TRIBUNNEWS.COM - Patrick Kluivert, pelatih baru Timnas Indonesia, mengungkapkan bagaimana perjalanannya hingga menerima tawaran menjadi pelatih kepala skuad Garuda.
PSSI resmi menetapkan Patrick Kluivert sebagai pelatih baru timnas Indonesia.
"Pelatih asal Belanda tersebut dikontrak dua tahun dari 2025 hingga 2027 dengan opsi perpanjangan kontrak," tulis pernyataan PSSI.
Mantan striker legendaris ini mengaku optimistis dengan potensi sepak bola Indonesia, terutama menjelang Piala Dunia 2026.
Cerita Kluivert bersama Timnas Indonesia dimulai hampir setahun yang lalu, tepatnya saat Piala Asia 2023 yang berlangsung pada awal tahun 2024 di Qatar.
Ketika itu, Kluivert menghadiri turnamen tersebut bersama manajernya, Soufian Asafiati.
Dalam salah satu pertandingan yang melibatkan Timnas Indonesia, ia bertemu dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir.
"Saya berada di sana dengan manajer saya, Soufian Asafiati. Kami mulai berbicara dengan Erick Thohir, dan sejak saat itu kami terus menjalin komunikasi," ujar Kluivert kepada De Telegraaf.
Meski pembicaraan awal belum menyentuh soal jabatan pelatih kepala Timnas Indonesia -karena saat itu Shin Tae-yong masih memimpin- hubungan tersebut menjadi awal mula kesepakatan besar.
Setelah terjadi dinamika di skuad Timnas Indonesia, nama Patrick Kluivert menjadi satu dari tiga sosok yang dihubungi PSSI melalui Erick Thohir.
Keduanya lalu bertemu pada 25 Desember lalu untuk pembicaraan lebih lanjut mengenai tawaran melatih Timnas Indonesia.
Baca juga: Profil Denny Landzaat, Orang Kepercayaan Kluivert yang Kini Jadi Asisten Pelatih Timnas Indonesia
Antusiasme Kluivert Melatih Indonesia
Kluivert pun mengaku tak butuh waktu lama untuk mempertimbangkan tawaran ini.
"Saya langsung antusias karena potensinya luar biasa. Indonesia adalah negara dengan hampir 300 juta penduduk, dan banyak di antaranya sangat mencintai sepak bola," ungkapnya.
Ia juga menyoroti perkembangan sepak bola Indonesia di Eropa, terutama berkat kerja keras Shin Tae-yong yang memberikan dasar kuat bagi regenerasi pemain.
"Berkat Shin Tae-yong, kini kami punya peluang untuk lolos ke Piala Dunia di Amerika, Meksiko, dan Kanada," tambah Kluivert.
Kluivert pernah menangani tim nasional Curaçao dan Kamerun, serta memiliki pengalaman sebagai Direktur Olahraga PSG dan kepala akademi FC Barcelona.
Adapun dalam kapasitasnya sebagai pemain ia pernah menorehkan rekor sebagai pemain termuda yang mencetak gol di final Liga Champions saat Ajax mengalahkan AC Milan pada 1995.
Ia juga pernah membela AC Milan setelahnya dan bergabung bersama Barcelona dengan mencetak mencetak total 90 gol dari 182 penampilan
Sedangkan bersama Timnas Belanda, Kluivert bermain dari tahun 1994 hingga 2004 dengan torehan 40 gol dari 79 penampilan, termasuk menjadi top skor Euro 2020.
"Pengalaman saya di sepak bola dunia, drive saya, dan kepemimpinan saya menjadi alasan PSSI memilih saya," jelasnya.
Baca juga: Alex Pastoor Tangan Kanan Patrick Kluivert di Timnas Indonesia, Pelatih yang Bawa Almere Promosi
Koneksi Bahasa dan Staf
Kluivert menegaskan bahwa kendala bahasa bukan masalah besar baginya.
Selain menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa utama, beberapa pemain di Timnas Indonesia berbicara dalam bahasa Belanda, terutama mereka yang berasal dari program naturalisasi.
"Naturalisasi pemain Eropa telah meningkatkan kualitas tim. Banyak pemain keturunan Belanda-Indonesia juga ada dalam skuad," katanya.
Dalam menyusun staf pelatihnya, Kluivert memilih dua nama yang sudah ia kenal baik: Alex Pastoor dan Denny Landzaat.
"Alex dan saya pernah bersama dalam kursus kepelatihan di Belanda, dan dia baru saja menunjukkan kualitasnya di Almere City," puji Kluivert.
Sementara itu, ia menggambarkan Landzaat sebagai sosok teman sekaligus pelatih yang loyal.
"Denny adalah teman lama saya sejak kami bermain di akademi Ajax. Dia pernah bekerja dengan John van den Brom dan Pascal Jansen, memahami budaya Indonesia, bahkan berbicara bahasa Indonesia," kata dia.
Dengan kombinasi ini, Kluivert optimistis bahwa ia dan timnya dapat membawa Timnas Indonesia ke level yang lebih tinggi.
"Saya pikir kami bertiga bisa membentuk tim pelatih yang sangat kuat," tutupnya.
(Tribunnews.com/Tio)