Baca tanpa iklan
TRIBUNNEWS.COM - Nasib berbeda dialami dua pemain Timnas Indonesia, Mees Hilgers dan Kevin Diks, kala membela timnya di pentas Eropa, Jumat (13/12/2024).
Nasib berbeda itu menyangkut penampilan pribadi Mees Hilgers dan Kevin Diks serta pula secara hasil yang didapatkan tim yang diperkuatnya.
Mees Hilgers bersama FC Twente harus rela bermain imbang saat bertandang ke markas Olympiacos di Karaiskakis Stadium, di Piraeus, Yunani.
Laga berakhir dengan skor kacamata alias 0-0. Tak ada gol tercipta dari laga matchday keenam yang dilakoni FC Twente itu.
Hasil ini membuat FC Twente terancam tersingkir di Liga Eropa. Sejauh ini, tim Eredivisie itu belum juga meraih kemenangan di Liga Eropa.
Dari enam laga yang dijalani, FC Twente menelan empat kali imbang dan dua kali kalah.
Hasil itu membuat Twente tertahan di posisi 30 dengan koleksi empat poin saja.
Baca juga: Rekap Hasil dan Klasemen Liga Eropa: Lazio Terbang Tinggi, MU Masuk Zona Otomatis Lolos 16 Besar
Padahal untuk bisa lolos ke-16, paling tidak harus berada di posisi 24 agar nantinya bisa memainkan laga playoff.
Itu baru secara hasil tim, adapun penampilan dari Mees Hilgers sendiri pun cukup memprihatinkan karena harus mengalami cedera.
Pemain yang mengoleksi dua caps bersama Timnas Indonesia ini hanya bisa bermain tak sampai satu babak penuh.
Mees ditarik keluar pada menit ke-37 karena cedera yang diderita. Saat berjalan keluar lapangan ia tampak begitu kecewa.
"Hilgers terlihat kurang fit menjelang akhir babak pertama dan digantikan oleh Gustaf Lagerbielke pada menit ke-37. Belum diketahui tingkat keparahan cederanya," ungkap FC Twente dalam laman resminya.
Situasi ini tentu sangat disayangkan mengingat ia juga belum lama cedera pada November lalu, yang membuatnya absen membela Timnas Indonesia.
Tentu saja diharapkan cedera itu tak begitu serius sehingga Mees Hilgers bisa kembali tampil lagi.
Apa yang dialami Mees Hilgers ini jauh berbeda dengan Kevin Diks saat membela FC Copenhagen tampil di Liga Konferensi Eropa.
Pemain keturunan Maluku ini tampil penuh dan mencetak gol penentu melalui titik penalti, mengukuhkan skor akhir 2-0 untuk Copenhagen.
Baca juga: Hasil Liga Eropa: Blunder Onana Warnai Kemenangan 2-1 Manchester United atas Viktoria Plzen
Gol Diks tercipta pada menit ke-78, hasil eksekusi penalti yang sempurna. Tendangannya mengarah ke sisi berlawanan dari gerak kiper veteran Hearts, Craig Gordon, yang berusia 41 tahun.
Penalti diberikan setelah Amin Chiakha dijatuhkan di kotak terlarang, meskipun keputusan awal wasit Andrea Colombo sempat tidak menganggapnya pelanggaran sebelum dianulir oleh VAR.
Gol penalti ini melengkapi keunggulan awal Copenhagen yang dicetak oleh Chiakha pada menit ke-48.
Bagi Diks, itu adalah gol penalti ke-11 dari total 12 eksekusi sepanjang kariernya menurut data Transfermarkt.
Itu menjadi penalti kedua secara beruntun Kevin Diks di Liga Konferensi Eropa setelah di laga sebelumnya juga menyumbang gol penalti penentu kemenangan saat melawan FC Dinamo Minsk.
Satu-satunya kegagalan penalti Diks terjadi pekan lalu melawan Kolding IF, tetapi rebound tembakannya kala itu tetap berbuah gol lewat Chiakha.
Musim ini, Diks telah mencetak 9 gol dari 30 pertandingan di berbagai kompetisi, semuanya berasal dari penalti.
Rapor ini sangat impresif untuk seorang pemain bertahan, sekaligus memperkuat statusnya sebagai spesialis penalti.
Tiga dari gol tersebut tercipta di fase UEFA Conference League, membantu Copenhagen meraih posisi ke-15 di klasemen dan masuk zona play-off babak 16 besar.
Penampilan apik Kevin Diks tak hanya memberikan kemenangan penting bagi Copenhagen, tetapi juga mengukuhkan perannya sebagai pemain kunci dalam perjalanan klub di kompetisi Eropa musim ini.
(Tribunnews.com/Tio)