News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Nations League

Portugal Diklaim Tak Akan Juara Piala Dunia 2026 Jika Ada Ronaldo, Selalu Kesulitan Sejak Euro 2020

Penulis: Deny Budiman
Editor: Muhammad Barir
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Cristiano Ronaldo saat berfoto dengan penggemar di tengah pertandingan UEFA Nations League melawan Polandia, Minggu (13/10/2024).

Portugal Diklaim Tak Akan Juara Piala Dunia 2026 Jika Ada Ronaldo, Selalu Kesulitan Sejak Euro 2020
 
TRIBUNNEWS.COM- Bahwa Cristiano Ronaldo adalah penyerang terproduktif di kolong jagat, sudah tak terbantahkan lagi. 

Namun, masih ada sejumlah pengamat yang menilai Portugal tak akan jadi juara Piala Dunia 2026, jika CR7 jadi penyerang di tim inti.

Salah satu yang mengumandangkan opini tersebut adalah  mantan pemain Skotlandia, Steve Nicol. 

"Jika Cristiano Ronaldo jadi penyerang tengah di Piala Dunia, Portugal tidak akan memenanginya. Saya berani jamin," kata  Nicol di ESPN merujuk hasil kemenangan Portugal atas Polandia 3-1 di laga terakhir Nations League (13/10). 

Di laga itu, Ronaldo mencetak gol, sebelum diganti di menit ke-63. 

Itu adalah gol ke-906 di sepanjang kariernya, sekaligus gol ketiganya dalam tiga penampilan internasional terakhir.

Masalahnya, kata Nicol, Ronaldo terbukti selalu kesulitan di turnamen besar sejak Euro 2020 lalu. 

Penyerang berusia 39 tahun ini terbukti hanya mencetak satu gol dalam 10 pertandingan Portugal di Piala Dunia 2022 dan Euro 2024.

Nicol menyebut, keberadaan Ronaldo pada sisi lain, menutup peluang pemain lain yang lebih potensial untuk bersinar. Dan merusak keseimbangan tim secara keseluruhan.

"(Rafael) Leao melakukan 2-3 lari yang sensasional pada hari ini. Jika di antara sekarang sampai Piala Dunia nanti, Leao bisa konsisten di level tertentu bersama dengan Bernardo Silva, Bruno Fernandes terlihat seperti pemain yang berbeda di sini untuk Portugal," ujarnya memberi contoh

"Jadi, ya mereka bisa kok memenangi Piala Dunia tapi mereka tidak akan memenanginya dengan Ronaldo di pos penyerang tengah," kata Nicol memprediksi. 

Ronaldo punya momen untuk sekali lagi membungkam para pengkritiknya saat Portugal mendatangi markas Skotlandia, Stadion Hampden Park, Glasgow dalam pekan keempat UEFA Nations League A grup 1, Rabu (16/10) pukul 01.45 WIB.

Portugal saat ini memimpin klasemen sementara dengan poin sempurna, sembilan. Skuat asuhan Roberto Martinez ini berturut-turut mengalahkan Kroasia 2-1, Skotlandia 2-1, dan terakhir Polandia 1-3.

Menariknya, CR7 selalu mencetak gol dalam ketiga laga terakhir. Sebagai catatan, dia tak pernah bermain penuh dalam ketiga laga tersebut.

Saat melawan Polandia misalnya, dia ditarik menit ke-63 untuk diganti Diogo Jota. 
"Penggantian itu penting karena ini bagian dari manajemen pemain.  Kami punya dua laga berselang 72 jam. Jadi, kami tarik Ronaldo agar dia dalam kondisi terbaik melawan Sktolandia. Diogo Jota menggantikannya, dan tampil sangat baik. Ronaldo akan sangat siap untuk laga selanjutnya," kata Martinez. 

Jika Portugal menang di Hampden Park dini hari nanti, mereka akan memastikan tempat di babak perempat final. 

Saat ini, A Selecao di puncak grup dengan sembilan poin, diikuti Kroasia enam poin, dan Polandia tiga poin. Sedang Skotlandia masih belum mendapat satu pun poin.

Bagi tuan rumah, jika kembali menelan kekalahan, atau jika hanya bisa menuai seri, maka mereka harus mengucapkan selamat tinggal untuk berada di posisi dua besar.

Lebih jauh lagi, jika kalah dini hari nanti, Skotlandia terjerambab dalam rekor terburuk: ini akan menjadi kekalahan beruntun terpanjang dalam 152 tahun sejarah mereka. 

Tim asuhan Steve Clarke kembali kalah dalam pertandingan terakhir Nations League di Kroasia (2-1),  dan mereka kini telah kalah dalam tiga pertandingan di grup setelah kalah atas Polandia (2-3), dan Portugal (2-1) bulan lalu.

Tim berjuluk pasukan Tartan ini juga kalah dalam pertandingan terakhir di Euro 2024 karena gol di injury time dari Hungaria di Stuttgart. Skotlandia tidak pernah kalah dalam lima pertandingan beruntun dalam sejarah mereka. 

Dalam lima kesempatan terpisah, pasukan Tartan kalah dalam empat pertandingan secara beruntun - pada tahun 1965, 1973, 2002, 2003, dan 2019. 

Pada tahun 1965, Skotlandia kalah dari Italia, Inggris, Belanda dan Portugal. Pada tahun 1973, mereka kalah dari Irlandia Utara, Inggris, Swiss, dan Brasil.

Portugal relatif tanpa pemain cedera untuk laga ini. Ronaldo bakal jadi ujung tombak dengan Rafael Leo, Bruno Fernandes, dan Diogo Jota di belakangnya.

Mereka akan jadi teror untuk lini belakang Skotlandia yang masih mengandalkan para pemain veteran. Bek Liverpool, Andrew Robertson (77 caps) akan meimpin lini belakang bersama penjaga gawang senior, Craig Gordon (76).

Skotlandia akan mengandalkan Che Adams sebagai target man untuk serangan balik. Striker berusia 28 tahun ini memiliki enam kontribusi gol langsung dari sembilan penampilan pertamanya sebagai pemain Torino.

Ketiga kekalahan Skotlandia sejauh di Liga A hanya terjadi dengan selisih satu gol. Namun sayangnya bagi anak asuh Clarke, skenario serupa sepertinya akan terjadi di Hampden Park.

Meskipun kelelahan mungkin akan berpengaruh bagi kedua tim, Portugal memiliki pilihan untuk melakukan pergantian pemain dari bangku cadangan. 

Dan Selecao seharusnya dapat meraih kemenangan yang dapat memberikan mereka tiket ke babak perempat final. 


Harus Terus Percaya 

SKOTLANDIA hanya menang sekali dalam 15 pertandingan terakhir, dengan satu-satunya kemenangan adalah atas tim lemah, Gibraltar dalam laga persahabatan. Namun, pelatih Steve Clarke bersikukuh timnya telah berada di jalan yang benar.

Kekalahan atas Kroasia merupakan yang keempat secara beruntun sejak bermain imbang dengan Swiss di Euro. Dalam pertandingan kompetitif, mereka telah menjalani sembilan pertandingan tanpa kemenangan.

“Kami tidak mengalami kemunduran. Kami hanya harus terus percaya, terus menekan. Kami merasa seolah-olah kami berhasil menyelamatkan satu poin dan kemudian hal itu direnggut," kata Clarke mengomentari kekalahan dari Kroasia 2-1.

"Jadi Anda dapat memahami mengapa para pemain benar-benar terpuruk saat ini. Kami akan pulang dengan luka-luka kami, dan bersiap untuk kembali bertanding melawan Portugal,” ujarnya. 


Direct Points 
- Portugal diklaim tak akan juara jika ada Ronaldo
- Ronaldo cetak gol di tiga laga terakhir 
- Skotlandia di ambang rekor terburuk 


Skotlandia vs Portugal 
Masih Perlu Bukti 

Cristiano Ronaldo 
39 tahun 
Striker, winger
Al-Nassr
Portugal

Stats untuk timnas Portugal
215 main
133 gol
45 assists
31 kartu kuning
17.075 menit main 

Andrew Robertson 
30 tahun
bek kiri
Liverpool
Skotlandia 

Stats di timnas Skotlandia 
77 main
3 gol
10 asists
9 kartu kuning
6456 menit main 


UEFA Nations League 
Liga A Grup 1
Stadion Hampden Park, Glasgow
Rabu (16/10) pukul 01.45 WIB 


K-K-K-K-S
Scotland 4-2-3-1
Gordon; Ralston, Souttar, Hanley, Robertson; McLean, Gilmour; Doak, McTominay, Christie; Adams

M-M-M-K-M
Portugal 4-2-3-1
Costa; Dalot, Dias, Veiga, Mendes; Silva, R. Neves; Jota, Fernandes, Leao; Ronaldo

Head to Head
Main 11
Skotlandia menang 2
Portugal menang 7
Seri 2 

4 Duel Terakhir 
09/09/24 Portugal 2 - 1 Skotlandia
14/10/18 Skotlandia 1 - 3 Portugal
20/11/02 Portugal 2 - 0 Skotlandia
29/04/93 Portugal 5 - 0 Skotlandia

* Jika Skotlandia kalah, mereka akan alami rekor terburuk dalam 152 tahun: kalah 5 kali beruntun. Sejauh ini mereka pernah 4 kali kalah beruntun : 1965, 1973, 2002, 2003, dan 2019.

Top Goals
Skotlandia
Scott McTominay 2
Ryan Christie 1
Billy Gilmour 1 

Portugal
Cristiano Ronaldo 3
Bruno Fernandes 1 
Diogo Dalot 1 


(Tribunnews/den)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini