TRIBUNNEWS.COM - Menjelang super big match Liverpool vs Manchester City, fakta Pep Guardiola senam jantung sejak kehilangan Rodri akibat cedera, tidak terelakkan. Ini statistik dan datanya,.
Partai akbar pekan 13 Liga Inggris antara Liverpool vs Manchester City tersaji di Anfield Stadium, Merseyside, Minggu (1/12/2024) pukul 23.00 WIB.
Di atas kertas Liverpool lebih diunggulkan ketimbang tim tamu.
Berstatus sebagai pemuncak Klasemen Liga Inggris, bahkan UEFA Champions League, menjadi bukti sahih skuad asuhan Arne Slot berada di trek yang benar dalam perburuan gelar juara musim 2024/2025.
Berbanding terbalik dengan sang rival, Manchester City.
Menelan lima kekalahan beruntun, dan satu hasil imbang di Liga Champions, cukup untuk membuktikan armada tempur Pep Guardiola tidak dalam kondisi baik-baik saja.
Diakui atau tidak, badai cedera yang menghantam Manchester City membuat permainannya limbung.
Salah satu yang sangat terasa dari badai cedera ialah kehilangan Rodri. Penggawa timnas Spanyol tersebut mengalami cedera saat pertandingan melawan Arsenal di Premier League, September lalu.
Absen jangka panjang dari seorang Rodri, membuat keseimbangan lini tengah The Citizesn, julukan Manchester City, goyah.
Statistik yang dirangkum OptaAnalyst menujukkan, ketiadaan Rodri membuat Pep Guardiola lebih sering dibuat dag dig dug senam jantung.
Terhitung setelah laga Arsenal kontra Manchester City September lalu yang berkesudahan 2-2, klub sekota Manchester United itu menjadi tim dengan tingkat hadapi serangan paling tinggi di antara tim Premier League lainnya.
Tercatat dalam tujuh pertandingan terakhir, gawang Manchester City yang dikawal Ederson, menghadapi 30 peluang emas yang dirancang tim lawan.
Baca juga: Hasil Klasemen Liga Inggris: Brighton Samai Poin Man City, Tempati Runner-up di Bawah Liverpool
Statistik lain juga menunjukkan bahwa Manchester City rentan menghadapi serangan balik, di mana per pertandingan rata-rata gawang The Citizens dihujani 1,17 tembakan.
Rodri memiliki kemampuan untuk memecah alus serangan lawan. Tidak hanya itu, dia juga piawai dalam mangatur, mendistribusikan bola, bahkan membantu penyerangan.
Pep Guardiola tidak memiliki pelapis sepadan untuk mengisi kekosongan yang ditinggalkan Rodri.
City, sejatinya mempunyai Matteo Kovacic sebagai ban serep dari Rodri. Namun mantan pemain Inter Milan ini juga terpaksa absen akibat dibekap cedera.
Statistik Manchester City lebih banyak menghadapi serangan dalam 7 pertandingan terakhir membuktikan mereka tidak baik-baik saja dalam hal bertahan.
Meski demikian, pelatih Liverpool Arne Slot tidak ingin kecele data.
"Saya kira tidak ada seorang pun dalam delapan atau sembilan tahun terakhir yang mengatakan bahwa City di kandang atau tandang adalah lawan yang mudah," kata Slot, dikutip dari Express.
"Kata itu tidak pernah terlintas di benak saya. Sama sekali tidak. Semua orang melihat hasilnya, tetapi jika Anda menganalisisnya, mereka tetap merupakan tim yang sangat, sangat bagus.
"Salah satu alasan saya menganggap Guardiola sebagai salah satu manajer terbaik di dunia adalah karena ia selalu menemukan solusi untuk masalahnya. Kita semua tahu ia akan menemukan solusi, tetapi mudah-mudahan setelah hari Minggu," tegas pelatih The Reds Liverpool.
Sementara ini Liverpool menduduki peringkat pertama di tabel Klasemen Liga Inggris. Klub sekota Everton tersebut mengemas 31 poin, alias unggul 8 angka dari Manchester City yang nangkring di urutan tiga.
(Tribunnews.com/Giri)