TRIBUNNEWS.COM - Badai telah datang, perjalanan menakutkan Manchester United ke Anfield menghadapi Liverpool, akankah Ruben Amorim menjalankan siasat?
Akhir pekan ini bisa menjadi bencana bagi Manchester United karena akan menghadapi rival abadi Liverpool di The Kop pada Minggu (5/1/2025).
Sebelum menghadapi Liverpool, Manchester United menderita karena menelan 4 kekalahan beruntun, baik di ajang Liga Inggris dan Carabao Cup.
Terbaru, hasil 0-2 melawan Newcastle di Old Trafford membawa tim Setan Merah merana di posisi 14 klasemen Liga Inggris.
Untuk kali pertama bagi Man United mengawali tahun di luar 7 besar klasemen era Premier League.
Kekalahan itu memperkecil rasio kemenangan yang didapatkan oleh Ruben Amorim dan anak asuhnya.
Dari 11 pertandingan sejak November, Man United di bawah asuhannya telah kalah dalam 6 pertandingan.
Baca juga: Sulit Dibayangkan, Efek Domino Manchester United jika Terdegradasi dari Liga Inggris Akhir Musim
Lebih buruknya lagi, Man United hanya berjarak 7 poin dari tim yang berada di batas zona degradasi, Ipswich Town.
Meskipun menurut prediksi Opta menyebutkan, peluang degradasi Man United di akhir musim kecil menurut historikal klub, tetapi segala kemungkinan bisa saja terjadi.
Menurut pundit sepak bola Liga Inggris yang juga mantan punggawa Man United, Gary Neville, ada sikap keputusasaan dalam skuad Setan Merah.
Belum lupa dari ingatan tahun 2023 ketika Man United dibabat habis oleh Liverpool di depan hadapan publik The Kop dengan skor 7-0.
"Apakah kita harus pergi ke Anfield pada hari minggu?," tanya Neville, dikutip dari Sky Sports.
"Apakah Anda ingat di masa lalu ketika tim-tim liga pada hari Minggu tidak hadir karena mereka mengatakan lalu lintasnya buruk atau ada pemain yang tidak sehat?."
"Tentu saja bercanda, saya tidak tahu bagaimana mereka menghadapi pertandingan ini. Man United telah menghadapi laga sangat sulit dalam beberapa tahun terakhir. Saat skor 7-0 (Maret 2023) saya di sana menontonnya sampai akhir," bebernya.
Apa yang bisa diperbuat Amorim agar kejadian yang sangat pilu itu tidak terjadi lagi? Padahal, Man United sempat mengejutkan dengan mengalahkan City di Etihad dengan skor 2-1.
Tapi setelah itu, banyak perubahan yang terjadi dalam starting XI sehingga merubah permainan.
Sementara Liverpool besutan Arne Slot berjalan dengan konsistensi.
Mulai dari lini pertahanan, tengah, hingga serang. Semuanya berjalan terorganisir dengan baik hingga memiliki jumlah gol paling banyak dan angka kebobolan paling sedikit di antara kontestan Liga Inggris lainnya.
"Mereka punya pemain yang kuat dan jika Andy Robertson dan Trent Alexander-Arnold bermain melawan Zirkzee atau Bruno Fernandes di area sayap, mereka mungkin lebih memilih itu dibanding Garnacho atau Rashford," ungkap Neville soal perubahan yang mungkin bisa dilakukan oleh Amorim.
Untuk diketahui, Marcus Rashford dalam empat pertandingan terakhir selalu dipinggirkan oleh Amorim.
Tidak ada tempat bagi pemain Inggris itu dalam starting XI maupun di bangku cadangan.
Hingga akhirnya, rumor Rashford hengkang dari Man United belakangan ini santer diberitakan.
"Itu akan sulit bagi Amorim karena ia ingin menetapkan budaya dan standar baru di ruang ganti tentang apa yang benar," bebernya.
"Ia tidak menyukai beberapa hal yang telah dilihatnya dalam beberapa bulan terakhir, tetapi sekarang ini adalah kebutuhan-keharusan dan itu sangat mendesak," jelasnya.
Anfield Tidak Kenal Ampun
Siapa yang ingin melawan tekanan Liverpool di Anfield, tetapi bagaimana pun itu adalah tantangan bagi Man United.
Amorim memang butuh waktu untuk beradaptasi sejak kedatangannya, namun dengan hasil negatif tekanan itu terus meningkat.
Apalagi setelah melawan Liverpool, Man United harus bertandang ke Emirates Stadium melawan Arsenal di ajang Piala FA round 3.
"Ini adalah momen yang sulit. Pelatih muda yang datang dan butuh waktu untuk beradaptasi tetapi ketika hasilnya buruk, tekanan meningkat dan Anfield adalah tempat yang tidak bisa ditoleransi."
"ini adalah tempat terburuk di saat-saat terbaik. Saya agak khawatir dengan hari Minggu," tegasnya.
Perubahan Ruben Amorim
Prinsipnya akan berubah sesuai tekanan dan lawan yang akan dihadapi Man United.
Amorim dalam kondisi sulit menerapkan strategi dengan skuad yang dia miliki.
Tapi, komitmen akan selalu ada jalan keluar, hanya penerapan di lapangan tergantung pada para pemain. Apakah mereka bisa menerapkannya?
"Dia tidak bisa berubah karena dia jelas berkomitmen untuk itu. Setiap hari dalam latihan dia mengerjakan sistem ini dan dia berkata, 'ini yang akan kita lakukan'," ungkapnya soal skema tiga bek di lini pertahanan.
Meskipun sakit karena hasil negatif, Amorim nyatanya berpegang teguh dengan pendiriannya.
Yang seharusnya lebih ditingkatkan dari sektor lini tengah dan lini depan untuk memiliki peluang di sepertiga akhir lapangan.
Tidak hanya peluang saja yang diciptakan, tetapi dikonversikan menjadi gol.
Keyakinan inilah yang setidaknya mengkhawatirkan bagi Neville.
Dua sektor bek sayap Noussair dan Dalot mungkin bermain dengan penuh semangat, namun rekannya di lini tengah dan depan tidak maksimal dalam penerapannya.
Mungkin, ada saatnya bagi Amorim 'melunak', merubah pakem berkaca dari kualitas skuad Man United saat ini.
"Mungkin akan tiba saatnya ia harus berubah atau melakukan sesuatu yang sedikit berbeda karena jelas, United tidak boleh berada di posisi yang lebih rendah dari saat ini."
"Mereka akan terancam degradasi," tutupnya.
Jadwal Liga Inggris Pekan ke-20
Sabtu, 4 Januari 2025
19.30 WIB: Tottenham Hotspur vs Newcaslte United
22.00 WIB: Aston Villa vs Leicester City
22.00 WIB: Bournemouth vs Everton
22.00 WIB: Crystal Palace vs Chelsea
22.00 WIB: Manchester City vs West Ham United
22.00 WIB: Southampton vs Brentford
Minggu, 5 Januari 2025
00.30 WIB: Brighton vs Arsenal
21.00 WIB: Fulham vs Ipshwich Town
23.00 WIB: Liverpool vs Manchester United
Selasa, 7 Januari 2025
03.00 WIB: Wolves vs Nottingham Forest
Klasemen Liga Inggris 2024/2025
(Tribunnews.com/Sina)