TRIBUNNEWS.COM - Bak peribahasa dikasih jantung malah minta hati, menjadi penggambaran tepat perlakukan Juventus kepada AC Milan di bursa transfer pemain 2025.
AC Milan diketahui sudah merestui keinginan Juventus untuk mendatangkan Luka Jovic di pasar transfer pemain Januari mendatang.
Rossoneri, julukan AC Milan, memasukkan nama Luka Jovic dalam daftar jual. Alasan klub elite Liga Italia ini menguangkan Luka Jovic, untuk menambah modal dalam upayanya menggaet striker anyar.
Salah satu penyerang dambaan AC Milan ialah penggawa timnas Belanda, Joshua Zirkzee.
Sudah menjadi rahasia umum Il Diavolo Rosso naksir berat kepada Zirkzee, tepatnya sejak musim 2023/2024.
Mantan pemain Bayern Munchen ini diinginkan AC Milan sebagai tandem Alvaro Morata. Namun keinginan itu gagal terwujud setelah Bologna mematok banderol yang terlalu tinggi.
Endingnya, AC Milan gagal mendapatkan tanda tangan Zirkzee setelah Bologna menjualnya ke Manchester United di bursa transfer musim panas 2024.
Alih-alih tampil menawan di Man United seperti saat masih bersegaram Bologna, Zirkzee justru menjadi pemain pinggiran.
Saat masih dipegang Erik Ten Hag hingga Manchester United berganti pelatih menjadi Ruben Amorim, tidak ada tanda-tanda Zirkzee menjadi tumpuan lini serang Setan Merah.
Tercatat dari 18 pertandingan bersama MU di semua kompetisi, pemain berusia 23 tahun ini 'hanya' mampu menorehkan 1 gol dan 2 assist.
Hasilnya, Manchester United berencana untuk melepas Zirkzee di bursa transfer musim dingin.
Baca juga: Fenomena Tumpul ke Bawah Tajam ke Atas AC Milan, Juru Kunci Klasemen Liga Champions Menguji
AC Milan dilaporkan kembali tertarik kepada sang penyerang. Salah satu upaya Milan ialah menyediakan satu tempat dengan mengorbankan Luka Jovic.
Juventus menjadi tim paling favorit untuk mendatangkan striker timnas Serbia itu. Tapi dalam laporan terbaru Football Italia, Juventus tidak hanya menempatkan Jovic sebagai satu-satunya bomber incaran.
Bianconeri, julukan Juventus, juga membidik Joshua Zirkzee yang ditaksir berat oleh Milan.
Skuad asuhan Thiago Motta disebut tidak ideal untuk pos lini serang.
Klub asal Turin, Italia ini praktis mengandalkan Dusan Vlahovic di posisi ujung tombak.
Vlahovic sebenarnya mempunyai pelapis pada diri Arkadiusz Milik. Namun kompatriot Robert Lewandowski tersebut mengalami cedera parah, yang membuatnya baru bisa comeback tahun depan.
Oleh karena itu manajemen Juventus membutuhkan pelapis sepadan bagi Vlahovic, sekaligus memperbaiki kualitas lini depan tim.
Juventus memang menjadi klub Serie A musim ini dengan pertahanan paling kuat, yakni 7 kali kebobolan. Tapi soal produktivitas gol, klub sekota Torino menjadi yang terburuk kedua di antara enam besar setelah Napoli.
Napoli sebagai pemuncak klasemen, 'baru' mengemas 20 gol, satu lebih sedikit dari Juventus yang kini menduduki peringkat keenam di tabel classifica Serie A.
Menarik untuk dinantikan bagaimana AC Milan dan Juventus saling sikut untuk amankan tanda tangan Joshua Zirkzee.
Namun kembali lagi secara kekuatan finansial, Bianconeri satu tingkat lebih baik ketimbang Rossoneri, jika harus beradu tawaran ke Manchester United.
(Tribunnews.com/Giri)