Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Persija Jakarta harus mengubur harapannya untuk berlaga di final Piala Presiden 2024.
Tim berjuluk Macan Kemayoran itu kalah 1-2 dalam partai semifinal kontra Borneo FC di Stadion Manahan, Solo, Jawa Tengah, Selasa (30/7/2024).
Pelatih Persija Jakarta, Carlos Pena, mengatakan pertandingan itu memang laga yang keras bagi kedua tim.
Carlos Pena pun sejatinya menyebut jika Persija memiliki lebih banyak peluang dan kesempatan untuk meraih kemenangan.
Sayangnya, timnya justru kecolongan lewat skema-skema bola mati.
"Kesimpulan saya, itu adalah pertandingan yang sangat ketat," ujar Carlos Pena, usai pertandingan.
"Kami mempunyai lebih banyak peluang atau peluang untuk memenangkan pertandingan, namun pertandingan ditentukan melalui bola mati," sambungnya.
Dalam pertandingan itu, Persija sempat unggul lebih dulu lewat gol yang dikemas oleh Firza Andika di menit ke-15.
Memanfaatkan bola muntah dari tendangan bebas yang dilakukan Maciej Gajos, Firza berhasil menghujam gawang Borneo yang dikawal Nadeo Argawinata.
Pesut Etam - julukan Borneo FC, berhasil menyamakan kedudukan melalui Christophe Nduwarugira, semenit jelang turun minum babak pertama.
Gol penentu kemenangan Borneo tercipta di penghujung babak kedua lewat skema sepak pojok yang berhasil dimaksimalkan oleh Gavin Kwan Adsit (90+6).
Melihat hasil tersebut, Carlos Pena pun mengatakan jika konsentrasi dalam menghadapi skema bola mati menjadi Pekerjaan Rumah bagi timnya.
Tentu kekalahan tersebut sangat disayangkan oleh Carlos Pena, yang menilai jika Macan Kemayoran lebih banyak melakukan kreasi serangan.
"Kami mencetak gol melalui set piece dan mereka membuat dua gol dari set piece juga," tutur Carlos Pena.
"Kami tidak bisa gembira dengan hasil ini, karena saya pikir kami melakukan banyak hal bagus selama pertandingan. Tapi kami harus meningkatkan konsentrasi di set piece," tegasnya.