News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Kualifikasi Piala Dunia 2026

Berpisah sebelum Jumpa Timnas Indonesia: Arab Saudi Buntung, Roberto Mancini Untung

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Arif Tio Buqi Abdulah
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pesepak bola Indonesia, Sandy Walsh berebut bola dengan pesepak bola Arab Saudi pada pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C di Stadion King Abdullah Sports City, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/PSSI

TRIBUNNEWS.COM - Kabar mengejutkan akhirnya dirilis Federasi Arab Saudi (KFA) yang secara resmi telah berpisah dengan pelatih utamanya, Roberto Mancini.

Pelatih asal Italia itu telah dibebastugaskan oleh Timnas Arab Saudi setelah hanya 14 bulan lamanya bekerjasama.

Rentetan hasil kurang memuaskan yang didapat Timnas Arab Saudi diduga menjadi alasan Roberto Mancini harus keluar.

Sejak ditunjuk melatih Arab Saudi pada tanggal 27 Agustus 2023, Mancini tampak kesulitan membawa timnya konsisten.

Selama kurang lebih 1,2 tahun melatih Arab Saudi, Mancini tercatat baru mendampingi timnya sebanyak 18 laga saja.

Rata-rata poin yang bisa dipersembahkan Mancini ke Timnas Arab Saudi pun cuma berkisar 1,44 poin saja per laganya, seperti yang dikutip dari laman Transfemarkt.

Baca juga: Daftar Hal Kontroversial Roberto Mancini saat Tangani Timnas Arab Saudi

Presiden Federasi Sepak Bola Arab Saudi, Yasser al-Misehal (Kiri) dan pelatih tim nasional sepak bola Italia yang baru diangkat, Roberto Mancini, berfoto pada konferensi pers dan upacara penandatanganan di Riyadh, pada 28 Agustus 2023 . Mancini pada 27 Agustus ditunjuk sebagai pelatih baru tim nasional Arab Saudi dengan kesepakatan yang dilaporkan bernilai lebih dari $25 juta per tahun setelah ia secara kontroversial berhenti dari pekerjaannya di Italia awal bulan ini. (Fayez NURELDINE / AFP)

Dalam empat laga pertamanya menangani Arab Saudi, Mancini bahkan harus menelan tiga kakalahan langsung.

Masing-masing melawan Kosta Rica (1-3), Korea Selatan (1-0) dan Mali (1-3) di tiga laga internasional yang berbeda.

Kurang impresifnya awal yang ditorehkan Mancini seakan menjadi tanda negatif karier sang pelatih menangani Arab Saudi.

Benar saja, rentetan hasil kurang mengesankan terus diraih Arab Saudi mulai dari Piala Asia hingga Kualifikasi Piala Dunia.

Di Piala Asia, Arab Saudi harus tersingkir langsung pada babak 16 besar di tangan Korea Selatan, setelah sempat menorehkan catatan unbeaten di babak penyisihan grup.

Lalu di ronde ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Arab Saudi yang diprediksi bisa bersaing dengan Jepang malah tidak konsisten.

Dari empat laga awal yang dijalani, Arab Saudi hanya mampu memetik satu kemenangan, dua hasil imbang dan satu kekalahan.

Melihat tren performa Arab Saudi yang mengkhawatirkan tersebut, pihak federasi akhirnya mengambil langkah penting untuk berpisah dengan Mancini.

Keputusan untuk berpisah dengan Mancini tentu menimbulkan prokontra mengingat ada ekspetasi tinggi kepadanya.

Dengan CV mentereng pernah membawa Italia menjuarai Euro 2020 lalu meraih kesuksesan besar bersama Manchester City, Inter Milan, Lazio hingga Galatasaray di level klub.

Ekspetasi tinggi jelas dimiliki Federasi Sepak Bola Arab Saudi terhadap Mancini ketika menunjuknya sebagai pelatih.

Di tengah melambungnya nama Liga Arab Saudi di mata dunia lantaran adanya eksodus para pemain bintang Eropa.

Mancini tentu diharapkan juga bisa melambungkan prestasi dan capaian Timnas Arab Saudi di level internasional.

Kontrak berdurasi panjang hingga 2027 menjadi bagian nyata dukungan Arab Saudi ke Mancini pada awal kerjasamanya.

Hanya saja pada kenyataannya, semuanya tidak berjalan baik dan Mancini harus berpisah dengan Arab Saudi kala kontraknya masih tersisa 4 tahun kurang dua bulan.

Pesepak bola Indonesia, Ragnar Oratmangoen berebut bola dengan pesepak bola Arab Saudi pada pertandingan babak ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Grup C di Stadion King Abdullah Sports City, Jumat (6/9/2024) dini hari WIB. Timnas Indonesia berhasil menahan imbang Arab Saudi dengan skor 1-1. TRIBUNNEWS/PSSI (PSSI/PSSI)

Kepergian Mancini sejatinya menghasilkan dua sisi cerita yang berkebalikan yang sifatnya merugikan dan menguntungkan.

Dari sisi yang merugikan, Arab Saudi layak berada dalam pihak yang buntung karena harus memberhentikan Mancini lebih awal dari sisa kontrak sang pelatih.

Kompensasi besar secara tidak langsung harus diberikan Arab Saudi kepada Mancini sebagai bentuk konsekuensi pemutusan kontrak kerjasama keduabelah pihak.

Dilansir Guardian, gaji tahunan Mancini melatih Arab Saudi menjadi salah satu yang tertinggi di dunia yakni €25 juta.

Dengan sisa kontrak yang mencapai hampir 4 tahun kurang sedikit, kompensasi besar secara tidak langsung akan diterima Mancini setelah pemutusan kerjasamanya.

Tak kurang dari kompensasi senilai €25 juta s/d €30 juta harus dibayarkan Arab Saudi ke Mancini sebagai ganti ruginya, sebagaimana yang dilaporkan Calcio E Finanza.

Tingginya biaya kompensasi itu jelas membuat Arab Saudi merasa rugi, sementara Mancini justru untung besar.

Aksi pemain Arab Saudi, Firas Al-Buraikan saat melawan Bahrain pada lanjutan Grup C Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia Ronde Ketiga, Rabu (16/10/2024) dini hari WIB. (Twitter @SaudiNT)

Tak cukup sampai disitu saja, Arab Saudi juga mengalami kerugian lain lantaran harus mendapatkan pelatih baru sebelum digelarnya agenda FIFA Matchday bulan depan.

Tentu bukan perkara mudah mencari pelatih yang tepat untuk menangani tim Arab Saudi yang penuh tekanan tinggi.

Dengan semakin mepetnya agenda laga tersebut, mau tidak mau Arab Saudi harus segera bertindak cepat untuk menemukan pelatih baru pengganti Mancini.

Kebetulan, Timnas Indonesia akan menjadi salah satu lawan yang dihadapi Arab Saudi selanjutnya, selain Australia.

Jika Arab Saudi tidak kunjung menemukan pengganti Mancini, maka keuntungan bakal dirasakan Timnas Indonesia yang menjadi lawan di matchday keenam Kualifikasi Piala Dunia 2026, bulan depan.

(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini