TRIBUNNEWS.COM - Fiorentina menjadi salah satu klub yang mengundang perhatian di Liga Italia musim 2024/2025. Tiga serangkai menjadi kunci kebangkitan La Viola asuhan Raffaele Palladino.
Fiorentina menjadi salah satu kuda hitam yang diperhitungkan dalam persaingan Scudetto Liga Italia, selain Atalanta tentunya.
La Viola, julukan Fiorentina, tampil luar biasa dengan mencetak 27 gol dalam 13 pertandingan. Koleksi 28 poin menempatkan klub asal Florence ini di posisi empat di tabel klasemen Liga Italia 2024/2025.
Skuad asuhan Raffaele Palladino hanya terpaut tujuh lesakan dari Atalanta sebagai pencetak gol terbanyak di Liga Italia hingga giornata 13.
Yang menjadi pertanyaan, bagaimana cara Raffaele Palladino meramu skuad seadanya untuk bisa bersaing konsisten dalam perburuan Scudetto?
Usut punya usut, Fiorentina memiliki pemain kunci yang disebut sebagai tiga serangkai. Adalah David de Gea, Moise Kean dan Yacine Adli.
Moise Keane dan David de Gea sempat dianggap pemain pesakitan pada awal kedatangan di La Viola.
Sedangkan Yacine Adli juga dipandang sebelah mata, karena oleh AC Milan dipinggirkan ke Fiorentina untuk menjalani masa 'sekolah'.
Faktanya, sebelum bergabung ke Fiorentina, Moise Kean gagal mencetak gol dalam 19 pertandingan bersama Juventus di Serie A. Bahkan ketika dipinjamkan ke Everton dan Hellas Verona, Kean juga belum menemukan sentuhan terbaiknya.
Kean pun dilego Juventus ke Fiorentina sebesar 13 juta Euro atau setara Rp217 miliar ke Fiorentina di awal musim ini. Kean malah langsung tokcer.
Kean sudah mengemas 12 gol dari 15 penampilan di Serie A. Dirinya juga sudah bikin satu gol di UEFA Conference League.
Baca juga: Jadwal Liga Italia Pekan 14: Big Match Fiorentina vs Inter Milan, Laga Berat Jay Idzes Dkk
Pun performa ciamik langsung diperlihatkan penjaga gawang asal Spanyol, David de Gea.
David De Gea sempat tanpa klub alias menganggur sejak musim panas 2023. Pernah digosipkan bakal ke MLS atau ke Arab Saudi, eks kiper MU itu akhirnya berlabuh ke Fiorentina.
De Gea masih bertaring. Dirinya jadi kiper terbaik Serie A sejauh ini dengan empat clean sheets dan dua kali menepis penalti.
Kendati usianya sudah 34 tahun, mantan penjaga gawang Manchester United dan Atletico Madrid tersebut berhasil menunjukkan kualitasnya.
Reflek dari seorang De Gea benar-benar membuat Fiorentina sebagai salah satu klub yang pantas diperhitungkan dalam perburuan trofi juara, entah Scudetto atau UEFA Conference League.
Di Serie A misalnya, David de Gea membuat La Viola berada di posisi tiga besar sebagai klub dengan jumlah kebobolan paling minim.
Gawang David de Gea terkoyak 10 kali, hanya kalah dari Juventus 7 kali kebobolan dan Napoli (9).
Lalu nama terakhir ialah Yacine Adli. Pemain yang tengah menjalani masa sekolah dari AC Milan ke Fiorentina ini bak terlahir kembali.
Membukukan 3 gol dan 3 assist dalam 14 pertandingan, Adli memberikan jawaban bahwa Milan salah telah menyingkirkannya dari skema permainan.
Bahkan pelatih Fiorentina, Palladino, memberikan proteksi berlebih kepada pemain asal Prancis ini.
Yacine Adli sengaja tidak diturunkan saat Fiorentina kalahkan Pafos 3-2 di ajang UEFA Conference League, Jumat (29/11) dini hari WIB.
Dalam laporan SempreInter, langkah itu diambil allenatore Fiorentina agar Adli mampu tampil maksimal saat menantang Inter Milan pada giornata 14 Serie A.
Pertandingan Fiorentina vs Inter Milan dijadwalkan berlangsung di Artemio Franchi Stadium, Senin (2/12/2024) pukul 00.00 WIB.
Tanpa mengecilkan peran pemain lain, tidak bisa dipungkiri kehadiran tiga serangkai David de Gea, Moise Kean dan Yacine Adli, memberikan keseimbangan sehingga si Ungu bisa melajit.
(Tribunnews.com/Giri)