TRIBUNNEWS.COM - Timnas Malaysia tampaknya kurang beruntung pada FIFA Matchday Oktober 2024, 8 negara menyatakan menolak melawan Harimau Malaya.
Sejumlah negara tentunya sedang gencar-gencarnya melakukan laga uji coba di FIFA Matchday Oktober 2024 termasuk Timnas Malaysia.
Federasi Sepakbola Malaysia (FAM) pun turut melobi sejumlah calon lawannya dan berharap bisa menggelar dua laga.
Apesnya, ada 8 negara yang menyatakan menolak termasuk tetangga Indonesia, Papua Nugini.
Hasilnya, Timnas Malaysia hanya menghadapi tim peringkat 95 dunia, Selandia Baru di Auckland pada Senin (14/10).
Kepastian itu diutarakan oleh Wakil Presiden FAM, Datuk Mohd Yusoff Mahadi.
"Kita coba dapatkan dua lawan tetapi saya akui ada beberapa kesusahan terutama selepas pasukan membuat persiapan masing-masing," jelas Datuk Mohd Yusoff Mahadi dikutip dari Berita Harian.
"Mereka tidak tolak tetapi mereka ada komitmen lain yang mereka buat untuk kepentingan tim mereka sendiri," tambahnya.
Adapun negara yang menolak ajakan Malaysia, enam diantaranya adalah negara Oseania yakni Kepulauan Solomon, Fiji, Tahiti, Kaledonia Baru, Vanuatu, dan Papua Nugini.
Penolakan tersebut karena negara di atas sedang menjalani laga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Oseania.
Baca juga: FIFA Kenang Momen Indah Timnas Indonesia Kalahkan Bahrain Tahun 2007, Berpotensi Terulang Pekan Ini
Sebagai gambaran, tiap negara hanya menjalani satu laga di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Oseania. Namun rentang jadwal bertanding negara-negara tersebut adalah pada 10-12 Oktober.
Hal itulah yang menyebabkan Malaysia sulit untuk mendapatkan lawan di kisaran tanggal 10-11 Oktober.
Alhasil, Malaysia memilih tanggal 14 Oktober 2024 dengan melawan Selandia Baru.
Itu pun Selandia Baru lebih dulu bertarung lawan Tahiti pada 11 Oktober di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Oseania.
Sementara dua tim yang menolak lainnya tak dijelaskan dengan pasti oleh Berita Harian.
Sama halnya Wakil Presiden FAM, legenda sepak bola Malaysia Datuk Jamal Nasir Ismail penolakan negara di atas dikarenakan sedang berfokus tanding di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Oseania.
“Ketika kami mengajak negara lain bermain dan ditolak, kami tidak bisa berbuat apa-apa karena masing-masing negara punya kepentingan. Jadi, jika kami mengundang bukan berarti laga otomatis akan dimainkan,” kata Datuk Jamal Nasir Ismail.
“Intinya mereka menolak bermain melawan kami karena takut persiapan mereka mentas di Kualifikasi Piala Dunia terganggu,” lanjutnya.
(Tribunnews.com/Ali)