Cina Juru Kunci dan Dilanda Pepercahan, Ahmed Zaki Minta Mees Hilgers Cs. Tak Remehkan Tuan Rumah
Laporan Wartawan Tribunnews.com, Alfarizy AF
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Manajer Timnas Indonesia U-17 dan U-20, Ahmed Zaki Iskandar, meminta tim senior Garuda tidak meremehkan Cina, jelang bentrok di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Duel Timnas Indonesia kontra Cina, akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium, Selasa (15/10/2024), pukul 19.00 WIB.
Baca juga: Timnas Indonesia Dapat Laporan Kalau Rumput Stadion untuk Laga Lawan Cina Masih Jelek
Zaki tidak ingin status juru kunci grup C yang dipegang oleh tuan rumah, mengaburkan tujuan utama Mees Hilgers Cs.
Situasi perpecahan di kubu lawan jelang laga juga bukan lah alasan para pemain Timnas Indonesia meremehkan tuan rumah.
Tentu dalam pertandingan tersebut Timnas Indonesia mengincar poin penuh pertamanya di ajang ini.
Seperti diketahui, tim besutan Shin Tae-yong ini mencatatkan hasil imbang dalam tiga laga yang telah dilakoni.
"Jangan sekali-kali berpikiran melawan China ini mudah dan kita akan menang. Apalagi bermain di kandang mereka," ungkap Zaki, dalam wawancara dengan Tribun Network di kantor Persita Tangerang, Tangerang, Banten, Sabtu (12/10/2024).
Zaki menilai, semua tim yang sudah berada di putaran ketiga memiliki peluang yang sama untuk memenangkan pertandingan.
Meski di sisi lawan Cina memang belum berhasil mendulang poin, bisa saja laga kontra Timnas Indonesia menjadi titik balik mereka.
"Jadi semua tim adalah tim yang kuat, yang harus dikalahkan dengan kekuatan, yang tentu saja tidak boleh meremehkan tim," ucap Zaki.
"Soliditas tim itu harus terbangun seperti sekarang. Kemudian juga strategi dari pelatih itu memang yang harus diterapkan oleh para pemain secara disiplin," paparnya.
Sebagai catatan, sebelum melawan Cina, Timnas Indonesia lebih dulu bersua Bahrain, Kamis (10/10/2024).
Hasilnya, Skuad Garuda bermain imbang 2-2 di Bahrain National Stadium, Riffa.
Timnas Indonesia saat ini berada di urutan kelima atau tepat diatas Cina, dalam grup C Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Jay Idzes Cs, mengoleksi tiga poin dari tiga hasil imbang yang telah dilakoni.
Di sisi lawan, Negeri Tirai Bambu menjadi juru kunci di grup C, dengan belum mengantongi satu poin pun.
Pasukan Naga - julukan tim Cina, selalu mengalami kekalahan dalam tiga pertandingan sebelumnya.
Situasi Timnas Cina Lagi Payah
Timnas Cina dilaporkan berada dalam situasi tidak baik-baik saja jelang pertandingan melawan Timnas Indonesia pada matchday 4 penyisihan grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026, Selasa (15/10/2024).
Ruang ganti Dragon Team, julukan Timnas Cina bahkan disebut berada dalam situasi perpecahan menyusul hasil buruk mereka di fase kualifikasi Piala Dunia kali ini di bawah asuhan pelatih Branko Ivankovic asal Kroasia.
Baca juga: Media Asing: Branko Ivankovic Korban Berikutnya Shin Tae-yong Jika Cina Keok dari Timnas Indonesia
Timnas Cina kalah 1-3 saat bertandang ke Australia, menjadikan tim raksasa Asia itu mengalami tiga kekalahan berturut-turut dan menduduki peringkat terbawah klasemen grup.
Belakangan, bocoran laporan dari media Shanghai, Oriental Sports Daily mengatakan, rentetan hasil buruk itu tak hanya membuat Timnas Cina banjir kritik dan cemoohan dari suporternya sendiri namun juga mendorong situasi ruang ganti ke perselisihan internal.
Beberapa pemain internasional Timnas Cina yang pernah bermain di bawah pelatih terkenal tidak menyukai Ivankovic. Pamor pelatih Kroasia itu turun ke titik beku di dalam tim," tulis laporan itu dilansir Sohu, Sabtu (12/10/2024).
Sebagai catatan, ini bukan pertama kalinya pelatih Timnas Cina menghadapi "pengucilan".
"Berita perselisihan antar jenderal juga merebak pada masa jabatan pendahulu Ivankovic, Aleksandar Jankovic," tambah laporan tersebut.
Baca juga: Media Cina Ungkap Keanehan Jelang Laga Lawan Timnas Indonesia, Kok Tim Tamu Sampai Duluan?
Langka, Petinggi CFA Ikut Temani Pemain Timnas Cina ke Australia
Sejatinya, Para petinggi Chinese Football Association (CFA), PSSI-nya Timnas Cina, sudah melakukan sejumlah usaha untuk memperbaiki peforma tim secara non-teknis.
Hal itu termasuk menemani langsung para pemain Timnas Cina selama perjalanan mereka ke Australia kali ini.
"Susunan "pertandingan terbaik" seperti itu sangat jarang terjadi di kompetisi internasional sebelumnya," kata laporan tersebut.
Indikasi lain dari kehadiran langsung ketua Asosiasi Sepak Bola Cina dan wakil presiden yang membidangi timnas Cina adalah manajemen sudah mulai mempertimbangkan masa depan sang pelatih.
"Secara umum diyakini bahwa jika Ivankovic gagal menghentikan kekalahan beruntun di pertandingan berikutnya, posisi kepelatihannya mungkin tidak terjamin. Apalagi di laga kandang mendatang melawan Indonesia, Ivan menghadapi "pertarungan hidup dan mati", dan hasilnya berhubungan langsung dengan nasibnya," kata laporan itu.
Seret Nama Marcello Lippi
Hal yang menarik, perselisihan di ruang ganti Timnas Cina ini menyeret nama Marcello Lippi, peltih kawakan asal Italia yang pernah dua kali membesut tim tersebut pada periode 22 Oktober 2016 hingga 25 Januari 2019 dan 24 Mei 2019 hingga 14 November 2019.
Disebut-sebutnya nama Marcello Lippi dilaporkan karena sejumlah bintang Timnas Cina selalu meragukan kemampuan Ivankovic, pelatih yang mereka anggap tidak memiliki reputasi kelas dunia seperti halnya Lippi.
"Faktanya, sejak Ivan menjabat sebagai pelatih kepala timnas, ketidakpuasan di dalam tim tak kunjung hilang. Mereka lebih terbiasa bermain di bawah pelatih nama besar seperti Lippi. Lagipula, kualifikasi kepelatihan dan rekor masa lalu Lippi cukup meyakinkan," kata laporan itu.
Sebaliknya, pola strategi dan skenario taktis Ivankovic di lapangan belum banyak diketahui oleh para pemain Timnas Cina, terutama keputusan pergantian pemain di beberapa pertandingan penting yang berulang kali menimbulkan "efek negatif" yang memperdalam keraguan di dalam tim.
Keretakan di internal Cina ini tentu saja menjadi angin segar bagi Timnas Indonesia asuhan Shin Tae-yong yang menargetkan bisa membawa pulang poin, syukur-syukur 3 poin, saat bertamu pada 15 Oktober 2024.
Head to head China vs Timnas Indonesia
Secara head to head, Timnas Indonesia hanya meraih dua kali imbang sejak tahun 1988.
Hasil baik sulit menghampiri Timnas Indonesia ketika menghadapi China sejak kemenangan terakhir pada tahun 1987 di ajang Piala Raja.
Skuad Garuda ketika itu menang dengan skor 3-1, namun setelah itu, sembilan pertandingan dilalui dengan hasil pahit.
Tujuh laga berakhir dengan kekalahan. Apesnya dalam beberapa kesempatan China menang dengan skor telak.
Berikut head to head China vs Timnas Indonesia menurut 11v11:
20 Februari 1987 - Timnas Indonesia 3-1 China (Piala Raja)
7 Agustus 1988 - Timnas Indonesia 1-1 China (Piala Jakarta)
8 Februari 1991 - China 3-1 Timnas Indonesia (Piala Merdeka)
20 April 1992 - China 2-0 Timnas Indonesia (Piala Asia)
16 Oktober 2000 - China 4-0 Timnas Indonesia (Piala Asia)
13 Mei 2001 - China 5-1 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Dunia)
27 mei 2001 - Timnas Indonesia 0-2 China (Kualifikasi Piala Dunia)
21 Juli 2004 - Timnas Indonesia 0-5 China (Piala Asia)
15 Oktober 2013 - Timnas Indonesia 1-1 China (Kualifikasi Piala Asia)
15 November 2013 - China 1-0 Timnas Indonesia (Kualifikasi Piala Asia)
Diketahui, Timnas Indonesia yang kini sudah berada di Qingdao untuk melawan China dalam matchday keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 Round 3.
Pertandingan China vs Timnas Indonesia akan berlangsung di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024) pukul 19.00 WIB.
Hasil head to head memang tak bisa menjadi landasan untuk pertandingan besok, kedua tim datang dengan kekuatan dan generasi yang berbeda.
Jika dilihat dari performa kedua tim dalam beberapa pertandingan terakhir, Timnas Indonesia dan China dalam tren yang berbeda.
China tak pernah menang dalam empat laga terakhir, tetapi lawan yang dihadapi oleh anak asuh Branko Ivankovic adalah tim papan atas Asia, Korea, Jepang, Arab Saudi, hingga Australia.
Sementara Timnas Indonesia tidak terkalahkan dari empat laga terakhir setelah melawan Irak.
Satu kemenangan dan 3 hasil imbang menjadi modal bagi anak asuh Shin Tae-yong bersaing di Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Jika menilik rasio kemenangan kedua tim, Timnas Indonesia lebih baik dibandingkan China, menurut Footy Stats.
Timnas Indonesia merupakan tim yang paling banyak memainkan pertandingan dibandingkan kontestan Asia lainnya di Round 3 ini.
Dari 11 pertandingan terakhir selama kualifikasi Piala Dunia 2026, Timnas Indonesia memiliki rasio kemenangan 45 persen dengan total 23 gol dan 11 kebobolan.
Sementara China yang memainkan laga lebih sedikit (9) memiliki rasio kemenangan 22?n menempati urutan ke-21 di zona Asia dalam tahap ini.
Secara perolehan poin, Timnas Indonesia 86 persen lebih baik dibandingkan China dari setiap pertandingan.
Hal itu berdasarkan performa kedua tim dari lima pertandingan terakhir di mana Marselino Ferdinand dan kolega hanya sekali kalah.
Bicara soal urusan mencetak gol, produktivitas anak asuh Shin Tae-yong lebih baik ketika melakoni laga tandang, 1.40 per laga berbanding 0.40 per laga (kandang).
Sedangkan China memiliki rasio rata-rata kebobolan 1.00 di setiap pertandingan.
Dari segi peluang, kedua tim tidak jauh berbeda saat melakoni laga kandang dan tandang.
China memiliki momentum 1.29 harapan goal dan assist ketika berlaga di kandang. Sementara Indonesia memiliki 1.64 (xGA) saat melakoni laga tandang.
Laga melawan China bakal menarik, terlebih jika Timnas Indonesia bisa menang otomatis pulang dengan 3 poin yang membuat persaingan kualifikasi grup C kian memanas.
Timnas Indonesia bisa menggeser Arab Saudi dan Australia, bahkan Bahrain di klasemen.
Lalu bagaimana dengan nasib China? Skenario terburuk adalah pemecatan pelatih Branko Ivankovic karena gagal dalam empat pertandingan awal kualifikasi Piala Dunia 2024 Round 3.