TRIBUNNEWS.COM, AS - Maarten Paes memulai debut perdananya bermain untuk Timnas Indonesia.
Penampilan perdananya di kancah internasional saat melawan Timnas Arab Saudi pada kualifikasi Asia untuk Piala Dunia FIFA 2026 di King Abdullah Sports City Stadium, Jumat (6/9/2024) dini hari waktu Indonesia.
ESPN, media olahraga ternama Amerika Serikat, menulis Maarten Paes bermain untuk Timnas Indonesia sebagai tim yang tidak diunggulkan di stadion berkapasitas 62.345 tempat duduk itu.
ESPN menulis debut Maarten Paes dengan judul "Pemain debutan Maarten Paes berubah dari penjahat menjadi penyelamat di malam bersejarah bagi Indonesia".
Diawali Blunder
Dengan sisa waktu 13 menit melawan Arab Saudi, Marteen Paes membuat blunder.
Meski skor akhir pertandingan di Grup C skor imbang 1-1.
Sebuah petualangan baru yang sedikit berbahaya saat Paes yang baru diizinkan mewakili Indonesia dua minggu sebelumnya.
Saat melawan Arab Saudi, Paes menerima umpan balik di dalam area penalti dan mulai menilai pilihan yang ada di depannya.
Karena gagal melihat apa yang diinginkannya, ia mempertahankan bola untuk beberapa saat lagi dan saat itulah malapetaka menimpa penjaga gawang FC Dallas AS itu .
Dalam sekejap mata, penyerang Arab Saudi Firas Al-Buraikan tidak hanya menutupnya tetapi juga memanfaatkan sepenuhnya tubuhnya yang tinggi besar untuk masuk dan merebut bola.
Dengan upaya setengah refleks dan setengah putus asa, Paes mengayunkan kakinya tetapi malah menjatuhkan Al-Buraikan dan menyebabkan penalti.
Ditadirkan Peran Penjahat?
Dalam debutnya untuk Indonesia, pemain berusia 26 tahun itu tampak ditakdirkan untuk memainkan peran penjahat, demikian menurut ESPN.
Bagi Indonesia, yang berada pada posisi 133 dunia dan 77 langkah di bawah Arab Saudi, tidak pernah diharapkan untuk memperoleh apa pun dari pertandingan itu.
Namun secara luar biasa, Indonesia unggul setelah 19 menit ketika upaya spekulasi Ragnar Oratmangoen memantul dari rekan setimnya Sandy Walsh sebelum masuk ke bagian belakang gawang Arab Saudi.
Menurut ESPN entah bagaimana Indonesia bisa unggul lawan Arab Saudi, yang terkenal berhasil meraih kemenangan 2-1 atas juara bertahan Argentina di Piala Dunia lalu.
Tuan rumah terus berupaya memberikan serangan balik, meski akhirnya berhasil menyamakan kedudukan menjelang turun minum melalui tendangan Musab Al-Juwayr , Indonesia tetap berpeluang meraih hasil imbang yang mengesankan.
Fakta bahwa sepertinya itu akan menjadi kesalahan individu, bukannya momen kualitas dari lawan, yang akan merenggut hasil dari genggaman mereka akan menjadi pil pahit yang harus ditelan.
Sebuah kesalahan individu dari seorang pemain kelahiran luar negeri dengan prestasi luar biasa, yang mana para penggemar Indonesia membayangkan akan masuk ke dalam tim untuk membantu memenangkan pertandingan, bukan malah kalah.
Namun, Paes punya ide lain.
Yang maju untuk mengambil penalti adalah kapten jimat Arab Saudi Salem Al-Dawsari , Pemain Terbaik Benua Afrika tahun 2022 yang telah mencetak gol dalam kemenangan menakjubkan atas Argentina.
Hingga saat itu, Al-Dawsari telah menjadi pemain terbaik Green Falcons dan merupakan orang yang pertama kali membangkitkan semangat mereka ketika mereka tertinggal.
Jika ada seseorang yang mampu menahan tekanan itu, orang itu adalah orang Al Hilal .
Namun, meskipun Al-Dawsari gagap dalam berlari, dengan jeda singkat namun disengaja yang biasanya berhasil bagi sebagian besar penjaga gawang, Paes menolak untuk berkomitmen.
Paes berdiri tegak seolah-olah menyambut permainan pikiran.
Dan akhirnya, menjadi orang yang menghasilkan momen krusial saat ia melemparkan tubuhnya ke kiri untuk melakukan penyelamatan ketika Al-Dawsari akhirnya memutuskan untuk melepaskan tembakan.
Setelah berubah dari penjahat menjadi pahlawan, Paes kemudian mengangkat dirinya sendiri ke status penyelamat dengan penyelamatan gemilang lainnya di masa tambahan waktu untuk menggagalkan peluang Al-Buraikan satu lawan satu saat Indonesia, pada akhirnya, berhasil meraih hasil imbang yang akan terus dikenang.
Dan terlepas dari cara putus asa yang mereka gunakan untuk mencapainya, Indonesia boleh dibilang layak mendapat hasil yang baik.
Meski Arab Saudi unggul dalam penguasaan bola, tim tamu cukup terorganisasi dengan baik sepanjang 90 menit dan juga menawarkan ancaman untuk Arab Saudi.
Bahkan pada waktu tambahan, mereka masih berupaya menyerang untuk mencari gol kemenangan mereka sendiri, yang jika dipikir-pikir lagi mungkin agak gegabah dan naif mengingat betapa pentingnya hasil imbang.
Di antara pemain baru yang masuk dalam skuad Indonesia, Jay Idzes merupakan sosok monumental yang memimpin pertahanan, sementara pemain seperti Oratmangoen dan Nathan Tjoe-A-On harus bekerja keras.
Namun, saat ia seorang diri membalikkan nasibnya sendiri dengan keberanian yang luar biasa, malam itu -- malam yang akan dikenang cukup lama oleh sepak bola Indonesia -- benar-benar milik satu orang yakni Paes, sang penjahat yang berubah menjadi penyelamat.