News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Euro 2024

Hasil Spanyol vs Prancis, Perpaduan Istimewa Luis De La Fuente Bawa La Roja ke Final Euro 2024

Penulis: Muhammad Nursina Rasyidin
Editor: Drajat Sugiri
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Penyerang Spanyol #10 Daniel Olmo merayakan mencetak gol keempat timnya bersama rekan satu timnya Gelandang Spanyol #06 Mikel Merino dan gelandang Spanyol #17 Nico Williams selama pertandingan sepak bola babak 16 besar UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Georgia di Stadion Cologne di Cologne pada bulan Juni 30 Agustus 2024. (Photo by Angelos Tzortzinis / AFP)

TRIBUNNEWS.COM - Revolusi Spanyol di bawah asuhan Luis De la Fuente tak henti-hentinya mendapat sorotan jelang semifinal Euro 2024 malam ini melawan Prancis.

Pertandingan Spanyol vs Prancis akan berlangsung di Allianz Stadium pada Rabu (10/7/2024) pukul 02.00 WIB.

Spanyol meraih kejayaan pada generasi emas mereka dari rentang waktu 2008 hingga 2012, mulai dari juara Euro, Piala Dunia, hingga back to back menjadi pemenang di Kejuaraan Eropa dengan ciri khas permainan tiki-taka.

Namun setelah itu, tidak ada lagi gelar juara yang dihasilkan Spanyol. Tiki-taka yang menjadi ciri khas Spanyol pun mengalami pergeseran dalam implementasinya.

Penyerang Spanyol #10 Daniel Olmo merayakan bersama rekan satu timnya setelah mencetak gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola perempat final UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman di Stuttgart Arena di Stuttgart pada 5 Juli 2024. (Foto oleh Tobias SCHWARZ / AFP) (AFP/TOBIAS SCHWARZ)

Mantan pelatih Spanyol, Vicente del Bosque pernah memvariasikan umpan-umpan pendek yang menjadi tradisi dalam permainan La Roja agar lebih cari dengan permainan langsung atau longball.

Pernyataan yang diungkapkan oleh del Bosque ditunjang dengan hadirnya sosok predator dalam skuad Spanyol kala itu, yakni Diego Costa.

"Sepak bola bukan hanya soal umpan-umpan pendek. Umpan panjang juga penting, dan butuk kedalaman tertentu," ucap Vicente del Bosque kepada Bild pada tahun 2014 lalu, dikutip dari Opta Analyst.

Baca juga: Hasil Akhir Spanyol vs Prancis Jaminan Terciptanya Sejarah Baru di Euro 2024 jika La Roja ke Final

Setelah Vicente del Bosque keluar dan digantikan oleh Julen Lopetegui, perkembangan permainan Spanyol kian variatif.

Lopetegui memiliki pemikiran bagaimana para pemainnya bisa merasa nyaman tanpa bola, tetapi tetap menuntut para pemain untuk mendominasi semua aspek permainan.

Ada juga yang berpendapat soal strategi Lopetegui kala itu ketika penggunaan sayap yang efektif dalam transisi permainan menandai perubahan dari tradisi Spanyol, tiki-taka.

Roberto Moreno yang bertugas setelah Lopetegui juga menerapkan hal serupa dengan meninggalkan ketergantungan pada penguasaan bola.

Dia memberikan wewenang terhadap pemainnya untuk melakukan serangan balik dan mengandalkan transisi cepat.

Namun setelah itu, Spanyol dilatih oleh Luis Enrique, pelatih yang memiliki pemikiran untuk mengembalikan tiki-taka.

Spanyol memang jagonya, terbukti dari rasio operan yang mereka hasilkan selama Piala Dunia 2020. Tetapi tak melulu menghasilkan kemenangan.

Pada November 2022 ketika Spanyol mengalahkan Kosta Rika dengan skor mencolok 7-0, La Roja menghasilkan 1.045 operan dalam waktu pertandingan.

Sebuah angka yang fantastik untuk satu pertandingan dan memperlihatkan bagaimana dominasi Spanyol dalam penguasaan bola.

Namun, tradisi tersebut tidak menunjukkan hasil pada Piala Dunia 2022 Qatar.

Spanyol tidak berhasil melawan adangan Maroko di babak 16 besar. Tim yang menunjukkan semangat yang mengagumkan dengan organisasi permainan yang bagus.

Spanyol dipaksa berlaga hingga adu penalti sebelum akhirnya kalah.

Luis De La Fuente

Gelandang Spanyol #08 Fabian Ruiz dan pelatih kepala Spanyol Luis de la Fuente merayakan kemenangan setelah pertandingan perempat final UEFA Euro 2024 antara Spanyol dan Jerman di Stuttgart Arena di Stuttgart pada 5 Juli 2024. (Foto oleh MIGUEL MEDINA / AFP)

Kegagalan Spanyol di Piala Dunia 2022 membuat Luis Enrique terdepak dan digantikan dengan Luis De La Fuente, pelatih yang mampu menahan egonya dan tidak terpatri dengan tradisi La Roja dengan tiki-taka.

De La Fuetne meyakini terhadap suatu tim, bukan individu yang menjadi faktor paling penting dalam permainan.

Sepanjang perjalanan Spanyol untuk tim senior dalam meraih kejayaan, sejatinya ada andil De La Fuente yang memegang kendali terhadap pemain muda.

Dia berhasil memenangkan Piala Eropa U21 bersama Spanyol U21 (2018/2019) dan U19 yahun 2014/2015.

Oleh sebab itu, penentuan pemain yang dia bawa untuk Euro 2024 bukan sesuatu yang sulit karena pernah bekerja sama di bawah kepelatihannya.

Olmo, Fabian Ruiz, Mikel Oyarzabal, Mikel Merino, dan Unai Simon merupakan bagian dari keberhasilan De La Fuente ketika itu.

Kedekatan ini membuat hubungan antar-pemain lebih erat sehingga mampu menciptakan suasana yang erat dalam tim.

Ditambah dengan generasi penerus seperti Neco William dan Lamine Yamal seakan menjadi satu kesatuan perpaduan yang istimewa dari racikan De La Fuente.

Lalu dengan hadirnya pemain-pemain senior seperti Jesus Navas, Morata, Carvajal yang bisa menjadi mentor sekaligus pemimpin dalam permainan Spanyol untuk mengawasi bakat muda yang mereka miliki.

Hasilnya sejalan dengan yang diinginkan De La Fuente, Spanyol menjadi tim paling menjanjikan di Euro 2024 dengan menyapu bersih laga penyisihan grup dengan kemenangan dan tidak kebobolan.

Spanyol juga menjadi tim paling produktif selama helatan ini hingga babak semifinal.

Gelandang Spanyol Nico Williams merayakan gol ketiga timnya bersama Lamine Yamal selama pertandingan babak 16 besar Euro 2024 antara Spanyol dan Georgia di Stadion Cologne pada tanggal 30 Juni 2024. (Angelos Tzortzinis / AFP)

"Kami menginginkan bola dan kami lebih baik. Yang terpenting, yang harus kami lakukan adalah memastikan kami memabntu satu tim," ucap De La Fuente dikutip dari BBC.

Kemenangan atas Jerman di babak perempat final adalah sejarah, untuk pertama kalinya Spanyol menang atas tim tuan rumah dalam kompetisi besar.

Dia menekankan mentalitas tim 'band of brothers', tidak seorang pun bersembunyi dari duel pribadi yang mereka hadapi di lapangan.

Setiap orang memainkan perannya.

Fleksibilitas yang ditawarkan dalam permainan De La Fuente tidak terpaku dengan umpan-umpan pendek saja.

Pemain lini tengah dan pemain sayap memiliki andil peras dalam permainannya. Sejauh ini setiap pertandingan yang dilalui Spanyol memiliki ujian yang berbeda, dan La Roja mampu melewati itu dengan tegas.

Kini, giliran Prancis, tim dengan tingkat kedisiplinan yang bagus di area pertahanan.

Rasio kebobolan Prancis lebih sedikit (1) dari Spanyol (2), namun tim asuhan Didier Deschamps itu punya masalah klini di depan gawang.

Duel Spanyol vs Prancis malam ini akan menghadirkan permainan yang menarik bagaimana dua tim dengan karakter yang berbeda di Euro 2025 akan saling berduel memperebutkan tiket final.

Chris Sutton dari BBC memprediksikan, Spanyol akan menang 2-1 atas Prancis.

(Tribunnews.com/Sina)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini