TRIBUNNEWS.COM - Empat nama muncul sebagai kandidat untuk mengisi posisi manajer Timnas Arab Saudi yang saat ini kosong setelah ditinggalkan Hussein Al-Sadiq.
Sebelumnya, Federasi Sepak Bola Arab Saudi (SAFF) mengumumkan pengunduran Hussein Al-Sadiq dari jabatan manajer Timnas Arab Saudi pada Senin (25/11/2024).
Langkah tersebut diambil Al-Sadiq tak lepas dari penampilan buruk Arab Saudi di Kualifikasi Piala Dunia 2026 yang saat ini menampati posisi keempat Grup C dengan enam poin.
Kekalahan 2-0 yang didapatkan Arab Saudi dari Timnas Indonesia beberapa waktu lalu akhirnya membuat Al-Sadiq mengikuti jejak Roberto Mancini yang beberapa pekan sebelumnya undur diri dari jabatan pelatih.
Kini, menurut laporan Al Aawsat, Federasi Timnas Arab Saudi mempertimbangkan empat nama untuk menggantikan Al-Sadiq dari jabatan manajer Timnas.
Kandidat utama yang dipertimbangkan adalah Osama Hawsawi, Saleh Al-Dawood, Abdulrahman Al-Qahtani, dan Naif Al-Qadi.
Penggantinya akan dibahas dalam pertemuan dewan federasi pada Rabu (27/11) besok menurut laporan Al-Aawsat.
Baca juga: Buntut Panjang Kekalahan Arab Saudi dari Timnas Indonesia, Manajer Ikuti Jejak Mancini Undur Diri
Berikut ulasan masing-masing kandidat yang diproyeksikan mengisi peran manajer Timnas Arab Saudi:
1. Osama Hawsawi
Osama Hawsawi adalah nama yang paling mencuat. Mantan kapten Timnas Saudi di Piala Dunia 2018 ini memiliki pengalaman 135 caps internasional dan memiliki rekam jejak di dalam dan luar lapangan.
Ia sempat bermain untuk klub Belgia, Anderlecht, serta sejumlah klub lokal Arab Saudi seperti Al-Hilal dan Al-Ahli.
Hawsawi tidak hanya andal sebagai pemain, tetapi juga telah mengembangkan diri di bidang akademik dan administrasi olahraga.
Ia memiliki gelar magister dalam manajemen sepak bola, lisensi pelatih tingkat Eropa, dan pengalaman sebagai direktur olahraga klub Prancis, Chateauroux.
Selain itu, Hawsawi aktif sebagai pendiri dan ketua Asosiasi Pemain Sepak Bola Saudi.
Kombinasi antara kepemimpinan, pengalaman internasional, dan keahlian manajerial menjadikannya kandidat kuat untuk membawa profesionalisme lebih tinggi ke timnas.
2. Saleh Al Dawood
Saleh Al-Dawood adalah mantan pemain nasional yang dikenal berkat pengalamannya di level domestik dan kontribusinya dalam pengembangan sepak bola.
Setelah pensiun, ia tetap aktif di bidang manajemen olahraga dan analisis teknis.
Saat ini, Al-Dawood bertugas sebagai pengelola pusat pelatihan regional SAFF, yang memberinya wawasan mendalam tentang pengembangan bakat lokal.
Ia juga dikenal memiliki kemampuan administratif yang solid, didukung oleh reputasinya sebagai analis sepak bola di berbagai media olahraga.
Keahliannya dalam mengelola pemain muda dan pemahamannya tentang infrastruktur sepak bola Saudi membuatnya menjadi kandidat potensial yang relevan untuk peran manajer.
Baca juga: Gilas Arab Saudi, Persentase Peluang Timnas Indonesia Lolos ke Piala Dunia 2026 Meningkat Drastis
3. Naif Al-Qadi
Naif Al-Qadi adalah mantan bek yang pernah memperkuat Al-Ahli dan Al-Shabab di Liga Pro Saudi.
Setelah pensiun, ia fokus pada manajemen sepak bola dan terakhir menjabat sebagai direktur eksekutif sepak bola di klub Al-Ahli.
Pengalamannya sebagai pemain dan eksekutif memberikan Al-Qadi pemahaman menyeluruh tentang kebutuhan operasional dan strategis timnas.
Ia dikenal sebagai sosok yang dapat membangun hubungan baik antara pemain, pelatih, dan pengurus.
Dengan latar belakang administrasi yang kuat, Al-Qadi berpeluang membawa pendekatan modern dan kolaboratif dalam mengelola tim.
4. Abdulrahman Al-Qahtani
Abdulrahman Al-Qahtani adalah mantan gelandang serang yang memiliki karier gemilang di klub seperti Al-Ettifaq, Al-Ittihad, dan Al-Nassr.
Meskipun profil manajerialnya belum seterkenal kandidat lain, pengalaman panjangnya di dunia sepak bola memberikan landasan untuk memahami kebutuhan pemain di tingkat profesional.
Sebagai pemain yang pernah berkiprah di beberapa klub besar Saudi, Al-Qahtani memiliki jaringan luas dan wawasan tentang dinamika sepak bola lokal.
Potensinya sebagai manajer akan diuji jika terpilih, mengingat latar belakangnya yang lebih banyak sebagai pemain ketimbang administrator.
Baca juga: Harga Mahal Kemenangan Indonesia atas Arab Saudi, Preman Timnas dan Ragnar Absen Lawan Australia
Siapa yang Paling Tepat?
Keempat kandidat memiliki kelebihan masing-masing. Osama Hawsawi menonjol berkat kombinasi pengalaman internasional, akademik, dan manajerial.
Namun, Saleh Al-Dawood juga tidak kalah menarik dengan keahliannya dalam pengembangan bakat dan analisis.
Naif Al-Qadi menawarkan pendekatan kolaboratif yang cocok untuk kebutuhan tim, sementara Abdulrahman Al-Qahtani menjadi opsi yang lebih kontekstual bagi regenerasi timnas.
Pilihan akhir SAFF akan menentukan arah Timnas Saudi dalam menghadapi tantangan, termasuk persiapan untuk Piala Teluk Arab ke-26 di Kuwait pada Desember mendatang.
Selain itu, manajer juga diharapkan mampu mengelola transisi dalam lanjutan putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026.
(Tribunnews.com/Tio)