Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta dan Thomas Doll kini tampaknya sedang dalam ambang perpisahan.
Juru taktik asal Jerman itu sepertinya hanya akan menukangi Macam Kemayoran selama dua musim.
Pada Liga 1 2023/24 Persija tampil jauh dari kata memuaskan. Thomas Doll yang ditargetkan bisa membawa Macan Kemayoran ke empat besar atau melaju ke championship series.
Pada musim lalu, Persija Jakarta mengakhiri musim di peringkat kedelapan klasemen.
Maciej Gajos dan kolega mencatatkan 12 kemenangan, 12 hasil imbang dan menelan delapan kekalahan.
Hasil tersebut jelas jauh dari ekspektasi awal yang setidaknya bisa mempertahankan pencapaian pada musim sebelumnya, di Liga 1 2022/23.
Pada musim perdananya bersama Persija, Thomas Doll sukses membawa tim kesayangan Jakmania itu finis di peringkat kedua.
Direktur Utama Persija, Ambono Janurianto, juga pun telah mengisyaratkan eks pelatih Borussia Dortmund itu hengkang dari Persija.
"Thomas Doll kenapa? Lanjut atau tidak?" kata Ambono kepada awak media usai Kongres PSSI, di Jakarta Pusat, Senin (10/6/2024).
"Ya kalau dilihat dari prestasi saat ini, kira-kira layak enggak lanjut?" sambungnya.
Ambono pun mengatakan jika jajaran Manajemen Persija berencana untuk mengumpulkan staf kepelatihan.
Hal tersebut dilakukan untuk mempersiapkan tim sebelum berlaga di Liga 1 2024/25.
Liga 1 2024/25 direncanakan bergulir mulai 2 Agustus mendatang.
Namun, sebelum Liga 1 diputar ada rencana turnamen pramusim bertajuk Piala Presiden.
"Nanti akan kami kumpulkan para pelatih. Pasti harus ada evaluasi ya," ujar Ambono.
Sebagai catatan, ada banyak faktor yang membuat Thomas Doll gagal membawa Persija ke puncak klasemen.
Faktor itu antara lain adalah banyaknya pemain Persija yang dipanggil ke Timnas Indonesia baik di level junior atau senior.
Selain itu, Macan Kemayoran juga harus menjadi tim musafir setelah Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Jawa Barat, direnovasi.
Persija sempat bermain di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali, sebanyak tiga pertandingan.
Badai cedera juga menjadi faktor penghambat bagi Thomas Doll untuk membawa Macan Kemayoran finis di posisi terbaik.