TRIBUNNEWS.COM - Sebuah pernyataan keras menampar wajah AC Milan jelang pertandingan Liga Champions melawan Liverpool. Legenda Rossoneri Arrigo Sacchi meminta agar Rafael Leao cs tak menjadikan kemenangan atas klub Jay Idzes sebagai tolok ukur.
AC Milan dijadwalkan menjamu Liverpool pada matchday pertama Liga Champions 2024/2025 di Stadion San Siro, Rabu (18/9/2024) pukul 02.00 WIB.
Kedua tim sama-sama membutuhkan kemenangan untuk meyakinkan suporter setianya.
Sebab Liverpool menyongsong pertandingan tandang dengan modal miring.
Skuad asuhan Arne Slot takluk dari Nottingham Forest 0-1 pada laga lanjutan Liga Inggris di Anfield pekan lalu.
Sedangkan Rossoneri, memang di laga terakhirnya berpesta 0-4 atas klub Jay Idzes, Venezia. Namun suporter AC Milan, Milanisti belum sepenuhnya percaya akan kualitas dari pelatih Paulo Fonseca.
Hal ini juga menjadi perhatian bagi Arrigo Sacchi. Pelatih legendaris yang dimiliki Milan tersebut menyoroti bagaimana Rafael Leao dkk. hanya memetik satu kemenangan dalam 4 pertandingan terakhir di Serie A.
Hal ini sempat mengakibatkan kursi pelatih AC Milan yang diduduki Paulo Fonseca tidak aman dari pemecatan.
Untungnya di laga terakhir, Rossoneri sukses menghempaskan Venezia yang diperkuat bek Timnas Indonesia.
Arrigo Sacchi berharap, kemenangan atas tim asuhan Eusebio Di Francesco dapat dijadikan momentum kebangkitan tim Iblis Merah.
Namun eks allenatore timnas Italia ini juga mengingatkan, agar Venezia tidak jadi acuan bagi skuad Paulo Fonseca saat menghadapi Liverpool.
"Saya penasaran untuk melihat bagaimana Milan asuhan Fonseca akan menghadapi The Reds," terang Sacchi, dikutip dari Football Italia.
"Melawan Venezia, Rossoneri meningkat, tetapi kita harus selalu memperhitungkan nilai lawan, yang tidak luar biasa."
Baca juga: Jadwal Liga Champions Pekan Ini: AC Milan vs Liverpool, Inter Tantang Manchester City
Adalah hal yang sangat salah membandingkan kualitas dan rekam jejak prestasi Venezia dengan Liverpool sebagai tolok ukur AC Milan.
Terlebih berbicara kedalaman skuad, The Reds, julukan Liverpool, satu strip di atas AC Milan.
"Memang benar mereka kalah di Anfield, tetapi juga benar bahwa sebelum kebobolan gol, mereka memiliki setidaknya tiga peluang emas untuk memimpin. Ini berarti bahwa tim ini tidak sedang dalam kekacauan atau krisis."
Di bawah kepemimpinan Arne Slot, Liverpool memang sedikit limbung. Dan oleh Sacchi kondisi tersebut dianggap wajar.
"Pergantian pelatih sebuah tim mengalami penurunan adalah hal wajar. Setelah Jurgen Klopp, para pemain Liverpool membutuhkan waktu untuk memahami taktikal (Arne) Slot," tegasnya.
Sacchi juga menyoroti bagaimana performa Rafael Leao. Kompatriot Cristiano Ronaldo ini memang menjadi pilar permainan AC Milan dalam beberapa musim terakhir.
Akan tetapi isu keretakan hubungan dengan Paulo Fonseca membuat Leao dalam situasi tak menguntungkan. Bahkan dia sempat memulai laga sebagai pemain pengganti saat AC Milan mengimbangi Lazio 2-2.
"Mari kita lihat apakah Leao memahami apa yang perlu dilakukan dalam sepak bola Eropa," tegasnya melanjutkan.
Laga ini sejatinya bisa menjadi reuni bagi Divock Origi. Sayangnya pemain asal Belgia itu diturunkan ke Milan Futuro, dan tidak termasuk dalam skuad AC Milan untuk Liga Champions musim ini.
(Tribunnews.com/Giri)