Laporan Wartawan Tribunnews.com, Abdul Majid
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Ketua Umum PSSI, Erick Thohir turut menanggapi kekalahan telak Timnas Indonesia atas Bahrain 10-0 pada 2012 silam.
Erick Thohir tak begitu kaget mendengar hasil itu, mengingat kala itu kompetisi sepakbola Indonesia mengalami dualisme sehingga tidak bisa mengirim pemain terbaiknya.
Sementara itu, Shin Tae-yong sebelumnya saat diberitahu hal tersebut justru mengaku kaget.
“Ya karena kan STY tidak tahu historinya kalau tidak salah waktu itu pas dualisme PSSI, dualisme liga,” kata Erick Thohir di Kawasan SCBD, Sudirman, Jakarta, Rabu (9/10/2024).
“Qaktu itu akhirnya kan kita tidak bisa mengirimkan tim terbaik, ya wajar dibantai. Tetapi itu kan menjadi pelajaran buat kita,” sambungnya.
Timnas Indonesia yang kini di bawah asuhan Shin Tae-yong sudah berbeda.
Untuk itu, Erick sangat berharap Jay Idzes dkk. bisa membalas kekalahan 14 tahun silam.
“Mudah-mudahan Coach STY dendam, mudah mudahan pemain kita juga dendam,” kata Erick.
“Tapi hati-hati juga karena ini kan Bahrain tuan rumah. Kalau kita lihat juga ketika lawan Australia banyak kartu-kartu, ya harus diwaspadai karena kan sepak bola seperti itu dan kita sering dirugikan,” terangnya.
Lebih lanjut, pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut mengingatkan bahwa Skuad Garuda kini sudah berbeda.
Tim yang sebelumnya dianggap anak bawah kini berubah menjadi tim kuda hitam pada ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia Grup C ini.
“Kemarin-kemarin mohon maaf ya dianggap tim anak bawang jadi banyak negara, banyak wasit melihat kita ini belum main sepak bola proper. Kalau sekarang kalau kita dizalimi seperti itu, dirugikan seperti itu, ya mereka harus berpikirlah karena memang standar sepak bola Indonesia sudah bagus,” pungkasnya.