TRIBUNNEWS.COM, JAKARTA – Dua merek lokal Evercoss dan Mito mengaku telah bekerjasama dengan Google untuk memproduksi Android One. Bagaimana dengan merek lokal lainnya, Polytron, apakah tertarik untuk ikut memproduksi ponsel Android murah besutan Google ini?
Ketika ditemui usai acara konferensi pers Tata Sarana Mandiri (TSM) di Jakarta, Kamis (4/12/2014), General Manager Mobile Phone Division Polytron, Usun Pringgodigdo, mengatakan pihaknya untuk sekarang masih mempelajari kemungkinan untuk membuat produk ponsel Android One.
Salah satu pertimbangannya adalah faktor harga perangkat Android One yang menurut Usun masih terbilang mahal untuk ukuran kantong konsumen Indonesia. "Setahu saya di India itu harganya bisa di kisaran Rp 1,5 juta, jadi tidak murah-murah amat," katanya.
Android One merupakan desain acuan dasar untuk ponsel Android terjangkau yang bisa dipakai untuk membuat ponsel sendiri oleh para produsen perangkat.
Ponsel Android One pertama kali di pasarkan di India pada September 2014 oleh vendor lokal di sana, seperti Micromax dan Karbonn. Meski ditargetkan untuk pasar negara berkembang, Usun menilai harga akhir perangkat Android One masih kurang sesuai untuk pasaran Indonesia.
Keuntungan perangkat Android One dibanding ponsel rancangan sendiri, menurut Usun, adalah update software yang disalurkan langsung oleh Google. Tapi ini disebutnya juga mampu dilakukan oleh Polytron pada perangkat buatannya melalui pembaruan secara over the air.
"Lagipula, kalau menggunakan rancangan Android One, semua smartphone menjadi sama meskipun beda merek," lanjut Usun.
Polytron sendiri, menurut Usun, telah menelurkan sekitar 10 model ponsel sepanjang tahun 2014 hingga saat ini. Kisaran harganya bervariasi, mulai Rp 500 ribu hingga Rp 3 juta. Di samping itu, dia mengatakan pihaknya juga sedang bersiap untuk meluncurkan ponsel 4G LTE murah pada 2015. Banderol harganya disebutkan akan dipatok pada kisaran Rp 1,5 juta.