TRIBUNNEWS.COM - Pemain Real Madrid, Kylian Mbappe, masih belum lepas dari urusan dengan mantan timnya, Paris Saint-German (PSG).
Kylian Mbappe kembali mengancam akan membawa PSG ke meja hijau bila tuntutannya tak segera dipenuhi.
Tak cuma itu, Mbappe akan menggandeng pihak Liga Prancis, FFF (Federasi Sepak Bola Prancis), dan UEFA.
Ia akan mengajukan komplain atau keluhan kepada ketiga lembaga itu terkait perlakukan PSG.
Menurut pihak Mbappe, kubu Les Parisiens tak kunjung membayar sisa gaji dan bonus.
Dikutip dari laman Le Monde, Mbappe disebut belum mendapatkan gaji dari PSG sejak Mei dan Juni.
Selain itu, ada bonus yang seharusnya dibayarkan pada bulan Februari yang juga masih menjadi tanda tanya.
Hal tersebut bisa menjadi masalah serius bagi PSG.
Bisa saja karena isu tersebut mereka mendapat sanksi berat dari FIFA atau UEFA.
Baca juga: Real Madrid Gagal Menang: Carlo Ancelotti Berang, Rapor Jeblok Debut Kylian Mbappe
Biasanya, tim yang memiliki masalah dalam pembayaran gaji akan mendapatkan sanksi larangan melakukan transfer pemain.
Atau, klub tersebut juga bisa dilarang tampil dalam kompetisi di bawah naungan UEFA atau FIFA.
PSG jelas tak tinggal diam dengan isu yang ditudingkan Mbappe.
Klub yang dimiliki oleh taipan Qatar ini memiliki alasan tersendiri untuk melakukan tindakan tersebut.
Dikutip dari France Football, PSG menyebut mereka sudah membayar bonus kepada Mbappe.
Bonus tersebut diberikan kepada Mbappe sebagai upah loyalitas sang pemain.
Setelah mendapatkan bonus itu, Mbappe memutuskan hengkang ke Real Madrid.
Les Parisiens pun bereaksi dengan tak memberikan gaji pada bulan Mei dan Juni.
Hal itu membuat tim yang berbasis di ibu kota Prancis tersebut mendapat tuntutan dari Mbappe.
Pihak Mbappe meminta PSG membayar kompensasi senilai 55 juta Euro kepada mereka.
Pemain asal Prancis ini masih menunggu itikad baik dari Les Parisiens.
Namu ia tak akan ragu membawa kasus ini ke meja hijau saat tuntutannya tak dipenuhi.
(Tribunnews.com/Guruh)