TRIBUNNEWS.COM - Nasib apes tampaknya terus menjangkiti Timnas Brasil dalam perjuangannya bertarung di Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Conmebol.
Sorotan pertama jelas mengarah kepada performa jeblok tim sekelas Brasil di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Brasil yang dikenal sebagai negara paling sukses di Piala Dunia dengan koleksi lima gelar juaranya justru tertatih-tatih.
Merujuk pada klasemen sementara, Brasil saat ini masih tertahan di urutan kelima dari 10 peserta Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dari delapan laga yang telah dimainkan, tim yang dikenal julukan Samba itu hanya mampu mengoleksi 10 poin saja.
Baca juga: Kylian Mbappe dan Vinicius Junior Dianggap Malas Bertahan, Carlo Ancelotti Beri Pembelaan
Raihan 10 poin dari 8 laga jelas menjadi rapor yang cukup mengecewakan bagi negara langganan Piala Dunia seperti Brasil.
Apalagi dari delapan laga tersebut, Brasil telah menelan kekalahan sebanyak empat kali alias hampir setengahnya.
Apesnya lagi, empat kekalahan yang sejauh ini telah diderita Brasil terjadi dalam lima laga terakhirnya di fase kualifikasi.
Hal itu menunjukkan bahwa penurunan performa besar-besaran tengah dirasakan Brasil yang dilatih Dorival Junior.
Jarak Brasil dengan Argentina selaku penghuni posisi puncak kini berselisih delapan poin di tangga klasemen.
Dengan menyisakan 10 laga sisa, Brasil tentu harus bangkit dan sebisa mungkin kembali ke jalur kemenangan.
Fakta bahwa hanya akan ada empat negara teratas yang berhak menyegel tiket otomatis lolos ke Piala Dunia 2026.
Tentu membuat Brasil mau tidak mau harus bisa kembali ke performa terbaiknya jika tidak ingin menyesal di akhir kualifikasi.
Hanya saja bukan perkara mudah bagi Brasil untuk bisa kembali ke jalur kemenangan di ajang seperti Kualifikasi Piala Dunia.
Hal ini mengingat kekuatan negara lain juga tampak kian kuat sehingga tidak bisa dengan mudah dikalahkan Brasil.
Disisi lain, Brasil juga seperti telah kehilangan aura kebintangannya dalam skuadnya terutama setelah era Neymar berakhir.
Ya, Brasil yang dulunya dikenal sebagai tim kelas dunia yang memiliki deretan pemain bintang di setiap posisinya.
Kini seperti kehilangan aura kebintangannya, di mana skuad Brasil tampak tak semewah dulu lagi.
Keberadaan pemain seperti Vinicius Junior, Rodrygo, Alisson Becker, hingga Marquinhos nyatanya belum mampu mengembalikkan aura kebintangan tim Samba.
Apalagi kehadiran pemain wonderkid seperti Endrick yang masih belum bisa memberikan kontribusi maksimal ke Brasil.
Skuad Brasil saat ini benar-benar jauh dari kata mewah, tak salah jika Ronaldinho pernah membuat pernyataan sudah tidak ingin lagi menonton negaranya untuk sementara waktu.
Ronaldinho pernah mengungkapkan hal itu tepatnya sesaat sebelum digelarnya Copa America 2024 yang akhirnya berhasil dimenangkan lagi oleh Argentina.
"Saya tidak akan menonton laga Brasil di Copa America, dan tidak akan merayakan kemenangan apapun," kata Ronaldinho dikutip akun instagram @liveherewego.
"Aku sudah muak, ini adalah momen menyedihkan bagi mereka yang mencintai sepak bola Brasil."
"Sulit rasanya memiliki semangat untuk pertandingan ketika anda melihat tim ini sekarang."
"Jujur, ini adalah salah satu tim terburuk Brasil dalam beberapa tahun terakhir, tidak ada pemimpin yang disegani dan mayoritas hanya pemain rata-rata."
"Saya belum pernah melihat situasi buruk seperti ini, kurangnya kualitas, sungguh memalukan rasanya," tukasnya.
Apa yang dikatakan Ronaldinho ternyata menjadi kenyataan, di mana performa kurang impresif diperlihatkan Brasil.
Brasil tercatat hanya mampu bertarung sampai perempat final saja setelah disingkirkan Uruguay lewat adu penalti.
Hilangnya aura kebintangan Brasil diyakini menjadi salah satu alasan jebloknya performa Brasil akhir-akhir ini.
Dan hal itu yang kini dihadapi oleh Brasil dalam perjuangannya untuk meraih tiket lolos otomatis ke Piala Dunia 2026.
Pada agenda FIFA Matchday bulan ini, Brasil akan memainkan dua laga krusial dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Dua laga terdekat yang bakal dihadapi Brasil pada bulan ini yakni melawan Chile (11/10) dan Peru (16/10) mendatang.
Kemenangan menjadi harga mati yang harus diperjuangkan Brasil jika tidak ingin tiket Piala Dunia melayang.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)