Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Cap pertandingan sarat kontroversi antara Bahrain dan Timnas Indonesia (10/10/2024) di Kualifikasi Piala Dunia 2026 Ronde Ketiga akhirnya rontok.
Posisi Timnas Indonesia digantikan oleh Ubzekistan yang punya cerita lebih mengenaskan.
Hal itu merujuk pada laga antara Qatar vs Uzbekistan yang digelar pada 14 November 2024.
Dari sisi skor, Qatar menang dengan kedudukan 3-2 atas Uzbekistan.
Namun saat melihat lebih rinci, ada sebuah kejadian yang menimbulkan kontroversi.
Pada pertandingan ini, wasit memberikan tambahan waktu 6 menit di babak kedua.
Namun, Qatar bisa mencetak gol ketiga alias gol kemenangan di menit ke-90'+12.
Benar, Qatar mencetak gol di menit ke-12 tambahan waktu babak kedua.
Padahal tak ada pelanggaran atau penundaan laga yang terlalu lama di momen-momen krusial.
Baca juga: Link Live Streaming Timnas Indonesia vs Jepang Kualifikasi Piala Dunia 2026 di RCTI Jam 19.00 WIB
Memang sempat ada pengecekan gol yang terjadi di sekitar menit ke-90'+2.
Namun pengecekan tersebut hanya membutuhkan waktu kurang dari 2 menit.
Nyatanya, wasit membiarkan pertandingan berlangsung hingga menit ke-114.
Uzbekistan yang kebobolan di menit ke-112 jelas menyisakan luka mendalam.
Mereka tak bisa mengamankan poin yang sebenarnya sudah ada di depan mata.
Kekalahan malah menjadi hal yang dibawa Uzbekistan dari markas Qatar.
Sebagai perbandingan dengan Timnas Indonesia, nasib skuad Garuda sebenarnya juga tak kalah mengenaskan.
Hal itu merujuk pada pertandingan antara Bahrain vs Timnas Indonesia yang digelar 10 Oktober lalu.
Pada laga tersebut, wasit memberikan tambahan waktu +6 di babak kedua.
Namun, Bahrain bisa mencetak gol pada menit ke-90'+9.
Gol dari Bahrain itu membuyarkan asa Timnas Indonesia mendapatkan tiga poin yang sudah di depan mata.
Timnas Indonesia harus berpuas diri meraih satu angka saja dari pertandingan tersebut.
Kontroversi gol telat Bahrain sempat viral di media sosial.
Bahkan saking viralnya, Asosiasi Sepak Bola Bahrain meminta pertandingan melawan Timnas Indonesia di Jakarta dialihkan ke tempat lain.
Mereka khawatir dengan keselamatan para pemain dan staf yang datang ke tanah air nantinya.
Meski akhirnya permintaan tersebut tak diindahkan oleh FIFA.
Jaminan keamanan dari PSSI dan Pemerintah menjadi pertimbangan penting untuk mengambil keputusan tersebut.
(Tribunnews.com/Guruh)