News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Liga Italia

Buffon Minta Stop Bandingkan Motta dan Allegri: Tidak Adil dan Tidak Tepat, Picu Perpecahan Juventus

Penulis: Arif Tio Buqi Abdulah
Editor: Muhammad Nursina Rasyidin
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

Thiago Motta, pelatih Juventus yang baru diresmikan, pengganti Allegri. - Legenda Juventus dan Timnas Italia, Gianluigi Buffon, menyerukan agar Juventini berhenti membandingkan Thiago Motta dengan Massimiliano Allegri.

TRIBUNNEWS.COM - Legenda Juventus dan Timnas Italia, Gianluigi Buffon, menyerukan agar Juventini (sebutan untuk penggemar Juve) dan jurnalis berhenti membandingkan Thiago Motta dengan Massimiliano Allegri.

Mantan kiper Juventus ini menilai perbandingan itu tidak adil karena kedua pelatih berada di tahap karier yang sangat berbeda. 

Performa Juventus di bawah asuhan Thiago Motta saat ini masih belum cukup konsisten.

Meski menjadi satu-satunya tim yang belum pernah kalah, namun posisi di tabel klasemen tidak cukup baik.

Juventus berada di posisi keenam dengan 31 poin, terpaut sembilan poin dari Atalanta yang menjadi capolista atau pemuncak klasemen.

Tim berjuluk La Vecchia Signora itu telah melalui 17 laga dengan tujuh kali kemenangan dan sisanya berakhir dengan hasil imbang, menjadi tim yang paling sering imbang di musim ini.

Hasil tersebut membuat penggemar mulai membanding-bandingkan kinerja Thiago Motta dengan pendahulunya, Massimiliano Allegri.

 Thiago Motta saat menjadi pelatih Bologna dan memantau pertandingan sepak bola Serie A Italia antara Inter Milan dan Bologna di Stadion San Siro di Milan pada 7 Oktober 2023. (GABRIEL BOUYS / AFP)

Baca juga: Top Skor Liga Italia: Marcus Thuram Perwakilan Inter Milan, Juventus Sisipkan Vlahovic

Hal inilah yang kemudian dikecam oleh Buffon. Sebagai Legenda Juventus ia menolak hal tersebut dan mengatakan agar penggemar berhenti membanding-bandingkan kedua pelatih itu.

Menurut Buffon, penting untuk melihat perbedaan tahapan karier antara kedua pelatih.

Allegri memiliki rekam jejak gemilang dengan berbagai gelar bersama Juventus, sedangkan Motta masih membangun reputasi dan identitasnya sebagai pelatih. 

Ya, seperti diketahui, Motta masih dikatakan orang baru dalam dunia pelatih. Mantan gelandang PSG ini baru memulai karir kepelatihannya pada 2019 silam.

Ia memulai dari PSG U19, lalu berpindah ke Italia untuk melatih Genoa, Spezia lalu ke Bologna sebelum kemudian bergabung dengan Juventus. 

Sedangkan Allegri telah cukup lama menjadi pelatih dengan rekam jejak mentereng bersama AC Milan dan Sassuolo.

Ia mengantarkan Milan juara Serie A pada 2010/2011, lalu juga juara Piala Super Italia di musim berikutnya.

"Hentikan membandingkan Motta dan Allegri, ini tidak adil," kata Buffon dalam wawancaranya dengan La Stampa seperti dikutip Football Italia. 

"Allegri sudah banyak memenangkan trofi, sedangkan Thiago baru memulai kariernya. Perbandingan seperti ini hanya akan memecah belah klub," ujar Buffon.

Pelatih Juventus asal Italia Massimiliano Allegri bereaksi sebelum pertandingan sepak bola leg pertama semifinal Liga Eropa UEFA antara Juventus dan Sevilla pada 11 Mei 2023 di stadion Juventus di Turin. Marco BERTORELLO / AFP (Marco BERTORELLO / AFP)

Buffon juga mengungkapkan keyakinannya terhadap kemampuan Motta. Mantan kiper Timnas Italia ini pun memuji gaya permainan Motta yang menurutnya cukup baik.

"Saya sangat menghormati Thiago dan percaya pada apa yang sedang ia bangun. Ketika Anda melakukan perubahan mendasar, dibutuhkan waktu untuk hasilnya terlihat," lanjutnya. 

"Thiago sangat teliti, ia sudah terbiasa dengan level tertentu sebagai pelatih. Ia mempersiapkan timnya dengan baik dan memiliki visi yang jelas untuk masa depan," tambah Buffon. 

Baca juga: Hasil Klasemen Liga Italia: Venezia dan Juventus Senasib, Jay Idzes Dapat Peringatan

Buffon menegaskan bahwa kesuksesan membutuhkan proses, terutama jika ada perubahan besar dalam pendekatan taktik. 

"Setiap pelatih memiliki jalan dan pendekatan yang berbeda. Menuntut hasil yang sama dalam waktu singkat dari Motta adalah tidak realistis dan tidak adil," tutup Buffon. 

(Tribunnews.com/Tio)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini