingan yang ia mainkan sepanjang turnamen.

Dari 53 laga yang dimainkan tersebut, Jerman setidaknya mampu meraih 27 kemenangan.

26 laga sisa lainnya berakhir dengan hasil 13 kali imbang dan 13 kekalahan.

Baca juga: Terlalu Rakus, Manuel Neuer Disarankan Legenda Jerman Nonton Euro 2024 dari Rumah Saja

Selain menjadi negara dengan jumlah poin tertinggi, Jerman juga berstatus sebagai negara dengan kemenangan terbanyak.

Di posisi kedua klasemen, ada Italia yang telah mengumpulkan total 81 poin sepanjang Euro, terpaut 13 angka dari Jerman.

81 poin yang dikumpulkan Italia didapatkan dari hasil mengikuti turnamen Euro sebanyak 45 laga.

Dari 45 laga tersebut, Italia setidaknya berhasil meraup 21 kemenangan, 18 hasil imbang dan 6 kekalahan saja.

Menariknya jika melihat jumlah kekalahan yang diderita Italia saat bertarung di turnamen Euro.

Enam kekalahan dari 45 laga jelas menjadi jumlah yang memukau bagi sebuah negara kontestan turnamen seseru Euro.

Bek Italia Giorgio Chiellini mengangkat trofi Kejuaraan Eropa selama presentasi setelah Italia memenangkan pertandingan sepak bola final UEFA EURO 2020 antara Italia dan Inggris di Stadion Wembley di London pada 11 Juli 2021. (MICHAEL REGAN / POOL / AFP)

Jika melihat trofi yang dihasilkan Italia dengan sedikitnya kekalahan tersebut, Gli Azzuri telah memenangkan trofi dua kali.

Di posisi ketiga, ada Spanyol sebagai pemilik tiga gelar juara yang telah mengumpulkan total 78 poin sepanjang turnamen.

Diikuti Prancis (75 poin), Belanda (68 poin), Portugal (67 poin) dan Inggris (58 poin) yang secara berurutan menempati posisi keempat sampai ketujuh.

Menariknya dari tujuh besar klasemen, hanya Inggris yang belum pernah memenangkan gelar juara Euro sampai sekarang.

Sementara Prancis, Belanda dan Portugal minimal sudah pernah merasakan kebanggaan mengangkat trofi juara Euro.

Hal itu tentu menjadi pukulan bagi Inggris yang selama ini dianggap sebagai negara asal muasal sepak bola berasal.

Dongeng Indah Yunani Sulit Dipercaya di Euro 2024

Salah satu sorotan menarik yang mewarnai tabel poin klasemen sepanjang sejarah Euro yakni keberadaan Yunani.

Dari 16 kali digelarnya turnamen Euro sepanjang sejarah, Yunani tercatat hanya ikut empat kali saja di ajang tersebut.

Dibandingkan dengan Inggris, Italia, Belanda hingga Prancis yang berpartisipasi sebanyak 10 kali di Euro.

Tentu catatan Yunani kalah jauh dibandingkan dengan negara-negara yang telah terkenal liga sepak bolanya itu.

Bahkan jika dibuat klasemen liga Euro, Yunani hanya berada pada urutan 15 dengan perolehan 18 poin saja.

Torehan 5 kemenangan, 3 hasil imbang dan 8 kekalahan mewarnai kiprah Yunani di perhelatan Euro.

Meskipun jumlah kekalahan yang diderita Yunani lebih banyak ketimbang torehan kemenangannya di Euro.

Nyatanya, dongeng indah justru pernah diukir Yunani saat berhasil menjuarai Euro 2004 setelah mengalahkan Portugal di final.

Keberhasilan Yunani menjadi jawara Euro tepat pada 20 tahun silam itu seakan menjadi kisah yang sulit diulangi lagi.

Bagaimana tidak, Yunani yang awalnya sama sekali tidak pernah dijagokan jadi juara, malah mampu menciptakan keajaiban.

Padahal selama berpartisipasi di Euro, Yunani kerapkali hanya jadi penggembira saja pada setiap edisinya kecuali tahun 2004.

Keberhasilan Yunani menjadi jawara pun barangkali membuat orang sulit percaya dengan momen keajaiban itu.

Hal ini mengingat selama ini, negara-negara yang berhasil lolos final dan menjadi juara mayoritas berasal dari negara yang memiliki budaya sepak bola yang maju dan sudah terkenal.

Mulai dari Jerman, Spanyol, Italia, Prancis, dan Belanda yang sudah dikenal betul kualitas sepak bola di negara tersebut.

Layak dinanti apakah dongeng indah yang diciptakan Yunani pada tahun 2004 lalu bisa terulang pada edisi kali ini di Jerman?

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini