TRIBUNNEWS.COM - Timnas Indonesia wajib waspada akibat pergantian pelatih yang mendadak di saat berjalannya kompetisi putaran ketiga Piala Dunia 2026 Zona Asia jika tak ingin bernasib seperti Thailand.
Diketahui, Timnas Indonesia telah memecat pelatih Shin Tae-yong pada Senin (6/1/2025).
Kini kursi kepelatihan Timnas Indonesia telah kosong.
Dirumorkan nama yang nyaring terdengar untuk mengisi kekosongan itu adalah pelatih asal Belanda, Patrick Kluivert.
Meski begitu, belum diketahui pasti siapakah sosok pengganti Shin Tae-yong.
Pihak Federasi Sepak Bola Indonesia (PSSI) pun mengatakan bahwa pelatih baru Timnas Indonesia akan diumumkan pada Minggu (12/1/2025).
Keputusan PSSI mengganti pelatih menuai pro dan kontra.
Pasalnya, Timnas Indonesia saat ini tengah berjuang untuk lolos ke Piala Dunia 2026.
Timnas Indonesia sudah sampai di tahap putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Skuad Garuda berpeluang lolos jika finish di urutan dua teratas dalam Grup C.
Baca juga: Dinamika Keretakan Timnas Indonesia Buat Shin Tae-yong Dipecat, Taktik Aneh Lawan China Jadi Petaka
Timnas Indonesia saat ini nangkring di posisi ketiga dalam tabel Grup C dengan mengoleksi 6 poin dari 6 laga (1 menang, 3 imbang, 2 kalah).
Berselisih satu poin dari Australia yang nangkring di posisi kedua.
Timnas Indonesia unggul kolektivitas gol dari Arab Saudi, Bahrain dan China yang mengoleksi poin yang sama.
Adapun sang pemuncak klasemen diisi oleh Jepang dengan 16 poin. Dengan selisih yang cukup banyak, Tim Samurai Biru diprediksi yang akan mengisi salah satu slot dari Grup C.
Sementara itu, putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia masih tersisa empat laga lagi.
Di tengah-tengah perjuangan tersebut, PSSI melakukan pergantian pelatih.
Pergantian pelatih tentu diharapkan dapat menunjang kualitas Timnas Indonesia.
Meski demikian, Timnas Indonesia harus waspada.
Pasalnya, Thailand pernah hancur lebur di Kualifikasi Piala Dunia akibat melakukan pergantian pelatih.
Hal itu terjadi di Kualifikasi Piala Dunia 2018.
Thailand mengganti pelatih Kiatisuk Senamuang dengan pelatih asal Serbia Milovan Rajevac.
Awalnya, Kiatisuk Senamuang yang mengawal Timnas Thailand sejak dimulainya Kualifikasi Piala Dunia 2018 hingga lolos ke putaran ketiga.
Di putaran ketiga, Kiatisuk Senamuang hanya mampu mengantongi satu poin setelah bermain imbang 2-2 dari Australia (15/11/2016).
Sisanya, Kiatisuk Senamuang meraih 6 kekalahan.
Senamuang paham betul nasibnya sudah berada di ujung tanduk. Alhasil, dia menyatakan mundur pada Februari 2017.
FA Thailand pun menunjuk Milovan Rajevac untuk mengawal tiga laga tersisa Thailand di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Nahas, hasil pergantian tersebut tak berbuah manis.
Rajevac hanya mampu mendapatkan satu poin dari tiga laga tersebut (1 imbang dan 2 kalah).
Adapun hasil imbang tersebut diperoleh saat melawan Uni Emirates Arab 1-1 (13/6/2017)
Hasil akhirnya, Timnas Thailand hanya mengantongi 2 poin berkat dua laga imbang dari 10 laga di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Asia.
Berkaca pada pengalaman Thailand itu, keputusan PSSI tentu sangatlah beresiko.
Pasalnya, pelatih baru Timnas Indonesia hanya memiliki dua bulan untuk memahami para pemain Skuad Garuda.
(Tribunnews.com/Ali)