TRIBUNNEWS.COM - Federasi Sepak Bola Malaysia (FAM) mengambil langkah maju demi kemajuan sepak bola tim nasional Harimau Malaya (julukan Malaysia).
Pada pertengahan Desember 2024, FAM menunjuk Peter Cklamovski sebagai pelatih kepala Timnas Malaysia.
Pelatih asal Australia yang pernah menjadi juru taktik FC Tokyo itu akan memimpin tim berjuluk Harimau Malaya untuk kualifikasi Piala Asia 2027 dan event lainnya selama tahun ini.
Peter Cklamovski punya latar belakang karier kepelatihan yang cukup menarik di usianya yang baru 46 tahun.
Cklamovski pernah bekerja sama dengan pelatih Tottenham (saat ini) Ange Postecoglou selama kurang lebih 15 tahun ketika membawa Australia menjuarai Piala Asia tahun 2015 lalu.
Australia ketika itu mengalahkan Korea Selatan yang diperkuat Son Heung-min di laga final dengan skor 2-1.
Tidak hanya di timnas Australia, keduanya juga bekerja sama untuk membawa Yokohama F Marinos menjuarai Liga 1 Jepang pada tahun 2019.
Baca juga: Timnas Malaysia Dibuat Gigit Jari, Kapten Burnley Josh Brownhill Ngaku Tak Punya Keturunan Melayu
Setelah itu, keduanya berpisah. Peter Cklamovski memilih jalan untuk bergabung dengan klub Liga 1 Jepang lainnya, Shimizu S-Pulse.
Dia juga sempat menangani klub Liga 2 Jepang, Montedio Yamagata untuk membawa tim tersebut promosi ke kasta tertinggi sepak bola Jepang.
Yang terakhir, Cklamovski menjadi bagian kesuksesan FC Tokyo, banyak dampak yang dia berikan dalam identitas klub sepak bola tersebut.
Sebelum akhirnya dipinang Malaysia untuk menjadi pelatih kepala pada 16 Desember 2024.
Selain Peter Cklamovski, FAM juga menunjuk Nafuzi Zain sebagai pelatih kelompok umur 23 tahun.
Rob Friend
Pada akhir Desember 2024, FAM melanjutkan pembangunan mereka dengan menggandeng Robert Douglas Friend atau yang lebih dikenal dengan Rob Friend.
Mantan pemain Frankfurt (Jerman) dan LA Galaxy (Amerika Serikat) itu ditunjuk FAM sebagai Chief Executive Officer (CEO) tim nasional Malaysia.
Dia juga merupakan pemain timnas Kanada yang memiliki 32 caps mulai dari 2003 saat berusia 22 tahun hingga tahun 2011 pada usia 30 tahun.
CV Rob Friend tak kalah mentereng dengan Peter Cklamovski.
Rob Friend tidak hanya sukses sebagai pesepak bola, tetapi juga sebagai pengusaha.
Dia adalah pendiri beberapa entitas kompersial termasuk Canadian Premier League (CPL) atau Liga Utama Kanada.
Dua tim CPL, Pacific FC dan Vancouver FC tercatat sebagai kepemilikan Rob Friend.
Dia mampu meningkatkan nilai liga CPL menjadi 300 juta dollar dalam waktu enam tahun, menurut siaran resmi FAM.
Secara pekerjaan, Rob Friend banyak terlibat dalam memimpin pendirian dan pengembangan strategis klub, termasuk pengembangan stadion dan pusat pelatihan, mengawasi semua aspek operasional klub, termasuk dalam hal pembelian pemain, penunjukan staf pelatih, negosiasi sponsorship, hingga manajemen keuangan.
Oleh sebab itu, peran vitalnya sangat berpengaruh dalam perkembangan Liga Utama Kanada.
Rob Friend juga akan memastikan struktur organisasi yang bagu dan dilengkapi dengan tenaga kerja yang berkualitas dan berpengalaman di berbagai aspek yang dibutuhkan timnas Malaysia.
Dr. Craig Duncan
Yang terbaru dari rekrutan FAM adalah Dr. Craig Duncan dari Australia.
Craig akan bertugas sebagai Kepala Kinerja Tinggi dan Kedokteran Olahraga tim nasional Malaysia.
Kredibilitas Craig di bidang ilmu olahraga begitu baik, dia pernah menjabat sebagai CEO Performance Intelligence Agency dan bekerja untuk Australian Football Federation (FFA), federasi sepak bola Australia.
"Dr. Craig adalah CEO di Performance Intelligence Agency selama 15 tahun dari 2009 hingga sekarang dan dia adalah Kepala Ilmu Olah Raga untuk FFA selama 4 tahun dari 2014 hingga 2018," tulis FAM.
Selain itu, Dr. Craig juga merupakan Dosen Senior bidang Ilmu Latihan dan Olah Raga di Australian Catholic University (ACU) sejak 2013 hingga saat ini.
Dia pernah meraih gelar Doktor Filsafat (PhD) di bidang Ilmu Olah Raga dan Latihan dari University of Sydney dan gelar Master di bidang Kepemimpinan dari Deakin University.
Visi dan misinya adalah menciptakan kerangka kinerja tinggi selain menerapkan ilmu olahraga dan praktik medis tingkat lanjut di seluruh kelompok usia timnas Malaysia dan Liga Malaysia.
"Di FAM nanti, Dr. Craig telah menetapkan visi untuk menciptakan kinerja tinggi kelas dunia untuk ilmu olahraga dan kedokteran olahraga, memungkinkan tim nasional senior, junior, wanita untuk mencapai kesuksesan berkelanjutan," tulis FAM.
"Sedangkan untuk misi, Dr. Craig ingin mengintegrasi ilmu olahraga tingkat lanjut dan praktik medis di seluruh timnas dan liga sepak bola Malaysia: meningkatkan kinerja, pemulihan, dan ketahanan pemain melalui protokol standar, program pendidikan, dan teknologi canggih."
"Dengan semua rencana tersebut diharapkan mampu memberikan kesiapan fisik dan taktik terbaik bagi timnas, selain itu aspek terkait performa tinggi menjadi prioritas dalam sepak bola Malaysia," tutupnya.
Para revolusioner timnas Malaysia di atas akan mulai bekerja pada Januari 2025 ini.
(Tribunnews.com/Sina)