News

Bisnis

Super Skor

Sport

Seleb

Lifestyle

Travel

Lifestyle

Tribunners

Video

Tribunners

Kilas Kementerian

Images

Pesawat AirAsia Jatuh

AirAsia QZ8501 Jatuh Berputar-putar di Ketinggian 37 Ribu Kaki

Editor: Fajar Anjungroso
AA

Text Sizes

Medium

Large

Larger

AKSI SOLIDARITAS KORBAN AIRASIA Siswa membubuhkan tandatangan pada spanduk yang disemati gambar pesawat AirAsia QZ8501, di Sekolah SMA Frater, Jl Kumala, Makassar, Sulsel, Jumat (16/1). Aksi yang dilakukan puluhan siswa tersebut merupakan bentuk keprihatinan atas hilangnya pesawat AirAsia QZ8501 dan mendoakan agar semua proses evakuasi, identifikasi, dan penyelesaian kasus kecelakaan berjalan lancar. TRIBUN TIMUR/SANOVRA JR

TRIBUNNEWS.COM – Data Automatic dependent surveillance – broadcast (ADS-B) yang terekam dari pesawat Airbus A320-300 milik maskapai Indonesia AirAsia nomor penerbangan QZ8501 yang hilang pada Minggu (28/12/2014) lalu menunjukkan pesawat jatuh secara spiral atau sambil berputar.

KompasTekno mendapat data surveillance dari penerbangan QZ8501 yang berisi tentang data posisi longitudinal dan lateral pesawat. Akun Twitter @AviationSafety pada Kamis (22/1/2015) menduga data tersebut berasal dari ADS-B pesawat.

Diketahui pada pukul 23.17 UTC (atau 06.17 WIB), di detik ketika pesawat mulai menanjak, heading pesawat mulai berbelok dari heading semula 310 derajat (barat laut), menjadi berbelok ke kiri menuju heading 270 derajat (barat).Di puncak ketinggian jelajah yang dicapai QZ8501, yaitu 37.600 kaki, heading pesawat kemudian berbelok lagi ke kiri.

Heading pesawat sempat berputar balik dari arah semula 310 derajat (barat laut) ke arah sekitar 130 derajat (tenggara). Berputarnya arah pesawat itu disertai dengan proses pesawat kehilangan ketinggian atau jatuh dengan kecepatan 11.000 kaki hingga maksimum 24.000 kaki per menit.

Hingga menurut deteksi radar ADS-B terakhir, di ketinggian 24.000 kaki, heading pesawat terakhir yang diketahui adalah arah 197 derajat atau barat daya. Pesawat diprediksi terus jatuh secara spiral.

Hal tersebut seperti menjelaskan kenapa ground speed QZ8501 hanya 60 knots saat jatuh kehilangan ketinggian, seperti yang disampaikan oleh pengamat penerbangan Gerry Soejatman yang menyebut pesawat jatuh seperti lempengan metal nyaris vertikal.

Saat ini, tim investigasi di KNKT tengah mengevaluasi data yang didapat dari flight data recorder (FDR) dan cockpit voice recorder (CVR) milik QZ8501. Data tersebut yang akan mengungkap apa yang sebenarnya terjadi terhadap QZ8501 pada Minggu pagi yang naas itu. (Rieska K)

Dapatkan Berita Pilihan
di WhatsApp Anda

Berita Populer

Berita Terkini