Namun dengan kekalahan hari ini, dan atas Persebaya (0-1) di pekan yang lalu, Persita bak habis bensin.
Tentunya Pendekar Cisadane perlu memperbaiki dalam pertandingan-pertandingan mendatang.
Khususnya, dalam konteks laga kali ini adalah lini serang.
Terlihat para pemain Persita kerap kali kebingungan saat memasuki area seperti tiga lawan.
Beberapa kali peluang emas milik Jack Brown dkk sirna berkat salah umpan.
Peluang paling berbahaya bagi Persita sempat lahir melalui skema bola mati sepak pojok.
Momen emas itu ketika Yardan Yafi tinggal menjebloskan bola yang melambung di depan gawang Persita (26').
Apesnya bek Persik Kiko datang untuk melakukanĀ blockĀ terhadap sepakan Yardan Yafi. Walhasil Persita hanya mendapat sepak pojok lagi.
Selain itu, justru pihak Persik Kediri yang hampir menjebol gawang dari Persita.
Salah satunya ketika Ousmane Fane menyepak bola liar yang akhirnya membentur tiang gawang, hingga sepakan jarak jauh dari Riyatno Abiyoso yang memaksa kiper Persita melakukan penyelamatan.
Dengan minimnya kesempatan bagi Persita, Persik Kediri akhirnya mengunci kemenangan skor 1-0 setelah melalui dua menit perpanjangan waktu.
Adapun sebelum laga berakhir, sempat terjadi gesekan antara dua kubu ketika pemain Persik Riyatno Abiyoso tergeletak meminta perawatan di dekat garis pinggir lapangan.
Namun pemain Persita di bench maupun di lapangan menganggap aksi Riyatno Abiyoso merupakan teatrikal, dan ingin mengulur waktu.
Maka masing-masing kubu saling beradu argumen di antara asisten wasit.
Pada ujungnya, atas insiden tersebut wasit mengeluarkan kartu merah kepada pemain Persita Irsyad Maulana dan satu ofisal dari tim Persik Kediri.
Akhirnya laga pun bisa dilanjutkan beberapa menit sebelum peluit panjang ditiupkan.
(Tribunnews.com/Bayu Panegak)