News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Timnas Indonesia

Erick Thohir Effect, Timnas Indonesia Era STY Bisa Jiplak Dongeng Kejutan Sepak Bola Maroko

Penulis: Dwi Setiawan
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong (kiri) bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir (kanan) membahas persiapan Timnas Indonesia jelang putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.

TRIBUNNEWS.COM - Gegara Erick Thohir effect, Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia punya kesempatan membuat Garuda menjiplak dongeng kejutan sepak bola Maroko.

Keberadaan Erick Thohir sebagai Ketua Umum PSSI nampaknya membuat sepak bola Indonesia kian bergairah terutama perihal yang menyangkut masa depan Timnas Garuda.

Sejak estafet kepemimpinan PSSI berganti dari era Mochamad Iriawan ke Erick Thohir, perkembangan sepak bola Indonesia kian maju dan positif.

Timnas Indonesia di berbagai level usia umur kian menunjukkan taji prestasinya bersaing di level lebih tinggi.

Timnas Indonesia level senior tak bosan menorehkan catatan bersejarah hingga ranking FIFAnya meroket.

Lolos perdana ke 16 besar Piala Asia hingga tembus ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia menjadi buktinya.

Ranking FIFA Timnas Indonesia yang awalnya pernah berada di posisi 173 pada awal era Shin Tae-yong.

Kini telah melonjak drastis dalam waktu 4,5 tahun, di mana Timnas Indonesia menempati peringkat ke-131.

Baca juga: Bocoran Anyar Calon Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia setelah Mees Hilgers & Eliano Reijnders

Pesepak bola Indonesia berdiskusi disela-sela melawan Timnas Arab Saudi pada pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C di Stadion King Abdullah Sports City, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/PSSI (PSSI/PSSI)

Lalu Timnas Indonesia level usia muda juga tak kalah berprestasi dengan level seniornya era Erick Thohir.

Keberhasilan membawa pulang emas SEA Games, memenangkan gelar Piala AFF U19 dan semifinalis Piala AFF U16 menjadi catatan apik perkembangan Timnas Indonesia level usia umur.

Begitu pula dengan kompetisi Liga Indonesia terutama Liga 1 yang mengalami perbaikan dari berbagai sisi.

Pembenahan kualitas kompetisi, sinkronisasi jadwal dengan Timnas Indonesia, pengadaan VAR, penugasan wasit asing dan berbagai kebijakan positif lain telah dilakukan.

Demi satu muara yakni sepak bola Indonesia bisa mendunia, berbagai kerja keras terus dilakukan PSSI era kepemimpinan Erick Thohir sampai detik ini.

Tak bisa dipungkiri, kekuatan Erick Thohir yang sudah kenyang pengalaman dalam dunia olahraga sangat menunjang kinerjanya sebagai Ketua Umum PSSI.

Berbagai usaha lobbying dengan memanfaatkan luasnya jaringan Erick Thohir sudah banyak memberikan kemajuan bagi sepak bola nasional terutama Timnas Indonesia.

Bahkan, tak sedikit proses naturalisasi yang berhasil dilakukan PSSI sejauh ini dipandang sebagai gerakan senyap Erick Thohir.

Ketua Umum PSSI, Erick Thohir bersama anggota Exco PSSI Arya Sinulingga saat mengadakan konferensi pers di GBK Arena, Senayan, Jakarta, Rabu (19/4/2023). (Tribunnews/Abdul Majid)

Hal itu coba dibongkar oleh salah satu orang kepercayaan Erick Thohir yang kini menjabat Exco PSSI, Arya Sinulingga.

Arya Sinulingga tak segan memuji atasannya itu yang rela berkorban demi kemajuan sepak bola tanah air.

Berbagai hal telah diperjuangkan Erick Thohir lewat cara apapun agar sepak bola Indonesia makin kuat terutama timnasnya.

Salah satunya dalam perjuangannya menuntaskan proses naturalisasi calon pemain Timnas Indonesia yang berprospek menjanjikan.

"Pak Ketum PSSI (red: Erick Thohir) itu selalu terlibat dalam proses-proses ini, memberikan hal-hal soal bagaimana prospeknya," akui Arya dikutip dari podcast pribadinya.

"Ia menceritakan bagaimana tujuannya, lalu memikirkan kemajuan para pemain Indonesia, semua dipikirin,"

Apa yang disampaikan Arya Sinulingga seakan menjadi pengakuannya atas kinerja Erick Thohir.

Bahwa tak sedikit kebijakan naturalisasi pemain Timnas Indonesia yang berhasil karena andil Erick Thohir.

Berkaca dari hal itu, Erick Thohir Effect memang tidak bisa diremehkan begitu saja dampaknya.

Timnas Indonesia diprediksi bakal semakin kuat dan menakutkan jika skuadnya kian mentereng.

Shin Tae-yong selaku pelatih Timnas Indonesia pun bukan hal mustahil bisa meniru dongeng indah Maroko.

Ya, tidak bisa dipungkiri jika Maroko bisa dijadikan contoh dari suksesnya sebuah pengelolaan timnas.

Dengan kebijakan naturalisasi yang tepat, kekuatan Timnas Maroko berhasil mengguncang dunia.

Performa luar biasa Timnas Maroko mengejutkan dunia terjadi saat mereka tembus semifinal Piala Dunia 2022.

Bahkan, penampilan luar biasa Hakim Ziyech dkk di ajang tersebut telah terlihat sejak babak penyisihan grup.

Bergabung dengan Kroasia, Belgia dan Kanada, Maroko secara brilian lolos dari fase grup dengan status juara grup.

Label unbeaten bahkan didapatkan Timnas Maroko saat melaju mulus ke babak 16 besar Piala Dunia 2022.

Para pemain Timnas Maroko berpose untuk foto tim dalam laga play-off perebutan tempat ketiga Piala Dunia Qatar 2022 antara Kroasia melawan Maroko di Khalifa International Stadium, di Doha, Qatar, Sabtu (17/12/2022) waktu setempat. AFP/ADRIAN DENNIS (AFP/ADRIAN DENNIS)

Torehan dua kemenangan, satu hasil imbang dan kebobolan satu laga mewarnai perjalanan Timnas Maroko di fase grup.

Di babak 16 besar, Maroko secara tak terduga mengalahkan tim sekelas Spanyol lewat adu penalti.

Setelah menyingkirkan Spanyol, Maroko kembali mengejutkan dunia setelah menghabisi Portugal di perempat final.

Kegemilangan kiper Timnas Maroko sukses membuat Cristiano Ronaldo menangis setelah laga perempat final.

Hingga pada akhirnya, keajaiban Timnas Maroko terhenti saat bertemu juara bertahan Prancis di semifinal.

Meskipun kalah dalam melawan Prancis lalu tumbang dalam perebutan juara ketiga, apa yang dicapai Maroko ibarat dongeng yang menjadi kenyataan.

Pada Olimpiade Paris 2024 lalu, Maroko juga mampu tembus semifinal lagi dan sukses mengklaim medali perunggu alias juara ketiga di sepak bola.

Dongeng indah Maroko yang tercipta dalam beberapa tahun terakhir itulah yang bisa dijiplak Timnas Indonesia era Shin Tae-yong.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini