Salah satunya dalam hal tempo dan intensitas permainan yang dimainkan Italia.
Eks pelatih Napoli itu merasa timnya terlalu takut untuk memainkan tempo melawan Swiss.
Hal itulah yang akhirnya menjadi bumerang bagi berujung pada tersingkirnya Italia di 16 besar.
"Saya pikir tim ini terlalu penakut terutama untuk memainkan tempo permainan," akui Spaletti dilansir Football Italia.
"Kami tidak melakukan pekerjaan dengan baik atau mempertahankan tempo tinggi,"
"Jelas jika anda tidak bisa memainkan tempo dan intensitas lebih tinggi, anda akan sulit bersaing,"
"Dan itulah yang terjadi pada kami yang seakan bermain dengan tempo di bawah standar melawan Swiss," tukasnya.
Lebih lanjut, Spaletti merasa tidak senang dengan penampilan Italia terutama saat menelan kekalahan.
Hanya saja, dirinya tak ingin menyalahkan timnya atas kekalahan melawan Spanyol dan Swiss.
"Saya jelas tidak senang dengan penampilan tim hari ini dan saat bertemu Spanyol," jujur Spalleti.
"Pada laga sebelumnya, saya mencoba menyalahkan diri sendiri, terlepas dari pemilihan skuad,"
"Lalu pada laga ini, kami bereksperimen sedikit, namun hasilnya demikian, tapi ini bukan hal yang memalukan, kita sudah berjuang," tambahnya.
Dilansir Opta, setidaknya ada dua fakta pilu lain yang mewarnai nasib apes Italia tersingkir di 16 besar Euro.
Fakta pilu pertama yakni menyoal kegagalan Italia yang mencapai perempat final untuk pertama kalinya sejak 2004 silam.