TRIBUNNEWS.COM - Pertandingan UEFA Nations League C yang mempertemukan Romania vs Kosovo kisruh, Sabtu (16/11/2024) lalu.
Kosovo yang berstatus sebagai tim tamu memilih walk out atau mogok bermain saat laga memasuki menit-menit krusial.
Dengan penolakan bermain yang terjadi dari kubu Kosovo, wasit tak punya banyak opsi.
Sang pengadil lapangan memutuskan untuk menghentikan pertandingan di menit ke-90.
Meski demikian, UEFA memutuskan laga ini berstatus ditangguhkan.
Organisasi sepak bola seantero Eropa itu sedang melakukan investigasi mendalam terkait insiden tersebut.
Mereka memeriksa kedua belah pihak untuk mendapatkan informasi lebih lanjut.
"Pertandingan (Romania vs Kosovo) ditangguhkan. Komunikasi lebih lanjut akan dijelaskan dalam waktu dekat," bunyi pernyataan UEFA pada situs resminya.
Tak hanya itu saja kisruh yang terjadi soal pertandingan tersebut.
Baca juga: Jadwal UEFA Nations League 2024 Malam Ini: Inggris Buru Juara Grup, Perang Bintang Italia vs Prancis
Saat para pemain Kosovo walk out atau menolak bertanding, mereka otomatis menunggu di ruang ganti.
Mereka rupanya tak hanya menunggu tanpa melakukan apa-apa.
Para staf dan pemain ternyata memesan pizza dan memakannya beramai-ramai di ruang ganti.
Dari rekaman video milik jurnalis Sam Street, ruang ganti Kosovo benar-benar berantakan.
Saat akan dibersihkan, dapat terlihat kotak-kotak pizza menumpuk di meja tengah.
Tak cuma itu, botol-botol minuman soda juga tergeletak tak beraturan di ruang ganti.
Hal yang dilakukan Kosovo ini coba dijelaskan sang kapten, Amir Rrahmani.
Kosovo memilih mogok bertanding karena mereka mendengar chant rasis yang ditujukan kepada mereka.
"Saya mengatakan kepada wasit tentang adanya chant 'Kosovo adalah Serbia' dua kali dan dia tidak melakukan apapun," kata Rrahmani.
"Ketiga kalinya itu terjadi, kami memutuskan untuk meninggalkan lapangan karena itu sangat tidak dibenarkan."
"Semua orang harus tahu Kosovo adalah Kosovo," sambungnya.
Pernyataan itu mendapatkan tanggapan dari pemain Romania, Razvan Marin.
Ia membandingkan tindakan yang diterima Kosovo dengan apa yang dialami para pemain Romania saat bertandang ke markas mereka.
"Ketika kami bermain di markas Kosovo, lagu kebangsaan kami disoraki, kami dipanggil gipsi, dan dihina dengan banyak cara. Namun, kami tidak meninggalkan lapangan," kata Razvan Marin.
"Ada chant rasis? ketika mereka menyebut kami gipsi, bukankah itu rasisme?"
"Itu bahkan lebih buruk dan menghina," paparnya.
Persatuan Sepak Bola Kosovo (FFK) juga sudah mengeluarkan pernyataan resmi.
Intinya, mereka menyayangkan adanya tindakan rasisme dari para pendukung Romania.
"Chant Kosovo adalah Serbia, dan hal semacam itu lainnya, membuat situasi menjadi tidak ideal bagi para pemain kami," kata FFK.
"Dengan adanya beragam pelanggaran ini, FFK dengan segera melaporkan itu kepada pengawas pertandingan dan akan diserahkan ke Komisi Disiplin UEFA," terang mereka.
Namun, bantahan dilakukan Federasi Sepak Bola Romania (FRF).
Mereka menyangkal adanya chant rasis sebagaimana yang diyakini pihak Kosovo.
"Sangat penting diketahui bahwa tidak ada chant rasis selama pertandingan," tulis pihak FRF.
"Tidak ada slogan Kosovo adalah Serbia sekalipun di stadion," jelasnya.
(Tribunnews.com/Guruh)