Soal Isu Biaya Sidang Marten Paes di CAS Capai Rp 32 Miliar, Exco PSSI: Jangan Sok Tahu!
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kepastian perpindahan federasi Marten Paes belum menemui titik terang.
Kiper FC Dallas itu masih harus melewati sidang di Pengadilan Arbitrase Olahraga (CAS) untuk pindah dari Federasi Belanda (KNVB) ke PSSI.
Terbaru, ramai di media sosial jika biaya sidang Maarten Paes di CAS mencapai Rp 32 Miliar.
Baca juga: Naturalisasi Emil Audero Sulit Dilakukan, Exco PSSI: Maarten Paes Juga Bagus Buat Timnas Indonesia
Menanggapi hal tersebut, Anggota Komite Eksekutif (Exco) PSSI, Arya Sinulingga, mengatakan jika publik jangan terlalu berspekulasi.
"Jangan terlalu banyak sok tahu, sudah kami akan bicara kalau sudah pasti, santai saja," ujar Arya Sinulingga.
"Kami semua tahu langkah-langkah PSSI, sudah diperhitungkan, kami tahu bagaimana biaya-biaya sudah dihitung," paparnya.
Arya pun menegaskan jika lamanya proses Maarten Paes itu bukan terbentur biaya yang disebutkan di atas.
Pasalnya, lanjut Arya, jika benar menggunakan biaya yang cukup besar, tentu PSSI tidak akan melanjutkan proses perpindahan kewarganegaraan sang pemain.
"Kalau terbentur biaya sejak awal kami sudah tahu masalahnya tidak mungkin dimasukan sebagai WNI, kalau karena biaya," ucap Arya.
"Pake logika, kalau ada yang analisis coba pake logika sederhana, kalau masalah biaya, kami pasti tidak teruskan jadi WNI. Karena kami tak perhitungkan soal biaya," imbuhnya.
Lebih lanjut, Arya pun mengajak publik tidak terlalu banyak berspekulasi yang bisa membuat publik gaduh.
Dia pun menyebut jika kasus Maarten Paes sudah ditangan tim yang tepat menurut PSSI.
"Tunggu saja, serahkan pada ahlinya di tim Pak Erick, bukan bilang kami berhasil kami belum tahu, tapi sudah terbukti timnya ada yang punya kemampuan masing-masing," pungkas Arya.
Maarten Paes, masih belum bisa membela Timnas Indonesia karena masih tersandung regulasi FIFA.
Maarten Paes sempat membela Timnas Belanda U-21 pada Kualifikasi Piala Eropa U-21 2021 yang saat itu usianya sudah memasuki 22 tahun.
Berdasarkan regulasi FIFA, seorang pemain bisa berganti dan bermain untuk tim nasional lainnya jika berusia di bawah 21 tahun pada saat terakhir bermain baik itu tim junior ataupun senior di pertandingan resmi.