"Mereka mendominasi permainan itu dan tidak memberi Italia peluang. Di lini depan mereka sangat lemah, dan tidak memberi ancaman ke gawang lawan. Mereka sangat buruk, terutama di posisi penyerang," jelasnya.
Jika dilihatdari statistic pertandingan, anak asuh Spalletti hanya menghasilkan satu shot on target dari 11 percobaan.
Hal itu cukup jauh dengan kepemilikan Swiss yang menghasilkan 16 percobaan dan 4 di antaranya tepat sasaran.
"Mereka hamper bertindak amburadul," ucap Rio Ferdinand.
"Sepertinya mereka tidak punya satu jawaban atau solusi untuk scenario apa pun yang muncul di pertandingan ini," tambahnya.
Analyst Opta menuliskan kalimat menohok untuk Italia.
Kekalahan atas Swiss merupakan hasil telak, bukan hanya sekedar skor pertandingan, tetapi dari segi permainan.
"Mereka tidak mampu melawan Swiss yang Tangguh," tulis Opta.
"Itu bukan kekalahan, melainkan kekalahan telak Italia dari awal hingga akhir," jelasnya
Bagi Swiss, ini menjadi pencapaian baru karena berhasil melaju ke babak perempat final Euro secara beruntun.
Tim asuhan Murat Yakin itu dominan sejak awal pertandingan dan mendominasi penguasaan bola, meskipun mminim menghasilkan peluang.
Menit-menit berlalu, Italia semakin mundur dalam permainan mereka, sedangkan Swiss dengan percaya diri untuk menyerang.
Freuler bergerak dengan sangat baik untuk melewati pertahanan Italia, dan dia kemudian melepaskan tembakan dari dalam kotak penalti hyang menghasilkan sedikit pantulan ke gawang Donnarumma.
Sebanyak 31 umpan dilepaskan anak asuh Murat Yakin yang menjelaskan bagaimana mereka mendominasi atas Italia.