News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2024

Sanksi Merih Demiral Buntut Selebrasi Kontroversi, Bakal Absen di Laga Belanda vs Turki

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Bek Turki #03 Merih Demiral membuat gerakan tangan yang kontroversial saat merayakan gol kedua timnya selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA Euro 2024 antara Austria dan Turki di Stadion Leipzig di Leipzig pada 2 Juli 2024. (Ronny HARTMANN / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Turki mendapat kerugian besar jelang pertemuan melawan Belanda di babak perempat final Euro 2024.

Bek Turki yang menjadi pahlawan di babak 16 besar, Merih Demiral, dilaporkan mendapat sanksi larangan bermain.

Sanksi yang didapatkan Demiral adalah buntut aksi selebrasinya saat merayakan gol yang ia buat ke gawang Austria.

Demiral mencetak brace gol dan membawa Turki mengalahkan Austria 2-1 di babak 16 besar.

Namun, ia menimbulkan kontroversi dengan isyaratnya setelah mencetak gol keduanya - melakukan 'Wolf Salute', sebuah gerakan yang meniru bentuk kepala serigala.

Gerakan itu dikaitkan dengan kelompok sayap kanan "Serigala Abu-abu", yang secara resmi disebut Ulku Ocaklar, kelompok yang dianggap ekstremis sayap kanan di Turki.

Buntut dari selebrasi itu, menurut BILD, mantan pemain Juventus itu akan dilarang bermain dua pertandingan.

Baca juga: Selebrasi Mantan Pemain Juventus di Euro 2024 Berbuntut Panjang, Dianggap Dukung Gerakan Ekstrimis

Demiral akan absen untuk pertandingan melawan Belanda di Berlin, serta semifinal jika Turki berhasil lolos.

Di Jerman yang kini menjadi tuan rumah Euro 2024, Badan Perlindungan Konstitusi menganggap pendukung Serigala Abu-abu sebagai ekstremis.

Gerakan tersebut dilarang di Prancis dan Austria. Tapi Demiral yang kemudian mengunggah fotonya di Instagram, punya pembelaan atas selebrasinya itu.

"Saya punya perayaan tertentu dalam pikiran saya, sesuatu yang terhubung dengan identitas Turki saya. Saya sangat bangga menjadi orang Turki, dan saya merasakan kebanggaan yang mendalam setelah mencetak gol," katanya.

"Saya ingin mengungkapkan hal itu, dan saya sangat senang melakukannya. Fans kami bangga dengan kami. Saya melihat mereka melakukan gerakan itu di tribun, dan itu membuat saya semakin ingin melakukannya. Saya sangat senang," ungkapnya.

Peraturan UEFA menyatakan, aksi-aksi apapun yang bermuatan pesan politik atau tindakan politik lainnya adalah sesuai yang dilarang.

"Promosi atau pengumuman, dengan cara apa pun, mengenai pesan politik atau tindakan politik lainnya di dalam atau di sekitar stadion dilarang keras sebelum, selama, dan setelah pertandingan." tulis UEFA.

Baca juga: Sorotan Hasil Euro 2024 - Eks Juventus Menenteng Sejarah Beken saat Turki Lolos ke Perempat Final

Sanksi yang didapat Demiral ini juga sekaligus menunjukkan ketegasan dari UEFA.

Sebelumnya, mereka juga memberikan sanksi untuk pemain Albania, Arlind Daku, larangan dua pertandingan.

Striker 26 tahun itu memprovokasi para penggemarnya saat melawan Kroasia dengan memimpin nyanyian anti-Serbia dan anti-Makedonia Utara.

Pemain lain yang juga menjadi subjek penyelidikan adalah bintang Inggris Jude Bellingham.

Ia membuat gestur tak senonoh dalam perayaan gol melawan Slovakia.

Berbeda dengan Demiral, Bellingham tidak akan dibanned. Mantan pemain Dortmund itu mendapat denda dan harus membayar setidaknya 20.000 euro (Rp 353 juta).

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini