TRIBUNNEWS.COM - Lima belas menit akhir penghakiman bagi Manchester City. Kemenangan di depan mata buyar karena gol Hacko.
Hasil pertandingan Manchester City vs Feyenoord dalam matchday 5 Liga Champions di Etihad Stadium berakhir dengan skor 3-3, Rabu (27/11/2024).
Kiper Man City, Ederson keluar dari areanya, di saat bersamaan Paixao mengirim umpan silang kepada Hacko yang kemudian menyundul bola ke gawang kosong.
Gol Hacko pada menit ke-89 memupuskan harapan Man City untuk meraih kemenangan, tak ada lagi tambahan gol yang tercipta di sisa laga.
Bagi mantan pelatih Man City, Stuart Pearce, laga tadi malam di Etihad membuatnya terkesima.
Bagaimana tidak, anak asuh Pep Guardiola berhasil bangkit setelah lima kekalahan beruntun dengan mencetak 3 gol ke gawang Feyenoord.
Erling Haaland brace ditambah dengan gol Ilkay Gundogan.
Tapi memasuki menit 75, Anis Hadj-Moussa memperkecil ketertinggalan, sebelum ditambah Santiago Gimenez (82'), dan terakhir David Hacko (89').
Baca juga: 5 Fakta Hasil Liga Champions: Lewandowski Bersanding Messi-Ronaldo, Rekor Bersejarah Haaland Mubazir
"Saya telah berada di stadion inij berkali-kali selama beberapa tahun terakhir dan saya terkesima dengan apa yang saya lihat," kata Stuart Pearce dikutip dari BBC.
"City akan menerima ini seperti kekalahan," sambungnya.
Manchester City sudah kebobolan dua gol atau lebih dalam enam pertandingan berturut-turut di semua kompetisi untuk pertama kalinya sejak Mei 1963, ini kejadian langka menurut BBC.
Pada musim ini, Man City terdegradasi dari divisi Utama Liga Inggris.
Ini menjadi tren negative yang berkepanjangan bagi Pep Guardiola untuk pertama kalinya dalam sejarah kepelatihannya.
"Kekalahan yang diterima City akhir-akhir ini membuat mereka terlihat lemah, mereka terlihat ringkih," komentar Alan Shearer.
Bagi Gael Clichy, mantan bek Man City tidak ada lagi kata0kata yang bisa diungkapkan dari hasil ini.
Ujian Manchester City bakal berlanjut akhir pekan ini dengan menghadapi pemuncak klasemen Liga Inggris.
Jika dengan garis pertahanan seperti ini dan tidak ada perbaikan dari masing-masing individu meminimalisir kesalahan, dinasti mereka untuk meraih gelar keempat Liga Inggris secara berturut-turut akan buyar.
"Ini adalah dinasti sepak bola dan untuk memenangkan empat trofi Liga Inggris berturut-turt Anda harus memiliki bakat dan keinginan yang luar biasa," beber Stuart.
"Kami belum pernah melihat kelemahan pertahanan seperti ini dari Man City sebelumnya. Hal itu tampaknya muncul di setiap pertandingan yang mereka mainkan baru-baru ini," komentar Andre Townsend.
"Saya kira setidaknya hal yang baik adalah bahwa kesalahan-kesalahan individu yang merugikan mereka, dan bukan struktur permainan," tambahnya.
"Mereka kehilangan seorang pemimpin vocal. Seorang pemimpin yang kuat di lini belakang," tutupnya.
(Tribunnews.com/Sina)