TRIBUNNEWS.COM - Piala AFF 2024 menghadirkan peluang emas bagi Timnas Indonesia untuk mencatat sejarah sebagai juara.
Timnas Indonesia dapat memanfaatkan kondisi rival utama mereka, Thailand dan Vietnam, yang tampil tanpa kekuatan penuh.
Selama beberapa edisi terakhir, Thailand dan Vietnam kerap menjadi penghalang langkah skuad Garuda dalam meraih gelar juara.
Namun, edisi kali ini membuka peluang besar bagi Shin Tae-yong dan anak asuhnya untuk terbang lebih tinggi.
Hasil positif di Kualifikasi Piala Dunia 2026 menambah rasa percaya diri, ditambah absennya sejumlah pemain kunci dari kedua rival tersebut.
Baca juga: Media Vietnam Soroti Kehadiran Dua Nama Nyentrik di Skuad Timnas Indonesia Piala AFF 2024
Thailand Kehilangan Tulang Punggung
Thailand terpaksa tampil tanpa beberapa bintang andalannya akibat jadwal Liga Thailand yang masih berjalan hingga Desember dan status Piala AFF di luar kalender resmi FIFA, sehingga klub tidak wajib melepas pemain.
Asosiasi Sepak Bola Thailand (FAT) memilih tidak memanggil pemain dari BG Pathum United dan Muangthong United, serta membatasi jumlah pemain dari klub besar seperti Buriram United, Bangkok United, dan Port FC.
Absennya kapten Chanathip Songkrasin menjadi pukulan terbesar. Sebagai salah satu pemain terbaik Asia Tenggara, kreativitas Chanathip selama ini menjadi andalan Gajah Perang.
Selain itu, Thailand juga kehilangan Teerasil Dangda, striker veteran dengan 64 gol internasional, dan Theerathon Bunmathan, gelandang bertahan yang menjadi MVP Piala AFF edisi sebelumnya.
Beberapa nama lain seperti Sarach Yooyen, Kritsada Kaman, dan Supachai Jaided juga absen, menunjukkan bahwa Thailand tengah melakukan regenerasi tim.
Meski demikian, beberapa pemain muda potensial seperti Supachok Sarachat, Ekanit Panya, dan Suphanat Mueanta siap unjuk gigi.
Namun, sektor pertahanan mereka menjadi sorotan karena minim pengalaman di level internasional.
Vietnam Tanpa Dua Pemain Senior
Vietnam menghadapi situasi serupa. Dalam daftar 30 pemain yang dipanggil untuk pemusatan latihan di Korea Selatan, dua pemain senior mereka, Que Ngoc Hai dan Do Hung Dung, tidak diikutsertakan.
Padahal dua pemain tersebut kerap menjadi andalan Vietnam, Ngoc Hai memiliki 76 caps sedangkan Hung Dung 37 penampilan bersama The Golden Stars.
Namun masih ada pemain-pemain seperti Nguyen Quang Hai, Nguyen Tien Lin, Do Duy Manh, hingga Dang Van Lam, masuk daftar. Mereka adalah bagian dari generasi emas Vietnam.
Vietnam kini harus mengandalkan pemain-pemain muda di bawah asuhan pelatih Kim Sang-sik.
Tantangan besar menanti Vietnam untuk mempertahankan performa di level tinggi dengan absennya dua sosok berpengalaman tersebut.
Baca juga: Bukan Timnas Indonesia Apalagi Thailand, Mano Polking Jagokan Mantan Rivalnya Juara AFF 2024
Keunggulan Indonesia di Piala AFF 2024
Di sisi lain, Timnas Indonesia datang dengan modal kuat. Skuad Shin Tae-yong dihuni oleh kombinasi pemain muda berbakat dan mereka yang telah mencicipi pengalaman internasional.
Nama-nama seperti Justin Hubner, Rafael Struick, Ivar Jenner, hingga Marselino Ferdinan menjadi andalan.
Asnawi Mangkualam (25 tahun) menjadi pemain tertua, sementara Arkhan Kaka (17 tahun) menjadi yang termuda.
Kepercayaan diri skuad Garuda semakin tinggi setelah berhasil mengalahkan Vietnam tiga kali sepanjang 2024, termasuk di Kualifikasi Piala Dunia dan Piala Asia.
Rekor ini menjadi bukti bahwa Indonesia kini mampu bersaing di level tertinggi Asia Tenggara.
Absennya pemain-pemain kunci Thailand dan Vietnam menjadi momentum yang harus dimanfaatkan sebaik-baiknya.
Dengan persiapan matang dan kekuatan tim yang merata, Indonesia memiliki peluang besar untuk mengakhiri penantian panjang sebagai juara Piala AFF.
Piala AFF 2024 bukan sekadar turnamen, tetapi panggung bagi Shin Tae-yong dan Timnas Indonesia untuk membuktikan bahwa era baru sepak bola Garuda telah tiba.
Ini adalah momen untuk terbang tinggi dan membawa pulang gelar yang telah lama dinantikan.
(Tribunnews.com/Tio)