News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Champions

Perkataan Simone Inzaghi Terbukti, Format Anyar Liga Champions Sulit Diprediksi Endingnya

Penulis: Dwi Setiawan
Editor: Whiesa Daniswara
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi pergi dengan medali runner-up setelah kekalahan mereka dalam pertandingan sepak bola final Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan Manchester City di Stadion Olimpiade Ataturk di Istanbul, pada 10 Juni 2023. FRANCK FIFE /AFP

TRIBUNNEWS.COM - Pelatih Inter Milan, Simone Inzaghi pernah mengungkapkan unek-uneknya soal format anyar Liga Champions musim ini yang makin sulit diprediksi akhir ceritanya.

Dibandingkan dengan edisi sebelumnya, Inzaghi menilai format anyar Liga Champions musim ini yang mengusung League Phase kian sulit diprediksi skenario akhirnya.

Jika mengacu pada format lama, Inzaghi merasa peserta Liga Champions hanya perlu memikirkan kekuatan dari tiga lawan saja yang akan dihadapi di fase grup untuk melangkah ke babak 16 besar.

Namun kini situasi itu hampir berubah total, di mana setiap klub harus memikirkan kekuatan dari delapan klub berbeda untuk bisa lolos ke babak sistem gugur.

Tak cukup sampai di situ saja, hal detail juga dibutuhkan masing-masing klub jika ingin lolos dengan cara lebih aman ke fase gugur Liga Champions musim ini.

Baca juga: Real Madrid Terancam Gagal ke 16 Besar Liga Champions, Ancelotti Tetap Sesumbar: Kami Akan Lolos!

Pelatih kepala Inter Milan Italia Simone Inzaghi bereaksi selama pertandingan sepak bola leg kedua semifinal Liga Champions UEFA antara Inter Milan dan AC Milan pada 16 Mei 2023 di Giussepe Meazza. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Inzaghi pun tak menampik jika format Liga Champions musim ini menghadirkan tantangan yang sangat berbeda.

"Format ini terasa lebih sulit bagi kami para pelatih, bahkan lebih sulit juga untuk pemain," aku Inzaghi, dilansir Football Italia, tepat sebelum laga Inter Milan vs Arsenal pada matchday keempat.

"Sebelumnya kalian hanya perlu bersiap menghadapi tiga tim saja, jadi sampai Februari hanya tiga tim itu yang perlu difokuskan, jadi terasa lebih mudah."

"Namun sekarang kami harus memikirkan 8 laga berbeda."

"Pada format sebelumnya, setelah tiga laga pertama, kita sudah bisa memperkirakan ranking yang bakal kita tempati, tapi sekarang kami harus mengetahui posisi di klasemen."

"Dengan cara melihat berapa banyak poin yang dikumpulkan, tapi anehnya posisi final bisa saja ditentukan dari jumlah gol atau kebobolan," tambahnya.

Apa yang dikatakan Inzaghi seakan benar adanya dan terkesan valid, hal itu dibuktikan dengan dinamisnya persaingan antar peserta di Liga Champions musim ini.

Merujuk pada hasil dan klasemen terbaru Liga Champions setelah memainkan hari kedua matchday kelima, Kamis (28/11/2024) dinihari tadi.

Tercatat cukup banyak kejutan yang mengiringi keberlangsungan Liga Champions musim ini dengan format anyarnya.

Halaman
12
Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini