TRIBUNNEWS.COM - Malaysia nampaknya perlu berguru dan mendapatkan resep dari Shin Tae-yong yang sukses mengentaskan Timnas Indonesia dari masalah klasik menahun.
Malaysia kini diselimuti kecemasan karena masalah yang pernah dialami Timnas Indonesia, giliran menimpa Harimau Malaya.
Diketahui 'kurengnya' stamina dan fisik pemain menjadi kendala skuad Malaysia di FIFA Matchday baru-baru ini.
Mantan pemain Malaysia era 80-an, Azlan Johar menyatakan bahwa Harimau Malaya tak punya fisik yang mumpuni untuk main selama 90 menit ketika menghadapi Selandia Baru.
Malaysia kalah 0-4 dari Selandia Baru pada laga FIFA Matchday, Senin (14/10).
Saat itu Malaysia bisa menahan imbang Selandia Baru di babak pertama tetapi kemudian kebobolan empat gol di babak kedua.
Azlan Johar menganggap Malaysia tidak benar-benar siap menghadapi Selandia Baru. Karena itulah, Malaysia dianggapnya tidak bisa bermain solid selama 90 menit.
"Kami hanya bermain selama 45 menit. Dalam pandangan saya, bila Malaysia ingin bertahan maupun menyerang, itu semua bergantung pada kepintaran," terang Azlan, dikutip dari media Negeri Jiran, Berita Harian.
"Bagaimanapun, bila Malaysia ingin main bertahan, kami harus memastikan bisa bertahan selama 90 menit."
"Bila kami ingin bermain menyerang lalu bertahan, kami juga harus bisa memastikan bisa melakukan itu selama 90 menit," ucap Azlan Johar melanjutkan.
Dalam pandangan Azlan Johar, Malaysia justru tidak bisa memaksimalkan peluang lawan Selandia Baru untuk meningkatkan ranking FIFA.
Baca juga: Data Gaji Pemain Tim Liga Italia 2024/2025: Venezia Kalah dari Timnas Indonesia, Inter Paling Royal
Alhasil karena kalah, ranking Malaysia malah turun. Peringkat FIFA ini sendiri nantinya penting dalam drawing Kualifikasi Piala Asia 2027.
"Selandia Baru bukan tim lemah, kemampuan mereka jauh lebih baik dibanding kami. Jadi bila kami ingin melawan mereka, kami harus mempersiapkan diri dengan baik."
"Bahkan dalam kemampuan dasar, kami kalah dari Selandia Baru. Ketangkasan kami hilang dan stamina serta kemampuan fisik kami kurang."
"Ketika kebugaran yang dibutuhkan saat berlaga di level internasional tidak cukup, hal itu menyebabkan banyaknya kesalahan," kata Azlan Johar.
Karena tidak bugar saat tampil selama 90 menit, alhasil timnas Malaysia kebobolan empat gol sekaligus di babak kedua.
"Kami beruntung di babak pertama kami masih punya kekuatan fisik untuk menahan gempuran Selandia Baru. Namun sampai akhirnya kami tidak lagi mampu menahan, bahkan Syihan [Hazmi] sudah kesulitan untuk melompat," ujar Azlan Johar.
Apa yang dialami oleh Malaysia sempat dikeluhkan Shin Tae-yong saat kali pertama membesut Timnas Indonesia.
Pelatih asal Korea Selatan ini menyoroti lemahnya kualitas fisik dan stamina skuad Garuda kala itu.
Setiap kali bertanding, Witan Sulaeman dan kolega sudah kedodoran ketika pertandingan baru menunjukkan menit ke-70.
Namun perlahan tapi pasti, Shin Tae-yong berhasil menghapus masalah menahun Timnas Indonesia itu. Kini, kelelahan dalam pertandingan bukan lagi menjadi soal.
Bahkan dari segi pola permainan, skuad asuhan Shin Tae-yong sudah bercita rasa Eropa.
Faktanya permainan ball possessions yang dikombinasikan umpan pendek merapat, membawa Timnas Indonesia menatap penuh harapan untuk lolos ke putaran final Piala Dunia 2026.
(Tribunnews.com/Giri)