TRIBUNNEWS.COM - Gonjang-ganjing pemecatan pelatih AC Milan kembali terjadi. Korban tangan dingin Shin Tae-yong (STY) jadi kandidat kuat pengganti Paulo Fonseca.
Manajemen AC Milan diketahui masih percaya tampuk kepelatihan dipegang oleh Paulo Fonseca. Namun diskusi menyoal pergantian allenatore di belakang layar tetaplah ada.
Hasil kurang maksimal AC Milan saat ditahan imbang Genoa 0-0 pada pekan 16 Liga Italia, Senin (16/12/2024), menjadi perbincangan panas.
Posisi Paulo Fonseca tidak sepenuhnya aman dari pemecatan. Terlebih posisi Rossoneri, julukan AC Milan dalam perburuasn Scudetto semakin jauh.
Milan tercecer di posisi delapan Klasemen Liga Italia sementara bermodal 23 poin. Klub yang juga berjuluk Il Diavolo Rosso ini terpaut 14 angka dari Atalanta sebagai Capolista alias pemuncak klasemen sementara Serie A.
Sekalipun performa AC Milan di Liga Champions terbilang meyakinkan, termasuk mempecundangi Real Madrid 3-1 di Santiago Bernabeu. Hal itu tidak berlaku di kompetisi domestik.
Ekspektasi tinggi publik San Siro kepada Paulo Fonseca sebagai pengganti Stefano Pioli, belum sepenuhnya terjawab.
Namun baru-baru ini dilaporkan manajemen Milan terbuka untuk melakukan perombakan di sektor kepalatihan.
Dalam laporan Calciomercato dilansir Football Italia, beberapa nama memang sudah dikaitkan sebagai pengganti Fonseca.
Maurizio Sarri dan Massimiliano Allegri, sempat jadi dua kandidat terkuat untuk menggantikan allenatore asal Portugal itu.
Tetapi AC Milan kembali memunculkan satu nama yang sangat terkenal, termasuk publik Indonesia.
Pelatih itu tak lain adalah Roberto Mancini. Selepas dipecat dari jabatan kursi pelatih Arab Saudi, Roberto Mancini hingga detik ini belum melatih klub manapun.
Baca juga: Tijjani Reijnders Perpanjang Kontrak di AC Milan hingga 2029, Gaji Naik Dua Kali Lipat
Namanya mendadak berada di baris terdepan untuk menggantikan Paulo Fonseca, jika manajemen AC Milan sudah tak sabar dengan inkonsistensi permainan Rafael Leao dkk.
Sekadar pengingat, Roberto Mancini merupakan salah satu korban tangan dingin Shin Tae-yong.
Mancini kehilangan pekerjaannya di Arab Saudi karena gagal tampil meyakinkan sepanjang round 3 Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Satu di antara yang hasil menyesakkan Roberto Mancini ialah saat ditahan imbang Timnas Indonesia 1-1 di kandang. Raihan minor itu menjadi awal dari pemecatan Mancini.
Mantan pelatih Inter Milan dan Manchester City tersebut merupakan salah satu korban kejeniusan Shin Tae-yong di Timnas Indonesi.
Terlepas dari hal itu, Roberto Mancini yang berusia 60 tahun, tergolong pelatih sukses di level klub.
Tercatat 13 trofi dimenangkannya bersama 5 tim berbeda.
Kesuksesannya yang paling kentara adalah saat membawa rival AC Milan, Inter Milan, meraih hat-trick scudetto antara 2005-2006 dan 2007-2008.
Di level internasional, Mancini sukses mempersembahkan gelar EURO 2020 ketika menukangi Timnas Italia.
Salah satu kendala yang membuat Milan memilih namanya sebagai pengganti Fonseca adalah statusnya yang dulunya menjadi pelatih Inter Milan.
Di sana nama Mancini begitu harum karena berhasil memenangkan 7 gelar termasuk 3 trofi Liga Italia dan 2 Coppa Italia.
(Tribunnews.com/Giri)