News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

3 Kontroversi Laga Indonesia Vs Bahrain: Wasit dkk Berasal dari Arab hingga Injury Time Sepuasnya

Penulis: Malvyandie Haryadi
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Hasil akhir Bahrain vs Timnas Indonesia imbang 2-2. Wasit memberikan perpanjangan waktu hingga Bahrain berhasil mencetak gol.

TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Kemenangan Timnas Indonesia yang sudah di depan mata harus sirna akibat keputusan wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf.

Dalam laga yang berlangsung di Bahrain, Kamis malam (10/10/2024), Indonesia dipaksa bermain imbang melawan tuan rumah, 2-2.

Bukan soal hasil akhir yang disesalkan publik Indonesia, melainkan sejumlah kontroversi yang terjadi sepanjang pertandingan.

Berikut 3 kejanggalan dalam pertandingan Timnas Indonesia melawan tuan rumah Bahrain

1.  Perangkat wasit dari Arab

Idealnya wasit yang diturunkan memimpin pertandingan berasal dari tempat netral, tidak memiliki kedekatan secara geografi maupun lainnya.

Oleh karena itu jika tim dari Asia Barat (Arab) bertanding melawan negara asal Asia Tenggara, idealnya wasit yang memimpin bukan berasal dari dua zona wilayah tersebut.

Bisa diambil dari Asia Timur, Asia Selatan, Asia Tengah, atau Australia.

Namun yang terjadi di pertandingan semalam justru sebaliknya. Semua perangkat wasit berasal dari Arab, negara-negara tetangga Bahrain.

Ahmed Abu Bakar Al Kaf adalah wasit yang memimpin pertandingan.

Dia berasal dari Oman.

Ia didampingi oleh asisten wasit asal Oman, Abu Bakar Al Amri dan Rashid Hamed Ali Aal Ghaiti.  

Wasit asal Kuwait Abdullah Al Kandari dan Ali Jraq pun bertindak menjadi wasit VAR dan asisten wasit VAR. 

Kecurigaan makin menjadi tat kala, Oman dan Bahrain berada di bawah satu badan sepak bola yang sama, yaitu West Asian Football Federation (WAFF).

Tentu ada kekhawatiran wasit bakal membuat keputusan yang bias.

Sulit untuk tidak mengataitkan sejumlah kontroversi sepanjang pertandingan dengan kehadiran mereka di lapangan.

Misalnya saja, wasit terlihat sangat memihak ke Bahrain. 

Pemain Bahrain disenggol dikit langsung pelanggaran, tetapi jarang memberikan pelanggaran untuk Indonesia padahal kontaknya lebih keras.

Meski begitu, Indonesia tidak bisa berbuat banyak sebelum pertandingan terkait penunjukan wasit dan seluruh perangkatnya itu. 

AFC hanya melarang penunjukan wasit dari negara-negara yang berada satu grup, jadi secara teknis, penunjukkan wasit Al-Kaf tidak melanggar hukum.

2. Gol Ragnar Langsung Dicek VAR

Wasit asal Oman, Ahmed Al-Kaf dan teman-temannya memerlukan hingga tiga menit untuk memeriksa gol Timnas Indonesia yang dilesakkan oleh Ragnar Oratmangoen dalam laga kontra Bahrain.

Netizen bahkan mengatakan, tiga menit itu untuk mencari cara apakah bisa membatalkan gol pemain berjuluk "wak haji" tersebut.

Peluang membatalkan gol tersebut bisa dilihat dari dua situasi: apakah Mees Hilgers melakukan handball sebelum bola mencapai Oratmangoen. dan yang kedua adalah apakah Oratmangoen berada dalam posisi offside.

Namun "upaya" itu ternyata gagal. Pasalnya, Hilgers menyentuh bola dengan paha kaki kirinya sehingga gol tak bisa dibatalkan.

Sementara Oratmangoen tidak berada dalam posisi offside saat menerimanya. Oleh karena itu, Ahmed Al-Kaf wajib mengesahkannya karena fakta di lapangan memihak kepada Timnas Indonesia. 

3. Pertandingan berlanjut sampai menit ke-100+', 

Wasit memberikan tambahan waktu alias injury time 6 menit di babak kedua. 

Namun, ketika waktu menginjak menit 90+6, wasit tak kunjung menghentikan pertandingan.

Padahal, jika wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya laga, Timnas Indonesia akan menang 2-1 atas Bahrain. 

Namun, wasit membiarkan pertandingan terus berjalan sampai akhirnya Bahrain menyamakan kedudukan di menit 90+9 via sepakan Mohamed Marhoon.

Netizen Indonesia yang geram hingga mengomentari keputusan wasit asal Oman itu. "Jika Bahrain tidak bisa mencetak gol, mungkin pertandingan akan berlanjut hingga Prabowo-Gibran dilantik menjadi presiden dan wakil presiden terpilih."

Bukan hanya netizen yang meradang, pemain Indonesia di lapangan pun nyaris tidak bisa menahan emosi.

Para pemain Indonesia tak terima mencoba mempertanyakan mengapa pertandingan tak diakhiri sesuai dengan menit perpanjangan waktu yang tertera. 

Bang Jay dkk menghampiri wasit sampai harus ditenangkan oleh ofisial pertandingan.

Di bangku cadangan, Shayne Pattynama tersulit emosi dan hampir terlibat friksi dengan ofisial Bahrain.

Rekan-rekannya menghentikan dan menenangkan Shayne dan kemudian pemain berdarah Maluku tersebut sedikit lebih tenang.

Presiden AFC dari Bahrain

Fakta lain yang semakin menyempurnakan kekesalan publik Indonesia adalah presiden AFC yang sekarang, Ebrahim Al Khalifa ternyata berasal dari Bahrain.

Dia sudah menjabat cukup lama sebagai presiden AFC, yaitu mulai 2 Mei 2013 sampai sekarang, sudah 11 tahun lebih.

Meski tidak pantas melayangkan tudingan tanpa bukti, tentu wajar jika netizen mengendus aroma kecurangan.

Sementara dalam konferensi pers pasca pertandingan, pelatih Shin Tae-yong dengan tegas menyatakan kekecewaannya.

"Kedua tim Bahrain dan Indonesia melakukan yang terbaik sampai peluit panjang akhir laga oleh wasit," kata Shin Tae-yong melalui YouTube PSSI TV.

"Tetap saja saya akan menyebutkan hal memalukan soal keputusan wasit."

"Jika AFC mau berkembang, keputusan wasit juga harus ditingkatkan," tambahnya.

Sebagai pelatih, STY tak bisa membendung rasa frustrasinya ketika menyaksikan skema permainan yang telah dibangun hancur begitu saja akibat keputusan wasit.

 

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini