TRIBUNNEWS.COM - Persib Bandung harus menerima kenyataan pahit setelah hanya mampu menghuni juru kunci klasemen Grup F Liga Champions Asia 2 2024/2025.
Kepastian Persib harus mendekam sebagai juru kunci di klasemen akhir Grup F diketahui setelah hasil laga melawan Zhejiang FC, Kamis (5/12/2024) tadi malam.
Bermain di kandang, Persib tidak bisa berbuat banyak saat tumbang melawan Zhejiang.
Persib bahkan harus tertinggal dua gol dari lawannya ketika laga baru memasuki menit 22.
Beckham Putra sebenarnya sempat memperkecil kedudukan dan menjaga asa timnya untuk bisa menyamakan skor bahkan membalikkan keadaan.
Hanya saja pada kenyataannya, gawang Persib malah kebobolan dua gol lagi setelahnya dan membuat skor menjadi 1-4.
Baca juga: Daftar Tim Lolos ke 16 Besar Liga Champions Asia 2, Persib Tersisih, Klub Asnawi Runner-up Grup F
Pada 20 menit sisa laga, Persib hanya mampu mengejar defisit dua gol saja dan akhirnya kalah dengan skor 3-4 melawan Zhejiang.
Kekalahan melawan Zhejiang akhirnya memastikan Persib gagal lolos ke babak berikutnya di Liga Champions Asia 2.
Sekalipun menang dalam laga ini, Persib tetap saja gagal lolos lantaran Lion City menang dalam laga lainnya atas Port FC.
Terlepas dari hal itu, kekalahan melawan Zhejiang tetap saja menuai sorotan karena itu terjadi di kandang sendiri.
Apesnya lagi, kekalahan itu membuat Persib resmi mendekam sebagai juru kunci klasemen dalam partisipasinya di kompetisi Liga Champions Asia 2 musim ini.
Catatan satu kemenangan, dua hasil imbang dan tiga kekalahan tentu menjadi raihan negatif tim yang menjadi juara Liga 1 musim lalu tersebut.
Apalagi selama turnamen, Persib juga telah kebobolan 11 gol dari enam laga saja.
Hanya bisa meraih lima poin, Persib terpaut lima angka dari Lion City dan Port yang menempati posisi dua teratas.
Sedangkan, jarak poin Persib dengan Zhejiang yang mengalahkan mereka tadi malam berselisih empat poin.
Tersingkirnya Persib dari Liga Champions Asia 2 tentu membuat wajah sepak bola Indonesia kembali tercoreng.
Ya, tak bisa dipungkiri performa klub Indonesia saat berlaga di kompetisi Asia kerapkali tidak terlalu menjanjikan.
Berbeda dengan klub tetangga seperti Thailand bahkan Malaysia yang terlihat lebih solid dalam bersaing dengan klub lain di kompetisi Asia.
Hal itu seakan tidak berlaku bagi klub-klub yang menjadi wakil Indonesia di kompetisi yang sama.
Status juru kunci klasemen yang melekat dalam diri Persib di Liga Champions Asia 2 kemungkinan akan membuat poin koefisien liga tanah air berkurang.
Efeknya, peringkat Liga Indonesia di kompetisi klub Asia kian sulit terdongkrak dan rawan jatuh.
Kegagalan Persib bersaing ataupun melaju lebih jauh di Liga Champions Asia 2 seakan mengikuti jejak beberapa klub Indonesia lain yang juga mengalami nasib apes.
Sebut saja Bali United, PSM Makassar hingga Persija Jakarta yang pernah merasakan sulitnya bersaing di level kompetisi klub antar negara Asia.
Meskipun tim-tim diatas secara bergantian menjadi juara Liga 1 Indonesia, nyatanya ketika bermain di kompetisi klub Asia, malah performanya melempem dan sulit bersaing.
(Tribunnews.com/Dwi Setiawan)