TRIBUNNEWS.COM - "Mbappuk" alias Mbappe Bapuk tengah trending di media sosial X (Twitter) setelah kekalahan Real Madrid atas Liverpool pada matchday 5 phase league Liga Champions.
Bapuk dalam arti kekinian memiliki makna jelek, seperti penampilan Kylian Mbappe.
Kylian Mbappe menjadi pergunjingan setelah eksekusi penaltinya digagalkan penjaga gawang Liverpool, Caoimhín Kelleher.
Padahal saat itu Real Madrid dalam kondisi tertingga satu gol. Jika penalti Kylian Mbappe sukses, besar peluang cerita kekalahan Los Blancos, julukan Real Madrid, akan terhindarkan.
Berlangsung di Anfield Stadium, Liverpool sukses menundukkan Real Madrid dengan skor 2-0, Kamis (28/11/2024) dini hari WIB.
Berkat kemenangan ini, Liverpool naik ke puncak klasemen dengan 15 poin menggeser Inter Milan. Sementara Real Madrid yang dilabeli sebagai Raja Liga Champions, tercecer di posisi ke-24 bermodal enam angka.
Perhatian jelas tertuju kepada Kylian Mbappe seusai laga. Pun dengan pelatih Los Blancos, Carlo Ancelotti.
Entrenador asal Italia tersebut memahami kondisi yang berkembang setelah Madrid kalah, plus kegagalan penalti Kylian Mbappe.
Terlebih performa mantan pemain AS Monaco dan Paris Saint-Germain (PSG) ini cenderung tak memuaskan. 9 gol dan 2 assist dalam 18 pertandingan, bukan sesuatu penggambaran bagus untuk pemain sekaliber Mbappe.
Ancelotti pun memasang badan, dengan banyaknya tudingan miring yang tertuju ke pemainnya itu.
Pelatih yang juga pernah bermain bagi AC Milan itu memandang hal yang lumrah bagi seorang penyerang mendapati masa kesulitan mencetak gol.
"Sering terjadi bahwa penyerang kesulitan mencetak gol dan itu membuat mereka (suporter) kecewa," ujar Carlo Ancelotti, dikutip dari laman Managing Madrid.
Baca juga: Hasil Liga Champions: Mohon Jangan Hujat Kylian Mbappe, Lumrah Penaltinya Gagal
Alih-alih mengkritik atau menyalahkan, Carlo Ancelotti memilih membesarkan hati seorang Kylian Mbappe.
Obat paling mujarab bagi seorang striker yang peceklik gol adalah kesabaran.
"Ada obatnya, yakni kesabaran. Bersabarlah, karena semuanya akan segera membaik," sarang Don Carlo untuk Mbappe.
Masih menyoal kegagalan penalti Mbappe, Ancelotti menolak keras menyebut kekalahan Los Blancos disebabkan insiden tersebut.
"Mungkin sedikit (gugup), tetapi idenya adalah bermain sederhana, ini hanya sementara. Anda tidak bisa menilai semuanya dengan gagal mengeksekusi penalti," tegas Carlo Ancelotti.
Mbappe benar-benar mati kutu di lapangan milik Liverpool.
Selama 90 menit beraksi, Mbappe melepaskan dua tembakan dengan satu mengarah ke sasaran.
Jebolan akademi AS Monaco itu pun tak bisa mengkreasi peluang untuk pemain Madrid.
Catatan lainnya, Mbappe tiga kali kehilangan bola.
Mbappe memang sudah berusaha keras, tapi hasil akhir berkata lain. Bahkan dia sampai jungkir balik hingga kepalanya nyusruk ke rumput.
Sebelum datang ke rumah Liverpool, Mbappe tampil gacor tatkala jumpa Leganes dalam lanjutan Liga Spanyol.
Dia menyumbang satu gol dan Madrid meraih kemenangan telak 3-0.
Masih ada kesempatan bagi Mbappe untuk bangkit dari keterpurukan.
Terdekat, Mbappe akan menghadapi Getafe di liga domestik. Duel kedua kubu dijadwalkan berlangsung pada Minggu (1/12/2024).
KLASEMEN LIGA CHAMPIONS
(Tribunnews.com/Giri)