TRIBUNNEWS.COM - Pergerakan agresif terus dilakukan Aston Villa dalam berburu pemain incarannya di bursa transfer.
Keberhasilan Aston Villa menembus kompetisi Liga Champions 2024/2025 membuat tim tersebut terus berbenah.
Setelah tampil luar biasa musim lalu dengan bersaing memperebutkan posisi empat besar Liga Inggris, serta gelar juara di Liga Eropa.
Aston Villa tentu ingin bisa berbicara lebih banyak lagi bersama Unai Emery dalam mengarungi kompetisi musim depan.
Seakan tak ingin menjadi pecundang atau penggembira saja khususnya di kompetisi Liga Champions musim depan.
Aston Villa terus menambah kekuatan skuadnya dengan mendatangkan pemain anyar di jendela transfer musim panas ini.
Teranyar, Aston Villa baru saja memperkenalkan dua rekrutan terbarunya di media sosial klub.
Dua pemain baru yang diperkenalkan Aston Villa ialah Ian Maatsen dan Amadou Onana.
Baca juga: Kesaktian Arteta Talk No Jutsu, Terbongkarnya Alasan Riccardo Calafiori Terima Pinangan Arsenal
Untuk nama yang pertama, Aston Villa memanfaatkan ketidakmampuan Borussia Dortmund untuk mempermanenkan status Ian Maatsen.
Berbekal uang sebesar 37.5 juta poundsterling, Aston Villa rela membelanjakan semuanya untuk membeli Maatsen dari Chelsea.
Dengan durasi kontrak enam tahun, Aston Villa mengikat Ian Maatsen agar tidak kemana-mana.
Dengan usia yang masih relatif muda yakni 22 tahun, potensi Maatsen untuk terus berkembang menjadi prospek menjanjikan.
Keberadaan Ian Maatsen otomatis bakal menambah kualitas dan kedalaman sektor sayap pertahanan Aston Villa.
Apalagi pada musim lalu, Maatsen menjadi pilar penting Borussia Dortmund tembus ke final Liga Champions Eropa.
Sementara itu, Amadou Onana juga berhasil direkrut Aston Villa dengan mahar yang tidak sedikit.
Tak kurang dari 50 juta poundsterling menjadi mahar yang harus dikeluarkan Aston Villa untuk meminang Onana dari Everton.
Pemain berposisi gelandang tengah itu juga bakal membuat lini tengah Aston Villa kian solid.
Pengalaman Onana yang telah menjadi pilar andalan lini tengah Everton dalam dua musim terakhirnya.
Jadi jaminan bahwa Onana takkan kesulitan beradaptasi dengan klub barunya yang sesama Liga Inggris.
Visi bermain, akurasi umpan, ketenangan menghadapi tekanan dan kelihaian menjaga keseimbangan lini tengah.
Seakan menjadi atribut lengkap yang dimiliki Onana untuk menunjang performa dari skuad Aston Villa musim depan.
Selain dua nama tersebut, ada beberapa nama pemain anyar lain yang juga sudah dipinang oleh Aston Villa.
Enzo Barrenechea (23), Ross Barkley (30), Jaden Philogene (22), Samuel Iling Junior (20), Lewis Dobbin (21) dan Cameron Archer (22) menjadi rekrutan anyar Aston Villa.
Pada waktu bersamaan, Aston Villa tak lupa menjual beberapa pemainnya untuk mendapatkan dana segar di bursa transfer.
Salah satunya keputusan mengejutkan Aston Villa yang rela menjual Moussa Diaby ke Liga Arab Saudi tepatnya Al-Ittihad.
Aston Villa diprediksi bakal mendapatkan uang sebesar 60 juta euro dari hasil penjualan pemain Timnas Prancis tersebut.
Ambisi Unai Emery Tak Ingin Jadi Penggembira di Liga Champions
Apa yang dilakukan Aston Villa sejauh ini terutama keaktifannya dalam mendatangkan berbagai tipikal pemain baru.
Seakan menjadi indikasi bahwa Unai Emery selaku pelatih tak ingin Aston Villa jadi penggembira saja musim depan.
Lolosnya Aston Villa ke panggung Liga Champions seakan menjadi tantangan yang ingin ditaklukkan Unai Emery.
Apalagi kontrak Unai Emery baru saja diperbarui sampai lima tahun mendatang alias baru akan berakhir pada tahun 2029.
Hal itu seakan menjadi tanda kepercayaan para petinggi Aston Villa kepada Unai Emery untuk terus menjalankan proyeknya.
Berkaca dari pengalaman sebelumnya, di mana wakil Inggris yang kerapkali jadi penggembira saja di Liga Champions.
Sebagaimana musim lalu, di mana Newcastle United yang baru comeback ke Liga Champions terhenti di babak penyisihan.
Lalu, Manchester United juga tidak bisa berbuat apa-apa lantaran hanya menjadi juru kunci klasemen fase grup.
Nasib Arsenal dan Manchester City yang menjadi tumpuan utama pun juga tak berpihak karena hanya sampai 8 besar saja.
Momen pilu itu seakan tak ingin diulangi pasukan Unai Emery saat Aston Villa kembali bertarung di ajang tersebut.
Dengan format anyar, kompetisi Liga Champions musim depan diprediksi akan semakin ketat dan penuh kejutan.
Hal itulah yang tampaknya disadari oleh Unai Emery yang menjadi salah satu pelatih tersukses di kejuaraan Eropa.
Sebagai tim yang pernah menjuarai Liga Champions sebanyak sekali, Aston Villa jelas ingin menorehkan prestasi terbaik.
Dan salah satu cara yang dilakukan untuk mewujudkan hal itu memenuhi nafsu Unai Emery dalam berbelanja pemain baru.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)