TRIBUNNEWS.COM - Langkah Inggris menjejak final Euro 2024 tak bisa lepas dari sosok Ollie Watkins.
Penyerang milik Aston Villa itu menjadi pahlawan kemenangan Inggris saat menghadapi Belanda di babak semifinal, Kamis (11/7/2024).
Gol telat Watkins di menit ke-90 membuat Inggris, pada akhirnya, menang dengan skor 2-1.
Sontak nama Watkins langsung melejit setelah golnya ke gawang Belanda itu.
Sukses mengalahkan Belanda, Inggris akan tampil di final menghadapi Spanyol.
Sedikit banyak, kemenangan tipis Inggris atas Belanda mengingatkan dengan laga semifinal yang terlebih dahulu digelar.
Laga yang dimaksud adalah kala Spanyol bersua Prancis yang digelar pada 10 Juli lalu.
Saat itu, Spanyol juga menang tipis dengan skor 2-1.
Pahlawan kemenangan Spanyol pada laga tersebut adalah Lamine Yamal.
Baca juga: Final Euro 2024: Inggris Berburu Gelar Pertamanya, Harry Kane Melawan Sumber Kutukan
Bisa dibilang, babak semifinal Euro 2024 menjadi saksi kepahlawanan Ollie Watkins bagi Inggris dan Lamine Yamal untuk Spanyol.
Meski sama-sama berstatus pahlawan, keduanya punya kisah yang berbeda di level klub.
Ollie Watkins sudah menunjukan ketajamannya sebagai seorang striker bersama Aston Villa.
Status Watkins memanglah penyerang utama Aston Villa.
Di bawah arahan pelatih Unai Emery, ketajaman pemain 28 tahun makin terasa.
Musim lalu, Watkins mencetak 19 gol, hanya di Liga Inggris saja.
Menghitung catatan gol di laga lainnya, Watkins total mencetak 27 gol bagi Aston Villa musim lalu.
Penampilan ciamik sang pemain menjadi salah satu kunci The Villans bisa mengunci tiket Liga Champions musim depan.
Notabene seorang striker, Watkins bisa menjalankan tugas klasik seorang penyerang.
Ia mampu mengemban tugas sebagai goal-getter yang membuat gawang lawan terancam.
Hal ini berbeda dengan apa yang dimiliki seorang Lamine Yamal.
Memang status Yamal sama seperti Ollie Watkins, yaitu seorang starter di klub.
Lamine Yamal, meski baru berumur 16 tahun, sudah menjadi andalan Barcelona.
Nah bedanya, Yamal tak berposisi sebagai penyerang.
Pemain yang juga memiliki darah Maroko ini terbiasa menyisir sektor sayap kanan.
Ia bisa melakukan cut inside atau bergerak memotong ke dalam untuk membuat peluang bagi dirinya sendiri.
Atau, Yamal bisa saja terus bergerak melebar membuat ruang bagi rekan-rekannya yang lain.
Ia juga andal dalam melepaskan umpan silang selayaknya seorang winger.
Sekiranya penggemar jangan terlalu berharap nama Yamal muncul di papan skor.
Mencetak gol bisa dibilang hanya bonus baginya.
Memastikan timnya bermain apik secara kolektif menjadi tanggungan lebih penting.
Hal itu terasa saat dirinya tampil bagi Barcelona.
Khusus di Liga Spanyol saja, Lamine Yamal bermain di 37 pertandingan.
Ia menjadi starter sebanyak 22 kali dan masuk sebagai pemain cadangan 15 kali.
Yamal memberikan kontribusi 5 gol bagi Barcelona selama musim lalu di Liga Spanyol.
Sumbangan assistnya sedikit lebih menonjol dengan berada di angka 8 assist.
Peran yang berbeda yang dijalankan Lamine Yamal dan Ollie Watkins sekiranya berlanjut di level timnas.
Meski demikian, tak menutup kemungkinan bagi kedua pemain bertindak sebagai pahlawan lagi bagi Inggris atau Spanyol.
Ditambah lagi kedua tim nasional akan bersua di babak final Euro 2024 nanti.
(Tribunnews.com/Guruh)