News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Inggris

Faktor Empat Kekalahan Beruntun Man City, Hilangnya Rodri Jadi Penyebab Menurunnya Tim Pep Guardiola

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Tiara Shelavie
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Gelandang Spanyol Manchester City #16 Rodri (Tengah) merayakan gol pertama timnya selama pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul, pada 10 Juni 2023.

TRIBUNNEWS.COM - Kekalahan Manchester City di empat laga beruntun menunjukkan betapa pentingnya sang gelandang pemenang Ballon d'Or 2024, Rodri, dalam permainan Man City.

Manchester City menelan kekalahan empat laga beruntun di semua kompetisi. Terbaru, tim asuhan Pep Guardiola kalah 2-1 saat bermain di markas Brighton di gameweek ke-11 Liga Inggris.

Sebelumnya, Man City lebih dulu kalah di babak 16 besar Carabao Cup dari Tottenham Hotspur, lalu kalah 2-1 dari Bournemouth, disambung dengan kekalahan Liga Champions 4-1 dari Sporting CP.

Ini menjadi catatan terburuk seorang Pep Guardiola selama karir kepelatihannya, di mana ini adalah yang pertama kali terjadi.

Lantas apa yang menyebabkan Man City seolah mengalami penurunan performa yang cukup drastis dengan kalah empat laga beruntun?

Sebelum empat kekalahan beruntun ini, Man City sebenarnya sudah menunjukkan performa yang kurang meyakinkan.

Sebelumnya, kemenangan mereka kerap bergantung pada keberuntungan, seperti saat mengalahkan Wolves lewat gol kontroversial John Stones di menit akhir, dan kemenangan tipis melawan Southampton serta Fulham.

Baca juga: Sorotan Kekalahan Manchester City: Kalah Empat Laga Beruntun, Awal dari Akhir Era Pep Guardiola?

Gelandang Manchester City asal Spanyol Rodri menerima penghargaan Ballon d'Or selama upacara penghargaan Ballon d'Or France Football 2024 di Theatre du Chatelet di Paris pada 28 Oktober 2024. (Photo by FRANCK FIFE / AFP) (AFP/FRANCK FIFE)

Hal itupun diakui Guardiola setelah kekalahan terbaru dari Brighton.

"Melawan Fulham, kami bermain jauh lebih buruk daripada saat melawan Spurs dan Sporting," ujarnya, dikutip dari BBC Sports.

Absennya Rodri yang mengalami cedera saat laga melawan Arsenal 22 September lalu dipandang sebagai salah satu faktor kemunduran Man City.

Statistik dan performa di lapangan jelas menunjukkan betapa krusialnya peran Rodri sebagai jangkar pertahanan City. 

Dengan tidak adanya Rodri, City kesulitan menghentikan serangan balik lawan dan dominasi permainan mereka menurun.

Musim ini, City kebobolan rata-rata 1,17 gol per pertandingan, meningkat dari hanya 0,92 gol musim lalu. Tanpa Rodri, lawan lebih leluasa menembus lini belakang City, yang sebelumnya sangat kokoh.

Menurut statistik Sky Sports, The Citizens telah menerima 26 tembakan dari serangan cepat musim ini, terbanyak di antara tim Premier League. 

Saat melawan Brighton, sisi kanan pertahanan City sering tereksploitasi. Presentase di sisi kanan sebesar 44,9 persen, sedangkan hanya 26,9 persen di kiri.

Situasi yang sama terjadi sebelum Viktor Gyokeres mencetak hat-trick untuk Sporting pada pertengahan minggu.

Rival mulai mengendus kelemahan di sayap kanan City, yang jarang terjadi sejak kedatangan Guardiola. Musim ini, 38,7 persen serangan lawan datang dari sisi kanan City, dibandingkan 36% di kiri. 

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris: Man City Rawan Tergusur, Liverpool Makin Tak Tersentuh

Rodri yang biasanya berperan besar dalam menghalau serangan balik, kini perannya digantikan Mateo Kovacic. 

Namun penggantinya itu tidak mampu menghentikan arus serangan. Lebih apes lagi Kyle Walker, yang telah absen beberapa waktu, terlihat kewalahan menghadapi serangan dari lawannya.

Hilangnya Rodri juga membuat membuat City kehilangan penguasaan bola dan kontrol permainan yang biasa mereka tunjukkan. 

Hal ini berdampak langsung pada ketergantungan yang lebih besar pada Erling Haaland di lini depan, dengan tingkat konversi peluang besar mereka turun dari 38% menjadi 29,8%. 

Tanpa dominasi yang kuat di lini tengah, City kehilangan kesempatan untuk mencetak gol lebih banyak, membuat mereka hanya mampu mencetak rata-rata 2 gol per pertandingan musim ini dibandingkan 2,53 gol musim lalu. 

Statistik menunjukkan betapa pentingnya kehadiran Rodri dalam menjaga performa City. Dalam 53 pertandingan yang dimainkan Rodri sejak awal musim lalu, City menang 39 kali, seri 13 kali, dan hanya kalah sekali. 

Baca juga: Kata Pep Guardiola setelah Manchester City Telan Empat Kekalahan Beruntun: Saya Tidak Akan Mundur!

Sebaliknya, dalam 24 pertandingan tanpa Rodri, City hanya menang 14 kali, dengan persentase kemenangan turun dari 73,6% menjadi 58,3%.

Jamie Redknapp, mantan gelandang Inggris, berbicara di Sky Sports, dengan menyebut "Tidak mungkin City kalah empat kali jika Rodri bermain."

Sebagai penghubung antara lini belakang dan depan, Rodri memberikan keseimbangan yang memungkinkan City untuk bermain lebih agresif namun tetap solid di belakang. 

Dengan rentetan hasil buruk ini, Guardiola dihadapkan pada tantangan besar untuk menemukan solusi yang efektif hingga Rodri pulih dan kembali mengisi posisinya.

Jika tidak, City mungkin akan kesulitan untuk mempertahankan persaingan gelar di Premier League musim ini. 

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini