Netizen: Kita Jangan Jemawa, Indonesia dari Tim Belum Kalah, Kini Jadi Satu-satunya Tim yang Belum Menang
TRIBUNNEWS.COM- Timnas Indonesia berubah status dari tim yang belum pernah kalah kini menjadi satu-satunya tim yang belum pernah menang di Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026.
Status itu disandang timnas Indonesia setelah kalah 1-2 dari China di Qingdao Youth Football Stadium pada Selasa (15/10/2024).
Dua gol China dicetak oleh Behram Abduweli pada menit Ke-21 dan gol kedua dicetak oleh Zhang Yuning pada menit Ke-44.
Sedangkan gol Indonesia dicetak oleh Tom Haye pada menit Ke-86 lewat tendangannya memanfaatkan bola tandukan pemain China ketika ada lemparan bebas Pratama Arhan.
Kekalahan atas China ini menjadi pelajaran buat kita semua, netizen dan suporter Indonesia, agar tidak terlalu menganggap remeh lawan.
Berikut komentar-komentar dari netizen di Asia, sebagian besar komentar dari netizen Indonesia yang menegur agar netizen Indonesia jangan terlalu jemawa. Dikutip dari komentar-komentar dari Youtube cuplikan pertandingan China vs Indonesia di akun Youtube AFC Asian Cup:
"Sebagai orang Indonesia saya malah sudah tidak menonton tim ini lagi karena suporternya yang arogan, mereka selalu mengatakan "King Indo" padahal tim ini belum pernah meraih prestasi. Tidak bisakah para suporter ini lebih tenang dan rendah hati?"
"Untuk suporter indonesia jgn suka menyombongkan diri , sepakbola itu bukan matematika ...kesombonganmu menghancurkanmu ... Respek pada lawan ...kita belum apa2...evaluasi pelatih dan pemain...STY ini kadang2 aneh, line up sering berubah ubah, sering terlambat mengambil keputusan".
"Netizen Indonesia kebanyakan overproud, banyak juga yg jumawa, padahal udh kita merasakan bahwa jumawa bisa memberi dampak buruk. mau main enak apapun tetep rendah hati, klo kalah tempatnya evaluasi"
"Intinya jgn terlalu jumawa .. Bangga boleh,,tapi kalo udh bangga yg berlebihan jg gak baik,,jatuhnya malah norak .. Klo posisi masih blm aman mah gak usah koar2,,karena hasil akhir yg paling penting .. Bener kata jepang,, melawan dengan menunjukkan prestasi di lapangan bukan melawan dengan bacot2 yg berlebihan.. bagaimana mau ngebungkam ketidakadilan kalo kayak gini,, abis koar koar malah bikin blunder .. ya malu sendiri jadinya .. terkadang diam itu lebih baik .. Disini saya bukan bermaksud menjelek2kan timnas indonesia atau supporter nya,, saya jg bangga dgn progres positif timnas kita .. Cuma ya gitu budaya overproud kita susah dihilangkan,, baru naik level dikit hebohnya udh minta ampun .. Jadi sering gak sesuai ekspektasi endingnya"
"Saya orang Indonesia, saya senang melihat bagaimana tim nasional kita berkembang. Buruk di saat yang sama saya merasa kasihan pada sebagian besar orang Indonesia yang menyebut diri mereka sebagai "suporter". Mereka tidak bisa mengendalikan diri, terlalu sombong, mereka juga tidak bisa menerima ketika hasilnya kalah bahkan seri. Selalu ada yang bisa disalahkan, wasit, pemain atau apa pun yang bisa mereka salahkan. Menjijikkan! Jika hal ini tidak berubah, tim nasional kita mungkin akan menjadi yang paling dibenci di dunia"
"Awalnya saya tidak peduli dengan hasil pertandingan ini, tetapi suara-suara orang Indonesia membuat pertandingan ini tidak tertahankan. Saya harap pertandingan ini akan membuat mereka rendah hati".
"Suporter Kesombongan Timnas justru dibuat terharu. Naik sedikit langsung Berasa paling di atas awan. Jadi sadar, pendukung negara lain yang sebelumnya "respect" adalah karena gak mau berkumpul sama fans Timnas yang rese. Semoga di pertandingan berikutnya Timnas meraih kemenangan".
"Dulu orang-orang senang melihat tim yang tidak diunggulkan bangkit, tetapi tidak bagi Indonesia. Sebagai orang Indonesia, saya terkejut dan sedih melihat banyak sekali kebencian terhadap penggemar kami. Sungguh memalukan melihat betapa mudahnya kami menjadi terlalu sombong. Namun, saya pikir itu hanya sensasi melihat tim nasional Anda menjadi jauh lebih kuat dari sebelumnya untuk pertama kalinya. Itu menunjukkan bahwa kami tidak pernah terbiasa menjadi sekuat ini. Mudah-mudahan, setelah kami menjadi tim yang sangat kuat, penggemar kami akan menjadi lebih dan lebih dewasa".
"Suporter Indonesia harus belajar untuk rendah hati dan menghargai tim lain. Mereka selalu menyebut diri sebagai “King Indo” padahal sebenarnya mereka tidak lebih unggul dari Jepang, Australia, dan Korea Selatan".
"Sudahlah saya hanya bisa pasrah dengan komentar negatif.suporter kami terlalu jumawa belakangan ini dengan membuat ekspektasi bisa mengalahkan lawan yang sudah sering kepiala dunia, padahal ekspektasi itu akan membebani timnas kita,dan sisi positifnya kita bisa tau suporter negara mana yang mengolok ngolok kita saat kita kalah.setelah kejadian ini semoga para suporter kembali ke jati diri mereka yang rendah hati.ingat tuhan tidak suka segala sesuatu yang berlebihan,kalau sudah lewat batas dialah yang langsung akan menegur kita dengan menggagalkan angan angan dan ekspektasi kita sendiri.jadi semoga setelah teguran ini atas ijinnya kita bisa melihat hasil yang lebih baik bulan depan. Teruslah berjuang timnas bravo"
Klasemen Grup C Kualifikasi PD 2026 Zona Asia
No Tim Main S.Gol Poin
1 Jepang 4 14 10
2 Australia 4 1 5
3 Arab Saudi 4 -1 5
4 Bahrain 4 -4 5
5 Indonesia 4 -1 3
6 China 4 -9 3
Indonesia Masih Peringkat 5
Kekalahan di Kualifikasi Piala Dunia 2026 atas Tiongkok menjadi kekalahan pertama Timnas Indonesia di putaran ketiga babak Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Hal itu tak mengubah posisi Garuda di klasemen sementara Grup C, yakni tetap berada di peringkat 5 dengan raihan 3 poin.
Indonesia unggul selisih gol dibanding China meski sama-sama mengumpulkan 3 poin.
Pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong tetap mengapresiasi penampilan anak asuhnya meskipun dikalahkan oleh Tiongkok dengan skor 1-2 di Stadion Qingdao Youth Football, Selasa 15 Oktober 2014.
Dirinya menilai seluruh pemain telah memberikan yang terbaik dan mampu menunjukkan perlawanan di sepanjang pertandingan.
“Walaupun kalah, Timnas Indonesia telah menunjukkan penampilan terbaiknya,” kata Shin Tae-yong dalam sesi konferensi pers seusai pertandingan seperti dikutip dari situs resmi PSSI.
Bagi Shin, Garuda telah mencoba dengan berbagai cara untuk dapat mencuri poin. Namun Tiongkok yang tampil di hadapan pendukung sendiri memiliki motivasi lebih tinggi di pertandingan tersebut.
“Selamat kepada Tiongkok yang telah memenangkan pertandingan ini. Baik Tiongkok maupun Indonesia sebetulnya sama-sama menunjukkan keinginan untuk menang. Akan tetapi, keinginan Tiongkok jauh lebih besar,” tambah pelatih berusia 54 tahun tersebut.
Meski demikian, Shin berharap timnya tak larut dalam kekalahan malam itu.
Ia bertekad membawa Garuda bangkit di pertandingan-pertandingan selanjutnya yang akan digelar pada November 2024 mendatang.
"Tapi ini bukan akhir dari segalanya. Timnas Indonesia bakal mempersiapkan diri lebih baik untuk pertandingan berikutnya dengan kondisi yang jauh lebih baik,” ucapnya.