TRIBUNNEWS.COM - Awalnya tidak ada niatan bagi Arsenal untuk meminang penyerang Chelsea, Raheem Sterling, namun ternyata di akhir bursa transfer pemain musim panas, proses itu terjadi.
Arsenal meminjam Raheem Sterling dari Chelsea untuk satu musim tanpa opsi pembelian permanen.
Langkah kejutan yang diambil Arsenal memang mendadak, rumor terkait Sterling berhembus kencang dalam satu pekan terakhir.
Tapi, pemain Inggris jebolan akademi Queens Park Ranger itu sejatinya bakal menjadi bahan tukar guling Chelsea dengan Manchester United.
Chelsea menyertakan Raheem Sterling dalam paket peminjaman Jadon Sancho dari Man United.
Proses negosiasi berjalan mulus, Jadon Sancho ke Chelsea, tetapi tidak bagi Sterling.
Dia justru membelot ke klub rival tim London Barat untuk bergabung dengan The Gunners.
Baca juga: Kejutan Bursa Transfer Hari Ini: Sancho & Sterling Menyala, Osimhen Tersandera di Napoli
Proses peminjaman Raheem Sterling diakui Direktur Olahraga Arsenal, Edu Gaspar bukanlah bagian dari rencana pada musim panas ini.
Skenario tersebut berubah dalam keberjalanan waktu hingga mendekati masa deadline day.
"Agar adil,, kami tidak pernah benar-benar berencana untuk merekrutnya saat kami memulai bursa transfer," ucap Edu soal transfer Raheem Sterling dikutip dari situs resmi klub.
"Hanya untuk bersikap transparan, karena berbagai alasan. Kami selalu mengatakan kepada semua orang bahwa Anda harus siap untuk setiap skenario."
"Jadi, ketika kesempatan itu datang, saya memeriksa tim, saya memeriksa bagaimana ia (Sterling) bermain, dan tentu saja berbicara dengan Mikel (Arteta)" beber Edu.
Di lini depan, Arsenal sejatinya tidak kekurangan pemain yang posisinya sama dengan Raheem Sterling.
Sterling biasa bermain di sisi sayap, tetapi juga kerap dimainkan sebagai penyerang tengah.
Namun, performanya di Chelsea dalam satu musim terakhir tampak tidak begitu menjanjikan.
Di musim 2023/2024, Sterling bermain dalam 31 laga Liga Inggris dengan jumlah 8 gol dan 4 assist.
Total dari 43 pertandingan di semua kompetisi, pemain berusia 29 tahun tersebut hanya menghasilkan 10 gol dan 8 assist.
Sejalan dengan kehadiran Sterling, Arsenal melepas Reiss Nelson yang notabene bisa menjadi sosok andalan di masa depan.
Namun, Nelson justru tersingkir dan bergabung dengan Fulham, mengikuti rekannya, Smith Rowe.
Bagi Edu, yang dibutuhkan dari sosok Raheem Sterling adalah pengalamannya.
Dia memang telah hilir mudik dengan beberapa klub papan atas Liga Inggris, raihan trofi bergengsi pun tak lepas dari genggaman tangannya ketika membela Liverpool, Man City, hingga yang terakhir Chelsea.
"Sangat masuk akan untuk memiliki seseorang seperti dia karena saya cukup yakin dia akan memberikan banyak kontribusi bagi skuad," ungkap Edu.
"Dia memiliki pengalaman, dia lebih memahami liga daripada siapa pun, dia telah bermain di Liga Champions berkali-kali."
"Dia juga memenangkan Liga Inggris beberapa kali, jadi saya pikir dia dapat memberikan kontribusi bagi skuad kami dan saya merasa sangat senang melihatnya di skuad kami," jelasnya.
Tujuan Arsenal adalah trofi juara Liga Inggris yang sudah dua dekade terakhir sirna dalam pelukan.
Terlebih dari dua edisi terakhir Liga Inggris, Arsenal selalu menjadi pesaing bagi Manchester City yang sukses memenangkan trofi juara.
Dua musim itu juga Arsenal mendatangkan pemain-pemain berpengalaman menurut mereka.
Sebelum Sterling, ada Mikel Merino dan Calafiori. Musim sebelumnya masih segar dalam ingatan bagaimana dampak besar yang ditimbulkan oleh Declan Rice dalam tim.
Kini, pengalaman yang dimiliki Sterling, layaknya Kai Havertz dan Jorginho diharapkan bisa berdampak untuk Arsenal yang sudah sangat menginginkan gelar juara Liga Inggris.
(Tribunnews.com/Sina)