Kenapa Pemain Naturalisasi Timnas Indonesia Eliano dan Mees Hilgers Akan Jalani Sumpah di KBRI Belanda?
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua pemain keturunan yang kini sedang menjalani naturalisasi, Eliano Reijnders dan Mees Hilgers terus dipercepat proses naturalisasinya.
Keduanya diproyeksikan sudah bisa memperkuat skuad Garuda saat tampil pada laga kontra Bahrain dan China, 10 dan 15 Oktober mendatang.
Menteri Hukum dan HAM, Supratman Andi Agtas sebelumnya mengatakan, proses pengambilan sumpah setia ke Republik Indonesia keduanya bakal dilakukan di Belanda.
Apa alasannya?
Baca juga: Timnas Indonesia Ada Pemain 120 M, Skuad King Indo Lewati Harga Pasar Tim Vietnam-Thailand-Malaysia
Rupanya, hal ini dilakukan karena kedua pemain tengah menjalani jadwal padat untuk membela klubnya masing-masing di Belanda.
“Nah terkait dengan dua pemain yang terakhir kenapa saya statement kemarin bahwa itu akan dilakukan sumpah karena kita mengejar target untuk pertandingan ketiga yang akan datang, yang akan berlangsung di Bahrain maupun yang berlangsung di China,” kata Menkumham Supratman.
“Kalau kita menunggu mereka datang ke sini, hari ini keduanya tidak diizinkan klub sementara untuk meninggalkan klubnya masing-masing karena itu kita proaktif pengambilan sumpah yang akan diadakan di Kedutaan Besar Republik Indonesia di Belanda,” sambungnya.
“Kemudian setelah itu seluruh persyaratan administrasinya setelah keppres itu keluar pengambilan sumpah selesai maka PSSI sebagai user itu boleh mendaftarkan yang bersangkutan menjadi timnas untuk melawan Bahrain dan Cina oktober mendatang,” terang Supratman.
Nantinya, para pegawai dari Ditjen AHU akan bertolak ke Belanda pada hari Minggunya.
Sementara itu, Ketua Umum PSSI, Erick Thohir membenarkan bahwa proses pengambilan sumpah Eliano dan Mees Hilgers akan dilakukan di Belanda pada Senin, 23 September 2024.
Menurutnya dan juga diterangkan Menkumham bahwa pengambilan sumpah di Belanda tidak menyalahi aturan dan bisa dilakukan secara fleksibel.
Hal ini dilakukan karena para pemain masih menjalani jadwal sibuk bersama klubnya dan juga bukan dalam jadwal FIFA Matchday.
“Dan saya rasa apa yang kita sedang lakukan untuk semua pemain kita tidak ada prejudice karena sesuai dengan aturan dari pemerintah harus diangkat sumpah dan itu ada. Jad fleksibilitas baik di sini atau di luar negeri itu biasa angkat sumpah di luar negeri juga ada. Nah, kebetulan memang sekarang FIFA matchdaynya sudah tidak ada,” terang Erick.
“Artinya kita harus respect kepada klub yang tentu mereka bermain. Nah disitulah kita mencari cara yang sesuai dengan aturan, jadi bukan di luar aturan,”
“Kita coba mengangkat sumpah di negara lain seperti juga, beberapa bangsa (orang) Indonesia yang akan sumpah di negara lain juga ada. Jadi bukan sesuatu yang spesial. Kita tidak ada yang spesial, semua kita hormati secara hukum, baik hukum yang ada di Indonesia maupun aturan FIFA,” pungkasnya.