TRIBUNNEWS.COMĀ - Nasib badminton dan sepak bola Indonesia menyongsong gelaran-gelaran tahun 2025 sama-sama pilu.
Dua cabang olahraga tersebut sama-sama kehilangan pelatih andalannya di bidang masing-masing.
Mulai dari badminton sejak akhir tahun 2024 lalu sudah dipastikan kehilangan jajaran pelatih andalan seperti Herry Iman Pierngadi atau Herry IP.
Kemudian per hari ini Senin (6/1/2025) PSSI mengumumkan telah memberhentikan Shin Tae-yong dari jabatan pelatih Timnas Indonesia.
Persamaan Herry IP dan Shin Tae-yong adalah pelatih yang melahirkan prestasi-prestasi ciamik untuk Indonesia.
Soal Shin Tae-yong tak diragukan ketika dia menukangi Garuda, mampu membawa Timnas Indonesia melejit.
Mulai dari ranking FIFA hinga yang terbaru berhasil membawa Timnas Indonesia lolos ke kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga.
Di mana capaian itu belum pernah sekalipun dibukukan oleh Skuad Garuda sepanjang sejarah.
Baca juga: Pak Muh Kaget, Shin Tae Yong Diberhentikan oleh PSSI, Ya Allah, Bener Ding, Papa Jadi Sedih
Tahun 2025 nanti Timnas Indonesia sudah ditunggu 4 laga sisa di kualifikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga.
Tepatnya bulan Maret 2025 nanti Pratama Arhan dan kolega akan bertandang ke markas Australia.
Empat laga sisa tersebut akan jadi penentu bagi Timnas Indonesia untuk menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026.
Pertengahan tahun 2024 lalu publik pecinta sepak bola sudah bisa merasakan kelegaan atas nasib Shin Tae-yong.
PSSI memperpanjang kontrak sang juru taktik asal Korea Selatan untuk melanjutkan kiprahnya bersama Timnas Indonesia.
Kontrak hingga tahun 2027 diberikan kepada pelatih asal Korea Selatan untuk membersamai Garuda.
Tapi nasib berkata lain. Baru enam bulan perpanjangan kontrak, Shin Tae-yong dipecat oleh PSSI.
Bahkan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir sudah memiliki calon pelatih baru yang akan diumumkan pada Minggu (12/1/2025) mendatang.
Persamaan dengan kasus di badminton, nasib Herry IP mirip dengan Shin Tae-yong.
Herry IP dikenal sebagai pelatih legendaris, bahkan dilirik oleh asosiasi badminton luar negeri termasuk China.
Pelatih ganda putra tersebut telah melahirkan beberapa pemain bintang andalan,
Nama-nama seperti Marcus Gideon/Kevin Sanjaya, Mohammad Ahsan/Hendra Setiawan, Tony Gunawan/Candra Wijaya dan Hendra Setiawan/Markis Kido dibesut oleh Herry IP.
Tapi Persatuan Bulu Tangkis Indonesia (PBSI) berkata lain.
Federasi tersebut membuka lowongan pelatih baru untuk atlet Pelatnas PBSI. Bahkan Herry IP mengaku mendaftarkan diri.
Tapi sayangnya PBSI lebih memilih pelatih anyar untuk mengawal Fajar Alfian dan kolega.
Resmi didepak dari PBSI, federasi badminton luar negeri telah mengincar untuk menggunakan jasa Herry IP.
Paling dekat Badminton Malaysia (BAM) sudah menghubungi dan segera menyelesaikan permasalahan kontrak dengan Herry IP.
Tapi jelas ini adalah satu bentuk kehilangan bagi skuad ganda putra Indonesia sepeninggal Herry IP.
Tak heran jika mantan anak asuh Herry IP seperti Fajar hingga Minions menggelar perpisahan dengan sang pelatih.
Perubahan pelatih di badminton bukan hanya Herry IP. Nyaris semua sektor dirombak dan baru akan diuji pada BWF World Tour 2025 nanti.
Bisa disimpulkan, badminton dan sepak bola akan sama-sama merangkak untuk mengarungi gelaran tahun 2025.
Agenda terdekat badmonton yakni Malaysia Open 2025 yang akan dimulai besok hari Selasa (7/1/2025) tanpa pelatih-pelatih legendaris.
Sementara sepak bola dalam laga lanjutan kualfikasi Piala Dunia 2026 ronde ketiga bulan Maret 2025 nanti tanpa Shin Tae-yong.
(Tribunnews.com/Niken)