Laporan Wartawan TribunSolo.com, Andreas Chris Febrianto
TRIBUNSOLO.COM, SOLO - Sejumlah rotasi dilakukan oleh pelatih Timnas Indonesia, Shin Tae-yong, pada laga pembuka Piala AFF Asean Cup 2024 dan menang 0-1 atas tuan rumah Myanmar pada Senin (9/12/2024) lalu.
Sosok yang juga disapa STY tersebut memiliki alasan kuat melakukan rotasi di sejumlah posisi pada laga tersebut.
Ketika ditemui dalam jumpa pers menjelang laga kandang Timnas Indonesia vs. Laos di Stadion Manahan Solo, Rabu (11/12/2024), STY mengaku hal itu tak lain karena dirinya membawa pemain-pemain yang bisa mengisi sejumlah posisi.
"Yang harusnya posisi kiri bisa bermain juga di posisi kanan. Sebaliknya juga," ungkap STY.
Selain itu, dalam pertandingan pertama melawan Myanmar, STY mengaku masih mencari komposisi dan taktik baku yang akan ia terapkan di Skuad Garuda.
"Memang saya sedang mencari formula penting (di skuad) dan butuh taktik yang diubah juga," lanjut STY.
Sementara itu, gelandang serang Timnas Indonesia, Marselino Ferdinan, mengaku enggan disebut sebagai pemain paling berpengalaman lantaran memegang caps terbanyak di antara rekan satu timnya.
Ia menjelaskan bahwa dalam skuad Garuda semua pemain memiliki porsi masing-masing termasuk dirinya yang tak jarang berbagi pengalamannya yang kini berkarier di Inggris.
"Tentang caps dan lain-lain enggak terlalu berpengaruh bagi saya, saya sama aja. Saya membimbing tapi tidak terlalu secara dewasa karena di tim ada sosok seperti Asnawi Arhan dan kapten Ferrari. Saya cuma memberikan apa yang saya dapat selama saya di timnas senior saya kasih ke mereka. Selebihnya saya biasa saja sama pemain lain. Saya juga kumpul dengan mereka juga sudah lama seperti di TC Turki untuk Piala Dunia 2020 lalu," terang Marselino.
Seperti diketahui, setidaknya ada 16 pemain dalam skuad Garuda yang dibawa oleh STY yang baru pertama kali berlaga di Piala AFF tingkat senior.
Baca juga: Jelang Piala AFF 2024 Indonesia vs Laos, STY Akui Pemain Kelelahan Karena Jarak Antar Negara
Meski demikian, Marselino menyebut bahwa pengalaman sejumlah pemain bisa membantu anak asuh STY yang baru pertama tampil di laga senior.
Namun, hal tersebut bukan menjadi fokus utama karena chemistry antarpemain, diakui Marselino, telah terbangun sejak lama seperti saat para pemain dipertemukan di training camp (TC) di Turki saat mempersiapkan Piala Dunia U-20 pada tahun 2020 silam.
"Dan pemain juga tidak banyak berubah. Jadi, kita sudah kenal satu sama lain. Dan kita harap bisa membangun tim ini dengan sangat baik meski dengan jangka waktu pendek. Kita bangun tim dengan baik dan kita akan lakukan yang terbaik untuk Timnas," katanya.
(*)