Respons Shin Tae-yong Terkait Pemecatannya, Ini yang Dikatakan STY Melalui Manajer Sumardji
TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA - Shin Tae-yong memberikan respons terkait pemecatan dirinya dari posisi sebagai pelatih timnas Indonesia.
Respons Shin Tae-yong tersebut disampaikan oleh Manajer Timnas Indonesia, Sumardji.
Manajer Timnas Indonesia, Sumardji membeberkan respon dari Shin Tae-yong setelah mengetahui pemecatan ini.
Shin Tae-yong pun menerima dan turut mendoakan agar Timnas Indonesia lolos ke Piala Dunia 2026.
“Prinsipnya Coach Shin menerima pemutusan hubungan kerja antara PSSI dan dia,” ujar Sumardji.
“Coach Shin juga berterima kasih atas kepercayaan yang diberikan selama 5 tahun dan pesannya semoga timnas lolos Piala Dunia,” pungkasnya.
PSSI Tak Teruskan Kerjasama dengan Shin Tae-yong
Federasi sepakbola Indonesia, PSSI mengambil langkah serius dengan tak meneruskan kerja samanya dengan pelatih Shin Tae-yong.
Hal itu dikatakan langsung Ketua Umum PSSI, Erick Thohir dalam konferensi pers di Menara Danareksa, Jakarta, Senin (6/1).
"Tadi pagi Pak Mardji sudah ketemu Coach Shin Tae-yong dan coach Shin Tae-yong sudah menerima surat menyuratnya. Nanti ada proses yang berikutnya mengenai hubungan kita yang sudah berakhir, saya ucapkan terima kasih sekali lagi," kata Erick Thohir.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong awal menjadi pelatih Timnas Indonesia sejak 28 Desember 2019.
Di bawah naungan Shin Tae-yong, skuad Garuda sukses menorehkan prestasi mentereng antara lain runner up Piala AFF 2020, Medali Perunggu SEA Games 2021, Runner-up Piala AFF U-23 2023, Fase Grup Piala Asia U-20 2023, Babak 16 Besar Piala Asia 2023, Peringkat Keempat Piala Asia U-23 2024, Putaran Ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia dan Lolos Piala Asia 2027.
Pelatih asal Korea Selatan tersebut juga sukses memperbaiki ranking FIFA Timnas Indonesia.
Saat Shin Tae-yong awal bergabung ranking FIFA Indoensia ada di urutan ke-173 dan sekarang berada di peringkat ke-127.
Seperti diketahui, Shin Tae-yong sendiri sebelumnya mendapatkan perpanjangan kontrak hingga 2027 karena beberapa prestasi yang dinilai membanggakan.
Namun, perpanjangan kontrak yang belum genap satu tahun, pelatih asal Korea Selatan tersebut justru dipecat PSSI.
Performa Shin Tae-yong dinilai belum memuaskan untuk melanjutkan pertandingan di ajang Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
Pemutusan kontrak ini dikatakan Erick Thohir tak jadi masalah, dan PSSI siap membayar kompensasi yang tertuang dalam kontrak.
“Semua kontrak harus kita hormati, kalau kita ingin jadi federasi kredibel, kita harus jaga kesepakatan yang sebelumnya dan kepada liga Indonesia, kita juga sudah menekankan ke klub-klub, tidak mau ada pelatih atau pemain yang tidak dibayar,” kata Erick Thohir.
“Kita harus memenuhi kontrak-kontrak yang ditetapkan. Tentu nanti antara lawyer dan lawyer akan saling bicara untuk bahas poin kompensasi. Tapi poinnya, kita harus respect dengan apa yang disepakati,” sambungnya.
Bantah Mafia
Erick Thohir turut menjawab tudingan adanya mafia dan tekanan dari anggota Exco PSSI terkait pemecatan Shin Tae-yong. Seperti diketahui, dalam memutuskan apapun, PSSI harus melalui rapat Exco yang dihuni 15 Exco termasuk di dalamnya Ketua Umum dan dua wakil Ketua Umum.
Erick menegaskan bahwa tudingan tersebut tidak benar. Keputusan diambil secara bersama dengan melihat evaluasi kinerja Shin Tae-yong sebelumnya dan masa depan Timnas Indonesia.
“Saya rasa semua tidak benar karena kalian tahu saya ini pemimpin yang tidak bisa ditekan-tekan,” tegas Erick Thohir. Erick pun menjelaskan di era kepemimpinannya sudah tak lagi ada mafia-mafia.
Hal itu ditunjukkannya dengan perbaikan kualitas wasit hingga penerapan VAR di kompetisi Liga 1.
“Bagaimana PSSI bersama liga melakukan perbaikan match fixing, itu tekanannya jauh lebih berat,” ujar Erick.
“Saya rasa sekarang Liga 1 berjalan baik, yang alarm-nya bunyi masih di Liga 2. Yang kita perbaiki di liga 1 itu dengan adanya VAR, pelatih yang bisa dipercaya. Liga 2 akan menyusul,” sambungnya.
Pria yang juga menjabat sebagai Menteri BUMN tersebut sekali lagi menegaskan bahwa tak ada soal Mafia dan tekanan dalam memutuskan pemecatan Shin Tae-yong.
Ia hanya ingin Timnas Indonesia bisa tampil apik saat bersaing pada Kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
“Jadi saya rasa, saya bukan tipe pimpinan yang bisa ditekan-tekan, saya yakin apa yang kita lakukan semua untuk kebaikan,” kata Erick.
“Intinya kita harus kerja keras, tidak bisa cuma terima keadaan dan mengharapkan hasilnya bagus,” pungkasnya.
Ketua Komisi X DPR RI, Hetifah Sjaifudian, meminta PSSI untuk memberikan penjelasan terbuka kepada publik terkait evaluasi kinerja Shin Tae Yong, pelatih tim nasional Indonesia, yang telah diberhentikan.
Hetifah menyebut, sebagai mitra pemerintah di bidang olahraga, Komisi X meminta keputusan besar seperti ini harus didasarkan pada evaluasi yang objektif dan transparan.
"Keputusan ini harus didasarkan pada evaluasi kinerja yang transparan, objektif, dan mempertimbangkan dampaknya terhadap program jangka panjang sepak bola Indonesia," kata Hetifah.
Menurut Hetifah, Shin Tae Yong telah menjadi figur yang cukup diterima masyarakat berkat kontribusinya dalam peningkatan performa beberapa timnas kelompok umur.
Oleh karena itu, keputusan pemecatannya perlu dijelaskan secara gamblang agar tidak menimbulkan polemik berkepanjangan.
"PSSI perlu mempublikasikan hasil evaluasi kinerja Shin Tae Yong secara terbuka kepada masyarakat. Hal ini penting mengingat kiprah pelatih ini telah mendapatkan apresiasi atas peningkatan performa beberapa timnas kelompok umur, meskipun hasil di level tertentu mungkin belum optimal. Transparansi evaluasi dapat menjaga kepercayaan publik terhadap PSSI," ucap Hetifah.
Hetifah juga mengingatkan agar keputusan pergantian pelatih tidak hanya berfokus pada hasil jangka pendek, tetapi tetap memperhatikan kesinambungan program pembinaan sepak bola nasional.
Menurutnya, PSSI harus memastikan filosofi dan arah pembangunan sepak bola tetap konsisten meskipun terjadi pergantian pelatih.
"PSSI perlu memastikan bahwa filosofi dan arah pembangunan sepak bola nasional tetap konsisten meskipun ada pergantian pelatih," tegas Hetifah.
Selain itu, Hetifah menyoroti pentingnya peran pemerintah, khususnya Kementerian Pemuda dan Olahraga (Kemenpora), dalam mendukung pengembangan sepak bola nasional.
Dia menyarankan evaluasi terhadap pelaksanaan Instruksi Presiden Nomor 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Pembangunan Sepak Bola Nasional (PPSN) agar program pengembangan berjalan lebih efektif.
"Pemerintah, khususnya Kemenpora, juga perlu meningkatkan peran dalam memastikan program pengembangan sepak bola berjalan sesuai dengan rencana strategis olahraga nasional. Kolaborasi antara pemerintah, PSSI, dan stakeholder lainnya sangat penting untuk menciptakan ekosistem yang mendukung kemajuan sepak bola Indonesia. Evaluasi atas pelaksanaan Inpres No 3 Tahun 2019 tentang Percepatan Sepakbola Nasional segera dilakukan, agar perkembangan sepakbola tumbuh lebih massif di berbagai daerah di Indonesia," imbuhnya.
Respons Suporter
Kelompok pendukung Timnas Indonesia, La Grande Indonesia (LGI) buka suara soal pemecatan Shin Tae-yong dari kursi kepelatihan tim nasional.
Para pendukung yang biasa menghuni tribun utara kala Timnas Indonesia bermain di kandang itu berterimakasih atas jasa Shin Tae-yong selama memimpin Skuad Garuda.
LGI menilai pelatih asal Korea Selatan itu sudah berjuang keras selama lima tahun menjadi arsitek Timnas Indonesia. "Hari ini akhirnya resmi Coach Shin tidak akan lagi mengepalai Tim Nasional," tulis pernyataan resmi LGI.
"Pengurus Pusat La Grande Indonesia beserta seluruh basis ingin mengucapkan terima kasih untuk dedikasi Coach Shin dan tim kepelatihan yang kurang lebih 5 tahun ini bekerja keras dalam memberikan yang terbaik untuk Tim Nasional," jelasnya.
Kelompok suporter yang berdiri sejak 2011 silam itu pun dalam keterangannya mengatakan jika saat ini sejatinya bukanlah waktu yang tepat untuk mengganti sosok pelatih.
Seperti diketahui, saat ini Timnas Indonesia sedang dalam perjuangan di putaran ketiga kualifikasi Piala Dunia 2026 Zona Asia.
"Memang ini bukan waktu yang tepat untuk berpisah bersama Coach Shin, namun federasi sudah mengambil langkah yang diluar kuasa kami sebagai suporter.
Lebih lanjut, LGI berharap siapapun pengganti Shin Tae-yong bisa merealisasikan target besar, yaitu masuk Piala Dunia 2026. Kelompok suporter pimpinan Unggul Indra itu pun menyatakan jika Shin Tae-yong masih menjadi sosok pelatih terbaik untuk Skuad Garuda sejak LGI berdiri.
"Siapapun nanti pengganti Coach Shin semoga dia bisa membawa kita ke Piala Dunia, yang sudah kita perjuangkan bersama-sama Coach Shin," tulis LGI.
"Terima kasih sekali lagi Coach Shin, sejak La Grande Indonesia berdiri, engkaulah yang terbaik!" pungkasnya. (Tribun Network/alf/jid/wly)